Share

Ikatan Hati Alina
Ikatan Hati Alina
Author: Amanda Syiefa

1. Sebuah Awalan

Pov Aryo

"Ngapain lu bro, serius amat liat hapenya?!" Andi tiba-tiba datang mengagetkanku saat aku sedang membuka ponsel.

"Apaan sih!" aku buru-buru memasukkan ponsel ke saku, namun tangan Andi langsung menyambarnya secepat kilat.

"Lu mesti lagi liat film apa nih?" pasti fikirannya yang nggak-nggak si Andi.

"Wait-wait, ini kan... ini kan Alina??" tunjuknya penuh selidik menuding sebuah profil wanita cantik yang sedang menenteng buku. Aduh, lupa aku pencet back tadi.

"Udah sini handphonenya!" kurebut kembali HPku lalu berjalan ke arah motor dan menaikinya. Seperti biasa hampir tiap pagi aku manasin mesin motor gedeku itu.

"Bro, gue penasaran lu stalking I* nya Alina?mau apa, jangan-jangan lu suka ya?" Andi menatapku penuh curiga.

"Udah lo berisik banget, pas lewat beranda tauk!"jawabku sekenanya,

"Ah nggak-nggak, tatapan lo tuh beda, kayak gue nggak tau elo aja," Andi terus nyerocos, aku pura-pura budek disamping ada bunyi moge yang kian menderu...

Alina?!

Betul juga, ngapain aku akhir-akhir ini mantengin instagramnya, entahlah, aku serasa terhipnotis. Ini aneh, aku merasa dia tau apa yang sedang aku rasakan begitupun sebaliknya. Ya, walaupun hampir 75% statusnya berisi quotes dan cerita, namun seringkali apa yang dia share pas banget dengan yang sedang aku alami atau rasakan. Itu seperti jadi penyemangat dan motivasiku setiap pagi, dan seringkali aku rindu jika beberapa hari dia tidak posting sesuatu, ada rasa kuatir dan semacamnya. Ah Damn! Ngapain juga aku masih mikirin dia!!

Tentang Alina, kami tinggal di satu kota kecil yang sama, sesekali aku melihatnya, dia memang cantik dan lembut sedari kecil. Aku... jujur sedari kecil aku mengaguminya, tapi aku sangat takut untuk mendekatinya, karena aku yakin pasti dia banyak yang suka. Sekarang kami telah menjalani kehidupan masing-masing, tapi kuakui rasa ini selalu hadir, dan belakangan ini, aku merasa seperti dipertemukan lagi dengannya walau di dunia maya, aku jadi paham cara berfikirnya dan caranya melihat kehidupan ini begitu indah dan mengagumkan. Kadang aku merasa ada aku dalam dirinya, dan ada dia dalam diriku. Ini aneh dan konyol bukan?!

****

Aku terbangun, namun enggan beranjak dari tempat tidur, setelah semalam aku mengikuti acara pembahasan proyek bersama teman-teman, dilanjut nongkrong bareng hingga larut malam. Rasanya beberapa hari ini ada yang kurang, tapi aku tidak tau itu apa. Aku meraih gawaiku membuka i*******m untuk update perkembangan berita politik terbaru, dan sekedar melihat jokes lucu, tapi aku tidak tahan untuk membuka profil seseorang, aku klik pencarian dan ku tulis nama Alina, namun aku sedikit kecewa, aku tidak menemukan post terbaru disana.

"Alina semoga kamu baik-baik saja."

Baru saja hendak back ke berandaku tiba-tiba muncul update post baru dari Alina dengan lokasi sebuah hotel di Bandung. Mataku terbelalak kaget bercampur senang.

"Bro, bro bangun bro, Alina lagi di Bandung bro!"kataku menepuk-nepuk pipi gembul Andi yang tidur di bed kecil samping ranjangku. 

"Apaan sih bos?! lo ngelindur ya pagi-pagi ribut Alina!"katanya tanpa membuka mata, ya, Andi memang kerap kali memanggilku bos, karena dia memang temanku sekaligus asisten yang aku percayai.

"Bro, Alina lagi seminar di hotel X, dekat dari sini!"kataku girang seperti mendapat undian.

Andi membuka mata tanpa beranjak.

"Apa?! Alina di Bandung?! Eh tapi juga mau ngapain lu, Bos?!ya biarin aja ah orang dia lagi sibuk seminar sendiri, mau ajak ketemuan gitu?? Aneh!" Andi berkata seraya menarik selimut lebih rapat lagi.

Aku tidak menghiraukan kata-kata Andi, segera kuraih handuk lalu bergegas mandi. 

"Eh gue heran sm lo ya Bos, tumben kelakuannya kayak gini, biasanya nggak pernah tuh ngelirik cewek, lagian kan ya, kalau mau, dengan kehidupan lo yang notabene udah kaya sultan, pasti banyak cewek yang lebih cantik, lebih seksi bisa didapetin, lah ini, lo malah ngedeketin Alina yang dari dulu terkenal susah dideketin, sekarang udah bersuami lagi!"omel Andi masih sambil rebahan. Andi memang yang paling tau Aryo, laki-laki yang tak mudah jatuh cinta begitu saja.

Sayup-sayup kudengar suara Andi, tapi tidak membuatku bergeming. Air hangat yang keluar dari shower itu membasahi rambutku, aku sedang berfikir sesuatu apa yang bisa dijadikan alasan untuk aku bertemu Alina. Tiba-tiba datang menemuinya tanpa alasan apapun? Itu lucu! Bisa saja dia cuek atau malah jadi ilfil denganku. Apa dia tau bahwa aku adalah salah satu dari mungkin sekian banyak orang yang mengaguminya? Pengagum rahasianya? Apa aku datang saja dan tiba-tiba mengakui itu tanpa mengindahkan reputasiku??

Tuhan, bantu aku menemukan alasan yang tepat untuk bertemu dengannya, aku begitu ingin sekedar dekat dengannya walaupun sebentar saja. Menjadi sahabat atau teman dekatnya barang sehari ini saja Tuhan, entahlah aku merasa hari ini adalah kesempatanku, aku janji tidak akan macam-macam dan melampaui batasan-batasanku.

*****

Jam 12 lebih aku sampai di hotel tempat Alina seminar. Deg-degan, itu yang kurasakan, persis pungguk yang sedang merindukan bulan, atau seperti anak sekolah yang sedang jatuh cinta?? Shit! Bahkan sampai sekarang aku belum menemukan alasan yang tepat saat bertemu Alina nanti. Ah, setidaknya mungkin aku melihatnya saja dari jauh, ya mungkin itu sudah cukup.

Aku bertanya ke resepsionis tentang acara seminar yang sedang berlangsung. Mereka menjawab bahwa saat ini sedang jam makan siang di ruang resto. Aku segera menuju kesana. Sesampainya di ruang resto, aku mengedarkan pandangan ke semua sudut, tentu saja kebanyakan orang yang sedang makan siang, aku jadi sadar bahwa aku belum sarapan karna bangun telat lalu gugup ke tempat ini. Perutku sedikit keroncongan. Kemudian pandanganku berhenti di sebuah meja dekat jendela, seorang perempuan cantik dengan kemeja dan rok berwarna krem, penampilannya sederhana dan biasa, namun ia terlihat anggun dan pintar. Kuperhatikan ia sedang mendengarkan musik dari handphone sambil menyantap hidangan. 

Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan? Segera menghampirinya dan membuatnya bingung atau aku disini saja berdiri mematung terpaku menatapnya?? Menatap makluk ciptaanMu yang sedari dulu menghuni ruang hatiku. Celaka, aku baru ingat, bagaimana jika dia datang ke Bandung bersama suaminya, mengapa aku baru kepikiran!!

****

Bagaimana,, apa Aryo balik lagi aja??hehe...

Comments (1)
goodnovel comment avatar
hobibaca
suka, dari covernya aja aku udah tertarik .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status