Share

Rasa penyesalan (31)

"Oh ... waktu lo tunangan sama Fabio," ucap Dicky.

"Iya," kata Zia tersenyum.

"Jadi lo mau, gue maafin lo?" tanya Dicky tersenyum.

"Iya. Maafin gue," jawab Zia.

"Ok gue maafin lo. Tapi dengan satu syrat," ujar Dicky.

"Apa," sahut Zia tersenyum.

"Lo. Harus jadi pacar gue," ucap Dicky sembari melihat Zia.

"Pacar?" tanya Zia kebingungan.

"Maksud gue itu, pacar bohongan," jawab Dicky malu lalu melihat kembali ke depan.

"Oh ... ok." kata Zia.

Akhirnya Lazia tiba di rumah Dicky. Rumah yang besar, serta tanaman bunga di sekelilingnya. Berjalan masuk ke dalam bersama Dicky. Dicky membawa Lazia menuju meja makan yang di sana sudah ada kedua orang tua Dicky.

"Katanya ulang tahun. Tapi, kok nggak rame," batin Zia. Lalu duduk di kursi tak jauh dari kedua orang tua Dicky.

"Lo tunggu di sini, ya! Gue mau ganti baju." ujar Dicky lalu berjalan pergi.

"Nama kamu siapa cantik?"

Tanya wanita paruh baya. W

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status