Share

Informasi Bu Lastri

"Bisa gak pelan-pelan aja ngomongnya? Tadi mereka lagi keluar, gak tahu mereka ada di kamar atau enggak sekarang."

"Kamu gak kabari Kakak si Sandi udah balik."

"Salah siapa teleponnya gak aktif terus."

Setelah itu mereka terdengar pergi dari ruangan depan.

Setelah rumah kembali sepi karena mungkin mereka sedang mengobrol di belakang atau di kamar ibu, aku kembali menatap istriku yang tengah terlelap.

Kasihan dia, tubuhnya kurus kering, mata hitam dan kulitnya kusam.

Jika memang Lusi mulai mengalami gangguan jiwa sejak anakku meninggal tapi kenapa tubuhnya sampai terlihat mengenaskan begini? Makam Yassir bahkan masih terlihat baru itu artinya harusnya Lusi belum separah ini juga.

Sungguh tak masuk di akal.

Atau jangan-jangan sebetulnya Lusi gila itu bukan karena anakku meninggal tapi karena selama ini mereka memperlakukannya seperti binatang.

Diberi nasi sisa, disuruh kerja terus menerus, dan--mungkin masih banyak hal lainnya yang belum kuketahui. Ya benar, karena itu aku harus mencari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Demok Aju
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
gak usah cari bukti banyak..Kan sdh menyaksikan sndiri istriX d aniaya..trus banyak luka d sekujur tubuhX..belum lg d kamar ada rantai dan bambu...cukup sdh jd bukti itu klo ada tindakan kriminal d dlmx..lgsung sj lapor..biar polisi yg usut..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status