Share

Abang pamit dulu

Ivy berjalan memasuki ruang tamu miliknya, melihat seorang pria bertubuh besar, berkulit gelap dengan jaket kulit yang sudah kusam yang berdiri menatap kedatangannya dengan pandangan yang aneh menurut wanita itu.

Wanita itu langsung mengenali pria yang dia temui di rumah sakit waktu itu, untuk mengetahui bagaimana keadaan Elsa.

“Kau..” Ivy menunjukkan wajah angkuh pada pria itu, “Ada apa?”

“Perkenalkan nama saya Santoso,” Santoso mengulurkan tangannya.

Tapi Ivy hanya melirik tangan yang terulur itu tanpa minat, dia pun duduk tanpa mempersilahkan Santoso untuk ikut duduk.

“Seharusnya asisten rumah tanggaku itu bisa memilah mana tamu yang boleh atau tidak untuk di terima masuk ke dalam rumah ini,” keluh Ivy dengan wajah bosan, “Saya harus memarahinya nanti.”

Santoso segera menarik uluran tangannya, dan masih dalam posisi berdiri dia mulai mengeluarkan buku kecil dan pulpen.

“Tak perlu memarahi asisten rumah tangga Anda, saya yang memaksa untuk menemui Anda tadi,” terang Santoso.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status