Share

Bab 6

 Sesampainya di rumah galang berpisah dengan mitha di ruang tamu dan menuju kamar masing-masing. Keesokan harinya galang berangkat ke kantor dan bryant meminta mengadakan pertemuan kepada seluruh karyawan kantor, sesaat sebelum pertemuan di mulai galang datang lebih awal ke ruangan pertemuan, dia tengah sibuk membersihkan ruangan yang nantinya di gunakan untuk pertemuan berlangsung, tak lama kemudian datang seorang pria muda dengan pakaian rapih dan kacamata hitam, namun sepertinya tidak asing bagi galang. Iya itu harvey pria yang semalam berada di restoran green ordon.

"Hei, bukankah kau pria yang semalam membuat kekacauan, rupanya hanya seorang cleaning service di perusahaan ini?" Cibir harvey dengan nada tinggi.

Sementara galang hanya membalas dengan menunduk dan tersenyum.

Tak lama kemudian para karyawan yang lain dan juga bryant yang akan memimpin pertemuan sudah masuk di ruangan tersebut, galang duduk di bangku dengan papan namanya di meja.

" Tuan bryant, apakah cleaning service ini merangkap jadi kepala staf lapangan, bukankah ini ssbuah lelucon musim panas?", Tanya harvey kepada bryant sambil melirik ke arah galang.

"Cleaning service?, Tentu saja bukan. Beliau memang sering mengerjakan hal-hal kecil." Jelas bryant kepada harvey.

"Huh, pria patung dari kampung bisa apa memangnya." Gumam Harvey dengan ketus.

 Galang hanya diam saja dan tersenyum mendengar perkataan harvey. Keluarga harvey memang punya perusahaan sendiri dan bisa saja harvey mendapat jabatan yang istimewa di sana, namun orang tua harvey tidak begitu saja mau menempatkan harvey di perusahaannya, terlebih harvey merupakan pribadi yang terlalu suka berfoya-foya.

 Hasil dari pertemuan itu harvey mendapat tugas dan harus kerja sama dengan galang, tentu saja itu bukan yang di harapkan harvey. "Aku tidak tahu nasibku nanti seperti apa saat aku satu tim dengan orang udik ini" harvey berkata dalam hatinya.

Galang dan harvey mendapat tugas mengurus proyek bersama di salah satu apartemen di kota Rivendhale. Suatu ketika saat proyek sedang di mulai, harvey mulai menyadari bahwa kepolosan galang sebenarnya bisa ia manfaatkan untuk keuntungan pribadi.

Galang mencatat laporan pengeluaran biaya dengan melebihkan jumlah uangnya, sedangkan ia memalsukan tanda tangan galang. Galang yang polos merasa tidak ada yang salah dengan kerja tim mereka.

Sore hari jam menunjukan pukul 4, waktunya galang untuk pulang. Sampai di rumah ternyata galang melihat mitha yang sedang bersama pacarnya, kevin. Sedikit ada rasa cemburu muncul di benak galang, bagaimana tidak, gadis manis yang kini mulai dekat dengannya ternyata sudah memiliki kekasih, namun ia sadar ia bukanlah siapa siapa, dan mengingat lagi bahwa ia nantinya ingin melamar wanita yang ia kagumi semasa duduk di bangku SMA bernama Eva.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status