Share

ISTRI UNTUK POSSESSIVE DADDY
ISTRI UNTUK POSSESSIVE DADDY
Penulis: Arutala

Bab 1. Perasaan Aneh

‘Aku tidak tahu perasaan apa ini, bibirnya yang mungil sungguh aku ingin mengecupnya. Aroma tubuhnya, aku ingin memeluknya erat. Astaga dia putriku. Mengapa otak liarku bekerja membayangkan hal yang mesum pada putriku sendiri?’ pikir Mikel, lelaki tiga puluh lima tahun tersebut menggelengkan kepala. Dia berbalik dan menatap gadis manis yang sedari tadi memperhatikan dirinya. “Fara,” panggilnya spontan.

“Daddy, kenapa siap-siapnya lebih lama dari Fara, sih?” Komentar Fara sambil merapikan sedikit pakaiannya. 

Lelaki tampan berusia matang tersebut kembali menatap dirinya di cermin untuk mengalihkan panadangan. Dia mencoba menekan perasaan anehnya saat bertatapan dengan Fara, putrinya. Ya, putrinya.

 “Daddymu ingin menebar pesonanya, manatau ketemu cewek cantik di jalan, Ra.” Seorang lelaki yang usianya lebih muda dari Mikel jengah melihat sang atasan yang sedari tadi melamun itu.

Mikel tidak mendengar ocehan sang asisten, lelaki itu melangkah pergi begitu saja dari walk in closet  "Ayo, Sayang!" ajaknya pada Fara.

   

Sepanjang jalan Mikel menceramahi Fara agar sang putri tidak mudah dekat dengan orang lain terutama dengan laki-laki. Juga harus pandai memilih teman. Lelaki tersebut terlalu takut sang putri ikut pergaulan bebas.

"Siap, Daddy." Fara keluar mobil dan berjalan santai melewati gerbang kampus. 

"Da Fara, semoga bertemu kakak tingkat yang manis!" Asisten Mikel kembali berseloroh.   

Fara tersenyum dengan mengacungkan ibu jari ke atas.

PLAk!

Mikel menepuk jidat bawahannya tersebut, menatap tidak suka.

"Dia ke sini buat belajar, jangan mengajarinya yang tidak-tidak!" cebik Mikel

"Ih, ngeri. Aku gak kebayang jika kelak Fara menemukan lelaki yang ia cintai. Menyedihkan sekali kisah cinta mereka," gumam lelaki itu sambil melajukan kembali mobil mereka.

   

"Tidak usah membayangkannya, urus saja kisah cintamu sendiri!" Mikel tersenyum mengejek sang asisten.

"Gak ah, aku menunggu Fara saja selesai kuliah," ejek sang asisten tanpa rasa takut.

"Leluconmu tidak lucu!" Suara Mikel sedikit meninggi.

Mikel tidak suka ada orang lain yang melukai Fara, yang ia tahu jika berurusan dengan asistennya itu. Lelaki tebar pesona, pura-pura manis dan play boy, semua wanita dengan rela berakhir di ranjangnya dan setelah itu mereka akan dibuang. Mana mungkin Mikel mengizinkan lelaki itu menyentuh putri kesayangannya.

'Mengapa aku sangat marah hanya dengan membayangkan Fara dengan lelaki lain? Ah, sial!' umpatnya.

***

Mikel mengingat kembali kenangan sepuluh tahun silam. Waktu itu awan tidak hentinya menumpahkan air, guntur bergemuruh saling menyahut.

"Hentikan mobilnya!" ucap Mike melihat seorang anak kecil sedang menangis di pinggir jalan.

Lelaki itu pun menghentikan mobil dengan paksa. "Mike, maksudku bos, hati-hati. Banyak sekarang penipu yang menggunakan anak-anak," sarannya khawatir pada bos sekaligus temannya itu.

Mikel diam dan meneruskan niatnya untuk menghampiri anak tersebut. Miris sekali rasanya melihat tubuh kecil itu menggigil.

"Apa yang kamu lakukan hujan-hujanan di pinggir jalan begini?" Ia membuka jasnya kemudian meletakkannya di kepala gadis kecil itu dengan suara yang lembut.

Anak itu menoleh, kemudian menggeleng.

"Siapa yang membawamu ke sini?" tanyanya pelan.

"Mereka, mengatakan aku anak pembawa sial," isak gadis mungil itu.

Mike mengernyit, "Kamu yakin mereka membuangmu?" tanyanya lagi. Tidak ada jawaban dari anak tersebut,  "Siapa namamu?" Kembali Mike bertanya, tidak peduli hujan sudah membuatnya basah kuyup.

***

Sesampai di kantor, Mikel berjalan ke ruangan rapat. Seorang wanita dengan pakaian sexy dengan warna bibir merah menyala menyambut Mikel.

“Pak Mikel, ini berkas untuk rapat.” Ia menyerahkan kepada Mikel dengan senyum menggoda.

Mikel langsung menerima berkas dari tangan wanita itu. Ia tidak tertarik dengan bibir merah, lekuk tubuh yang tercetak dengan jelas karena pakaian yang terlalu pres di tubuh indahnya. Dia pun duduk di kursinya.

“Sarah, berhentilah menggodanya kamu akan berakhir kecewa.” Sang asisten kembali memperingati wanita itu agar berhenti mengharapkan perhatian dari Mikel.

Mesti asistennya itu sangat play boy dia tidak tertarik dengan wanita seperti Sarah. Dia tidak menyukai wanita itu karena tingkah Sarah menurutnya terlalu murahan. Sarah tak pernah malu menggoda Mikel dengan terang-terangan walau sudah berkali-kali di tolak oleh Mkel.

“Terserah apa katamu, tapi aku harus mendapatkan lelakiku itu!” bisik Sarah dengan raut wajah datar. Setelah itu dia keluar dari ruangan Mikel dengan perasaan jengkel.

“Ihhh!” Dia bergidik ngeri sambil mengibaskan tangan ke telinganya. “Semoga aku dijauhkan dari dedemit jenis itu!” gumamnya sambil duduk di sofa yang ada di sudut ruangan Mikel.

Mikel tersenyum sambil menutup berkas di depannya. “Kamu kan sudah sering bertemu dengan banyak wanita seperti Sarah, kenapa kamu masih geli melihatnya!” sindir Mikel. Kaki jenjangnya melangkah gontai menghampiri asistennya itu.

Lelaki itu mendelik kesal.

“Ayo, sebentar lagi rapatnya dimulai!” ajaknya dengan senyum miring.

Dengan cepat asisten membukakan pintu untuk Mikel. “Aku sungguh tak mengerti dengan Tante, ngapain juga menyuruh demit itu menjadi sekretarismu!” keluhnya saat melihat Sarah yang menyambut mereka di depan ruang rapat.

Sarah menyambut Mikel dan menyiapkan kursi untuknya. Senyumnya tak berhenti mengembang karena ia bisa menikmati berdekatan dengan MIkel sepanjang rapat.

Mikel sangat risih dengan situasinya, tapi ia tidak mungkin mengusir Sarah dari sampingnya juga. ‘Ini wanita kapan gatalnya hilang?’ umpatnya dalam hati saat Sarah terus menggeser kursinya sehingga lebih dekat padanya.

Mata sang asisten yang berada di belakang kursi Mikel mendelik tajam. ‘Dasar, demit gatal!” umpatnya dalam hati.

***

“Namamu Fara?” Seorang cowok di kelas Fara menghampirinya karena tidak keluar ke kantin.

“Hmm,” jawabnya singkat.

Anak lelaki itu bersama dua teman lainnya menatap Fara dengan tatapan merendahkan. “Aku dengar kamu anak pungut, ya?” ucapnya dengan senyum sinis.

Fara menatap cowok itu dengan nyalang. Ia mengepalkan tangannya mencoba menahan agar pukulannya tak melukai wajah cowok itu. ia pun berdiri dari kursinya dan meninggalkan ketiga anak lelaki itu.

“Kamu pikir setelah diangkat, kamu akan menjadi orang kaya?” sindirnya dengan nada kencang karena Fara sudah berjarak beberapa langkah dari mereka.

Fara terdiam, ia kemudian menoleh ke belakang. “Apa gunanya orang kaya kalau bersikap pecundang seperti kalian ini!” jawabnya tak mau kalah.

Senyum di wajah ketiga anak lelaki itu pudar. Salah satu dari mereka mendekati Fara. “Kita lihat saja, kau pasti akan kembali terlantar setelah Tuan Mikel menikah lagi!” jawabnya dengan kasar. 

Bugh!

Argah!

“Apa yang kamu lakukan?” teriak kedua cowok itu saat melihat teman mereka telah terjungkal ke lantai.

Fara tetap diam walau kedua cowok itu membantu temn mereka bangkit kembali berdiri.

“Kurang ajar!” umpat anak lelaki yang kena pukulan Fara. “Aihh!” ringisnya ketika ia merasakan sudut bibirnya berdenyut nyeri. Ia menatap Fara dengan tajam.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Miss Laeta
permulaan yang menarik... semangat thor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status