Beranda / Romansa / Isteri Manja Uncle Gilbert / Bab 49 Seperti muda kembali

Share

Bab 49 Seperti muda kembali

Penulis: Sopi_sopiah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-23 18:06:29

Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.

Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya.

"Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.

Tok.

Tok.

Tok.

"Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.

Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu.

"Dad, siapa itu?"

"Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!"

"Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,"

"Kenapa?"

"Udah emthhh lembab banget,"

Gilbert malah tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya mendengar perkataan Naura, gadis itu selalu bisa mematahkan pertahanan kokoh Gilbert dan menyeret Gilbert masuk kedalam ga i rah yang menggebu-gebu.

Klek.

Pintu dibuka hanya sedikit oleh Gilbert, terlihat seorang pelayan dan Leya rupanya yang berada dibalik pintu.

"Maaf Bert apa aku mengganggu mu?"

Naura yang masih berada diatas ranjang mendengar suara seorang perempuan, dan dia hafal itu adalah suara Leya!

"Bibi Leya? Mau apa dia kemari?"

Tak ingin Naura melihat Leya dan begitupun sebaliknya, Gilbert buru-buru menutup pintu kamarnya lalu mengajak bicara Leya setelah pintu kamarnya tertutup.

"Maaf Tuan, tadi nyonya Leya ingin bicara penting untuk itu saya antar kesini!"

"Ya, tidak apa-apa kau kembali bekerja saja,"

"Baik Tuan, permisi," pelayan pergi meninggalkan Gilbert dan Leya yang masih betah berdiri.

"Mau duduk dulu?"

"Ow, iya boleh,"

Keduanya duduk dikursi yang berada di dekat kamar Gilbert.

"Ada apa Leya?"

"Aku melihat postingan foto Sabia jadi aku buru-buru kesini, apa benar dia mendapatkan hadiah mobil semahal itu dari Nick?"

"Ya, seperti yang sudah Nick katakan bahwa dia akan memberikan hadiah untuk Sabia,"

"Tapi Bert, itu terlalu berlebihan dan sangat mahal lebih baik kembalikan saja mobilnya!"

"Bia sangat senang dengan mobil barunya lagipula Nick sudah memberikan itu dengan tulus, tidak apa-apa Leya,"

"Kau ini Bert kenapa tidak berdiskusi dulu denganku?"

"Maksudnya? Untuk apa berdiskusi untuk hal kecil begini, aku pikir itu tidak perlu Leya,"

"Dalam hal sekecil apapun kita harus selalu berdiskusi untuk anak kita Bert, jadi aku harap kedepannya apapun itu bicarakan dulu denganku,"

"Oke,"

Tak ingin berdebat lebih lama lagi, karena ada Naura yang sudah menunggunya terlalu lama. Tapi tidak ada tanda-tanda Leya akan berpamitan.

"Lalu?" tanya Gilbert karena dia sudah merasa semua masalah clear dan kedepannya Gilbert akan berbicara terlebih dahulu sebelum memutuskan apapun terkait Sabia.

"Apa Bia masih lama pulang dari cafe?"

"Entahlah, namanya anak muda mungkin bisa jadi sangat malam,"

"Apa kau keberatan jika aku menunggunya terlebih dahulu, siapa tau dia pulang dalam waktu dekat!"

Padahal Gilbert sudah sangat gemas sekali ingin mengusir Leya dari rumahnya karena ini bukan saat yang tepat untuk menunggu Sabia. Ada hal penting yang harus dituntaskan selain menemani Leya menunggu Sabia, tapi bagaimana cara menolaknya, Gilbert pun berpikir keras.

Sementara didalam kamar Gilbert, saat ini Naura sudah mondar-mandir sambil menggigit kuku-kukunya karena gelisah Gilbert malah sangat lama bersama dengan Leya.

"Mereka sedang apa di sana? Kenapa lama sekali, Dad kau benar-benar membuatku kesal!"

Naura sudah memasang wajah bad mood dan sudah ingin meluapkan kekesalannya pada Gilbert, tapi Gilbert tak kunjung datang juga.

"Masa aku harus keluar, lalu aku bertanya didepan bibi Leya? Dady kau sedang apa kenapa lama sekali? Itu hal bodoh, bisa-bisa bibi Leya berpikir aku dan Dady telah melakukan sesuatu karena aku berada didalam kamar Dady!"

"Tunggu, bukankah memang aku sudah melakukan sesuatu dengan Dady? Oh my God," Naura terus berbicara sendiri dan kembali terbayangkan saat wajah Gilbert dibawah bagian intinya lalu melakukan semua hal itu pada bagian intinya.

Rasanya begitu luar biasa seperti digelitik oleh jutaan kumbang dibagian intinya. Kegelisahan Naura sama juga dirasakan oleh Gilbert, ketika sudah dalam mode mengeras sekeras tongkat besi yang berdiri tegak, sangatlah tersiksa bila harus ditunda seperti ini, duduk Gilbert pun sangat gelisah sehingga posisinya berubah-ubah.

Tadi kaki ditumpang keatas kaki satunya lagi, dan sekarang kedua kaki rapat, membuat Leya pun penasaran kenapa posisi duduk Gilbert berubah-ubah terus.

"Kau kenapa Bert?"

"Am ini sebenarnya aku sedang buru-buru, lagipula Leya sepertinya Bia kalau nongkrong di cafe itu memakan waktu yang lama dia tidak mungkin pulang dalam waktu dekat!"

Saat ini Gilbert berharap semoga Leya mengerti dan paham dengan bahasa pengusiran yang halus itu.

"Ow, oke jadi apa sebaiknya aku pergi sekarang?"

"Ya, sepertinya kau harus pergi sekarang karena aku sedang ada urusan,"

"Urusan didalam kamar?"

"Am, sebenarnya aku sedang menahan untuk pergi ke toilet,"

"Kenapa tidak katakan sejak tadi, ya ampun maaf ya kau jadi harus menahan selama ini! Ya sudah, aku pergi sekarang dan kalau boleh aku minta tolong, ketika Bia kembali minta dia untuk datang ke rumahku!"

"Oke, akan aku sampaikan,"

"Kalau begitu maaf sudah mengganggu waktu ke toilet mu, dan aku permisi pulang dulu Bert, sampai jumpa!"

"Ya, sampai jumpa Leya,"

Melihat wajah Gilbert gelisah seperti tadi,.Leya jadi terkenang saat-saat muda dulu! Biasanya wajah yang ditampilkan Gilbert saat ini, adalah wajah ketika gagal melakukan adegan ranjang dengannya karena ada gangguan yang tak terduga.

"Tapi tidak mungkin Gilbert sedang gelisah akibat gagal melakukan sesuatu diatas ranjang, dia kan tidak sedang berkencan dengan siapapun dan tidak ada wanita di rumah ini!

"Kalau dipikir-pikir, meskipun dia sudah tua ketampanannya masih sama seperti 15 tahun silam, astaga kenapa aku harus mengingat-ingat masa dulu si," Leya buru-buru menghilangkan pikiran-pikiran tersebut.

Setelah Leya pergi rasanya sangat lega sekali, Gilbert buru-buru memasukinya kamarnya kembali saat masuk kedalam kamar, Naura sudah memakai tasnya.

"Loh La, kau mau kemana?"

"Dady masih bertanya aku mau kemana, setelah Dady berkencan dengan bibi Leya selama itu? Lebih baik Nola pulang Dad,"

Naura buru-buru berjalan hendak meninggalkan kamar Gilbert, tentu saja Gilbert meraih tangan Naura dan menahannya agar tetap didalam kamar ini.

"Nola, maaf tadi Leya mengajak Dady berbicara tapi sekarang dia sudah pulang dan hanya ada kita berdua disini," Gilbert membelai mesra rambut terurai Naura.

"Apa Bibi Leya masih mengharapkan Dady? Kenapa dia selalu menemui Dady? Apa tidak bisa Dady menjaga perasaan ku? Dady saja tidak suka jika ada laki-laki lain yang mengajak aku bicara, apa aku juga tidak berhak marah ketika Dady mau diajak bicara oleh bibi Leya selama itu?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 49 Seperti muda kembali

    Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 48 Hot

    Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 47 Terus Dad!

    Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 46 Tersisa separuh saja

    Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 45 Menjadi tontonan

    Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 44 Memagut bibir

    Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status