Share

Bab 34

Ines menerobos kerumunan orang. Semakin ke dalam, semakin terdengar tangis yang memilukan. Hati Ines semakin diburu rasa penasaran siapakah yang meninggal di hari yang harusnya penuh kebahagiaan itu?

“Assalamu’alaikum, Iza!” Ines memburu Azizah yang tampak tengah menangis di pelukan Umi Zubaidah.

Azizah menoleh. Dia sudah cantik dengan riasan pengantin. Meskipun memang tak mengenakan make up tebal, tetapi tampak setelan kebaya itu menunjukkan kalau dirinya sudah bersiap untuk akad.

“Wa’alaikumsalam, Mbak!” Azizah melepas pelukan Umi. Dia memburu Ines dan melabuhkan diri dalam pelukan perempuan yang sudah seperti kakaknya sendiri itu.

“Apa yang terjadi, Iza? Kenapa ada bendera kuning di pasang?” Ines bertanya dengan suara gemetar. Dia pun sama shock melihat hal yang tak menyenangkan itu terjadi di hari bahagia seseorang yang sudah seperti saudara baginya.

Azizah tak lekas menjawab, Umi Zubaidah yang akhirnya menjelaskan dengan suara yang juga serak.

“Mobil yang ditumpangi rombong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status