Share

Bab 14 | Titip Cinta

“Mama kenapa mendadak begini sih. Sebelum ngomong begini kita harusnya ngobrol dulu,” kata ayah Benua.

“Tenang, Pa. Ini bukannya baik untuk anak kita,” ucap ibu Benua santai.

“Papa nggak ngerti, baiknya di mana?”

Ibu Benua tak membalas pertanyaan itu. Dia merasa santai tanpa ada beban.

Berliana sungguh tak menyangka akan ikut terseret dalam pusaran besar yang sungguh rumit ini. Matanya tak berkedip. Dia memandang ibu Benua yang masih tersenyum ke arahnya.

Kemudian dia berganti memandang kakaknya yang malam.

Safira dan Berliana bertatapan cukup lama. Mereka berusaha saling menyelami perasaan yang menyelimuti di antara mereka berdua.

“Bagaimana Bu, Pak… bersedia?”

“Maaf, kami lebih baik memilih tidak ada pernikahan sama sekali,” kata ibu Safira.

“Iya, lagi pula jika harus menikah dalam waktu dekat, Lian masih harus fokus menyelesaikan ku

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status