แชร์

Bab 5

ผู้เขียน: Alex Ibrahim
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-07-13 00:44:31

  Jam menunjukkan pukul setengah 8, dan galang bersiap untuk acara malam ini, tiba tiba ponselnya berdering ada panggilan dari mitha,

"Hallo, galang!!" Terdengar suara mitha dari seberang saluran telepon.

"Iya hallo, mitha?" Tanya galang.

"Aku sekarang udah di restoran dekat kampus sama kawan kawanku juga, kamu cepat kesini ya, aku share location sekarang." 

Belum sempat galang menjawab, mitha sudah menutup sambungan telepon. Ternyata mitha sudah berada di sana bersama para gadis teman sekelas mitha. Kemudian galang berangkat naik taksi menuju restoran green ordon untuk menyusul mitha. Sesampainya di restoran, galang melihat mitha duduk di meja yang terletak di balkon restoran tersebut bersama 4 wanita dan 2 pria.

Akhirnya galang pun memberanikan diri untuk mendatangi tempat mitha.

"Galang, kamu baru sampai?,  kita udah nunggu" sapa mitha.

"Oh iya aku minta maaf" jawab galang singkat tersenyum menyapa teman mitha. Namun hanya mitha dan satu teman perempuannya yang merespon galang. Iya, teman teman mitha yang lain masih menatap galang dengan sedikit terheran, melihat tampilan galang yang biasa saja tak bisa di pungkiri bahwa merak sedikit merendahkan galang, namun tidak dengan Zivina, ia berbeda dari teman-teman mitha yang lain.

Zivina adalah sahabat yang dekat sekali dengan mitha, sifatnya juga baik dan rendah hati. Kalau soal penampilan yah sebelas duabelas dengan mitha. Telinga galang pun mendengar teman mitha yang lain saling berbisik merendahkan galang tak terkecuali kedua pria di samping wanita wanita itu, Alexandra dan viona adalah teman sekelas mitha dan mereka satu geng di kampus Rivendhale University, dan kedua pria tersebut andre dan harvey, andre merupakan pacar viona dan harvey adalah pacar alexandra.

Seperti biasa, galang tak banyak bicara kali ini, memang kerika bertemu orang baru ia akan lebih banyak diam, meskipun mitha dan zivina sesekali membuka obrolan, galang hanya menjawab singkat.

Secara tak sengaja tiba tiba kaki galang menendang meja makan dan membuat salah satu gelas minuman tumpah dan membasahi kemeja harvey.

"Ah, apa apaan ini??" Harvey kaget dan sedikit kesal.

"Lihat, apa yang di lakukan pria patung ini!!" Andre mencibir.

" Aku minta maaf, aku benar benar tidak sengaja, tolong maafkan aku" jawab galang dengan perasaan bersalah.

" Dasar pria kampung" alexandra menimpali cibiran terhadap galang.

Sedangkan mitha yang duduk di sebelah zivina memperhatikan kejadian yang baru saja terjadi, zivina melakukan pembelaan terhadap galang.

"Sudah, galang kan tidak sengaja, lagipula kan dia sudah minta maaf" kata zivana kepada yang lain.

"Iya, kita kan disini untuk bersenang senang jadi ngga ada gunanya juga kita ribut." Sambung mitha yang bingung akan membela siapa. Seketika suasana menjadi hening dan galang masih merasa bersalah akan hal barusan. Kedua pasangan tersebut juga masih merasa kesal terhadap galang, tampak ingin sekali mereka memaki galang.

 "Mohon maaf tuan dan nona, apakah ada yang mau menambah pesanan lagi?", Tanya seorang pelayan memecah keheningan.

"Tidak, ini sudah cukup. Lagi pula kami akan segera pergi." Jawab alexandra dan viona dengan kompak muka datar dan melirik ke arah galang. Tak lama kemudian mereka ber empat berpamitan.

" Sepertinya kami akan segera pulang lebih dulu, kalian silakan lanjutkan." Pamit harvey kepada mitha,

"Iya, kami minta maaf mitha. Tapi ini cukup membuat mood kami berantakan" timpal viona.

"Iya gapapa, sekali lagi aku juga minta maaf. Mungkin lain waktu kita bisa ngumpul lagi." Jawab mitha dengan raut muka kecewa, sedangkan galang hanya diam dan lagi lagi merasa bersalah dan tak enak hati kepada mitha.

Tak lama kemudian zivina pun ikut menyusul yang lain untuk pulang,

"Sepertinya aku juga harus pulang dulu, maaf ya mitha, dan galang, terima kasih untuk acaranya, senang bertemu denganmu." Pamit zivina sambil tersenyum kepada mereka berdua.

 Dan sekarang sudah hampir tengah malam dan mitha pulang bersama galang,

"Mitha, aku minta maaf, tidak seharusnya aku melakukannya." Galang membuka obrolan di dalam mobil.

"Hahaha.... Galang, kamu ngga sepenuhnya salah kok, itu memang sifat mereka" jawab mitha sambil tertawa geli. Memang viona dan alexandra juga dari keluarga yang kaya , sejak kecil mereka tidak pernah mengalami kehidupan keras. Begitu juga denga masing masing kekasihnya, keluarga andre dan harvey masing masing punya perusahaan di kota Rivendhale.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 12

    Tapi setelah galang keluar kamar ia malah terkejut, ternyata tak ada siapapun di ruang tamu, dan ia melihat ke arah luar masih melihat mobil dimas terparkir di halaman rumah. Ia hanya menemukan jas yang di kenakan dimas dan tas milik mitha. Terdengar suara tawa di lantai atas, tak salah lagi itu dari kamar mitha. Galang mengumpulkan keberaniannya untuk melihat ke atas. Sampainya di lantai atas ia melihat ternyata pintu kamar mitha tak di kunci dan tak tertutup sempurna. "Mitha, aku sangat merindukanmu, dan sekarang kamu terlihat semakin cantik". Terdengar suara dimas memuji mitha. "Aku juga merindukanmu, buat aku bahagia malam ini dimas." Suara mitha manja setengah mabuk.Galang semakin penasaran mendengar suara mereka, ia memutuskan untuk mengintip dari pintu. Ia melihat sekarang posisi mereka yang tidur berhadapan saling memeluk, tampak dimas juga hanya memakai celana panjang dan mitha yang hanya memakai tanktop, dan terlihat sedikit

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 11

    "mitha..." , Galang yang dari tadi tak henti memandang mitha akhirnya buka suara memulai obrolan."Iya, galang?""Kamu cantik malam ini." Ujar galang dengan agak malu malu mengungkapkan pendapatnya."Sudah lama kita ngga pernah ketemu ya, karena kamu terakhir berkunjung ke kampung beberapa tahun lalu.""Hhehe... Galang, aku ingat dulu kita waktu kecil sering bersama-sama menikmati pemandangan dan bermain, sekarang ngga terasa kita sudah dewasa." Jawab mitha sambil tertawa.Mereka bernostalgia selama di meja makan, setelah selesai menikmati hidangan di restoran itu dan ngobrol mereka langsung pulang untuk beristirahat. Sesampainya di rumah mereka hanya berbasa - basi sebelum akhirnya mereka berpisah ke kamar masing-masing untuk istirahat.Keesokan harinya ketika galang bangun tidur rupanya mitha sudah menyiapkan sarapan, jarang-jarang mitha memasak. Bisa di katakan seminggu sekali pun belum pasti. Galang ya

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 10

    Galang yang mendengarkan cerita mitha seketika ingat akan kejadian tempo hari di apartemen."Mitha, sebenarnya aku pernah memergokinya tempo hari di apartemen yang sama dengan lokasi proyek, aku ingin mengatakannya kepadamu, tapi aku tak mau hanya di anggap omong kosong jadi aku mengurungkan niatku." Ucap galang lalu menyulut sebatang rokoknya."Aku mengerri galang, sekarang aku akan melupakan semuanya dan melupakan tentang kevin" jawab mitha.Mitha kemudian masuk kedalam kamar meninggalkan galang. Galang kembali merenung sendirian dan terpikir bahwa orang yang di kiranya sangat baik dan punya etika seperti kevin saja bisa berbuat licik apalagi dengan orang seperti harvey. Seketika ingatannya terbuka kembali ke masalah pekerjaannya dan mulai hari itu ia sangat sibuk dengan pekerjaan tambahan mencari asal kejanggalan dalam proyeknya.Malam harinya mitha tiba tiba mengajak galang untuk pergi keluar untuk bersantai, iya maksud mitha juga tak lain

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 9

    Beberapa saat kemudian mitha keluar dari kamar dan kembali menghampiri galang yang masih penasaran akan apa yang ingin di bicarakan mitha.Kali ini mitha memakai hotpants dan baju santai duduk di bangku sebelah galang."Galang, terima kasih ya" ujar mitha membuka obrolan yang tadi sempat tertunda."Terima kasih soal apa ?" , Tanya galang."Terima kasih karena semalam kamu udah bantuin aku." , Jelas mitha menjawab pertanyaan galang," Oh, oke, gapapa. Aku hanya heran saja karena aku baru melihat kamu dalam kondisi seperti itu ". Galang kembali menanyakan apa sebabnya mitha semalam sampai melakukan hal yang tidak sepatutnya." Aku gapapa kok, galang. Sebenarnya ini yang ingin aku ceritakan kepadamu." Ujar mitha.Lalu mitha menceritakan rentetan kejadian yang menimpanya semalam. Berawal dari ketika mitha pulang kuliah sore kemudian berencana untuk mampir ke rumah kevin, namun sesampainya di depan rumah kevin. Ia melihat ada s

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 8

    Hari berganti, malam hari saat galang sedang ber istirahat di kamarnya tiba-tiba mendengar mitha yang baru pulang, galang keluar kamar untuk sekedar menyambut mitha. Namun, apa yang terjadi galang kaget bukan main setelah mendapati gadis di depan matanya berjalan sempoyongan dan rambut yang acak acakan."Mitha..." Sambut galang dengan raut muka bertanya tanya."Galang, kamu belu tidur?", Namun mitha malah menanyai galang balik."Belum apa yang terjadi, dan kenapa kamu keluar malam dengan pakaian seperti ini?", Galang meminta penjelasan kepada mitha, galang mencium aroma alkohol ketika mitha berbicara, dia berpikir kalo seandainya bryant tau akan hal ini entah apa yang akan dia lakukan. Bryant adalah orang yang lembut, namun dia sangat tegas apalagi dia adalah kakak laki-laki yang sudah seharusnya menjaga adik perempuannya."Brugg!!!"Mitha terjatuh karena tidak sanggup menahan keseimbangan dirinya yang di bawah pengaruh alkohol.&n

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 7

    Galang beranjak dari ruang tamu menuju ke kamarnya untuk ganti baju, dari dalam kamar galang mendengar perbincangan mitha dan kevin di ruang tamu, namun ia tak menghiraukannya, karena kelihatannya kevin juga pria baik dan ramah, bahkan tadi dia tidak memandang galang rendah sedikitpun dari sorot matanya, tidak seperti teman teman mitha kebanyakan.Malam hari, galang memainkan ponselnya membuka sosial media, sampai akhirnya menemukan sebuah postingan dari akun eva, terlihat sepasang foto sepasang kekasih dengan gaun dan jas yang serasi, tak lain itu adalah foto eva bersama calon suaminya, dengan caption emoticon love berwarna merah. Hati galang seketika remuk, bak kaca yang di lempar batu, ternyata wanita yang ia kagumi dan berencana akan melamarnya ternyata sudah di milik orang dan sebentar lagi melangsungkan pernikahan."Ya tuhan, apa mungkin aku di takdirkan tidak mempunyai pasangan?" Batin galang dalam hati.sepanjang malam ia hanya merenungi nasibnya.

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status