LOGINSekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.
Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya. Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut. Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura. Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert. Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura yang sudah lembab itu polos tanpa penutup. "Dad aku basah, aku ingin ke toilet dulu," "Untuk apa Nola!" "Cuci," "Biar Dady yang mencucinya," Naura tidak mengerti akan makna dari ucapan Gilbert barusan, tapi kini kedua tangan besar Gilbert menarik pinggul Naura membuat posisinya berjongkok diatas ranjang itu. Tanpa diduga Gilbert malah segera menunduk dan memasukan kepalanya disela-sela kedua pangkal paha Naura yang sedang berjongkok. "Dad," "Angkat sedikit pinggul mu sayang!" Naura pun menurut sebenarnya ada rasa takut dan ngilu saat ini dibawah bagian inti Naura sudah bertepatan dengan wajah Gilbert, Gilbert mengarahkan agar bagian inti milik Naura itu pas dengan bibirnya. Kedua tangan Naura berpegangan pada hardboard dihadapannya sementara posisinya masih berjongkok namun dibawah bagian intinya sudah ada wajah Gilbert yang siap melahap bagian inti Naura. Tanpa basa-basi lagi, bibir Gilbert menyentuh bagian inti Naura untuk pertama kalinya. Membuat kedua bola mata Naura terbelalak merasakan untuk pertama kalinya bagian inti miliknya bersentuhan dengan bibir Gilbert. Entah apa yang akan dilakukan oleh Gilbert selanjutnya, yang pasti sentuhan bibir Gilbert sudah membuat Naura melayang ke nirwana sungguh rasa yang luar biasa nikmat diatas nikmat. Kedua mata Naura terpejam merasakan bibir Gilbert yang mulai menye sap bagian inti miliknya. "Ah Dady, Dad," Di hi sapnya oleh Gilbert bagian inti Naura hingga membuat seluruh tubuh Naura bergetar luar biasa, wajah Nayar mendongak keatas sementara kedua tangannya mencengkram kuat hardboard dihadapannya. Kedua kakinya yang saat ini sedang berjongkok sampai-sampai lemas dan hampir merosot untung saja kedua tangan Gilbert menahan kaki Naura agar tetap kokoh berjongkok. Naura melihat dengan jelas dibawah sana Gilbert benar-benar menikmati bagian intinya, di hi sapnya kuat-kuat oleh Gilbert kemudian di lu mat nya seperti melu mat bibir bagian atasnya Naura. "Ah Fu ck Dad, ini enak Dad ah emthh ahh luar biasa Dad," Naura sampai mer e mas kedua melon importnya sendiri merasakan bagian intinya dinikmati oleh Gilbert hingga dimainkannya oleh Gilbert. Digigitnya pelan bagian inti Naura oleh Gilbert sebelum akhirnya lidah Gilbert menj i lat bagian inti Naura dengan terus menerus padahal Naura sudah menjerit-jerit keenakan. "Ahhh please dad, ahhh ini luar biasa Dad ah terus Dad," Mendengar jeritan-jeritan nakal Naura membuat na f su Gilbert semakin meningkat tajam, di hi sap nya, kemudian di ji latnya tanpa ampun bagian inti Naura. Bahkan sampai menimbulkan suara ketika Gilbert meng hi sap bagian inti Naura, membuat Naura semakin bergetar hebat dan menjerit-jerit meminta ampun pada Gilbert. "Ahh Fu ck Dad, please stop Dad," Bagian intinya sama sekali tidak ada yang luput dari hi sa pan Gilbert, hingga tubuh Naura pun bergetar hebat Naura merasakan bahwa akan ada sesuatu dibawah sana yang keluar. "Dad, cukup Dad aku mau," "Ahh Dad stop," "Aku mau pipis! Ahhhhhhhhh," Jeritan panjang Naura disertai tubuhnya yang bergetar luar biasa hebat, adalah pertanda Naura telah mencapai kenikmatannya. Nafas Naura sangat tidak teratur, sementara wajah Gilbert kini sudah keluar dari himpitan kedua pangkal paha Naura, karena saking lemasnya Naura tak lagi berjongkok tubuhnya lunglai bersandar pada hardboard dengan nafas tersengal-sengal. "Dad, tadi itu apa?" "Tadi itu kepuasan mu sayang, kau suka?" Naura mengangguk dan merasa sangat puas bahkan masih terasa sekali kenikmatan yang baru dia rasakan sekali tapi tersimpan dalam ingatannya. Diraihnya tangan Naura oleh Gilbert, diarahkan menuju lobak importnya sejak tadi sudah mengeras sempurna! Naura pun mengelus-elus lobak import milik Gilbert dengan satu tangannya, sementara Gilbert segera membuka resleting celananya lalu menurunkan semuanya agar lobak importnya bisa polos dihadapan Naura. "Dad besar sekali aku penasaran jika ini masuk ke bagian inti ku," "Kita akan lakukan setelah ini sayang," "Benarkah? Apa enak Dad?" "Tentu saja Nola, kau bahkan akan terus merengek meminta lagi jika sudah merasakannya!" Naura tersenyum malu tetapi tangannya tetap mengelus-elus lobak import milik Gilbert. "Dady mau seperti waktu itu La," Naura pun sangat paham segera dia dekatkan wajahnya dengan lobak import milik Gilbert, dan mulut Naura mulai terbuka lebar memasukkan lobak import berukuran super panjang itu kedalam rongga mulutnya hingga penuh. Benar-benar super panjang hingga tidak mungkin mulut Naura bisa menampung seluruh lobak import milik Gilbert, dengan lemah lembut Naura menikmati lobak import itu bagikan permen lollipop yang dia ji lat, dan dia mainkan dengan lidahnya. Sungguh Gilbert dibuatnya menggila saat mulut lembut Naura melakukan itu pada lobak importnya. Gilbert mulai meracau nyaring dan kedua tangannya meraih rambut terurai Naura. Gilbert menggerakkan pinggulnya keatas kebawah untuk membantu pergerakan mulut Naura, tak disangka rasanya berkali-kali lipat lebih nikmat saat pinggulnya ikut bergerak. Hingga akhirnya Gilbert merasakan lobak importnya akan segera menembakkan puncak kenikmatannya, ditariknya oleh Gilbert dari rongga mulut Naura. "Nola, Dady sampai sayang," "Ahhhh," Terlihat tembakan itu berantakan diatas paha Dady Gilbert sendiri, dan Naura pun hanya bisa melihatnya dengan intens. Sudah berhasil mencapai puncaknya, bukannya membuat Gilbert puas malah membuatnya semakin ingin mendapatkan lebih dari ini. Apalagi bayang-bayang bagian inti Naura yang kecil dan sempit sudah mengotori isi kepalanya sejak lama. Ditariknya tubuh Naura hingga tubuh Naura pun jatuh kedalam pelukan Gilbert. "Dad," "Sayang kau mau kan dimasuki Dady?" "Aku mau Dad, aku tidak sabar menginginkan benda super panjang ini memasuki milikku!" "Kau nakal!" "Dady juga," Diputarnya posisi tubuh Naura yang semula diatas tubuhnya, kini tubuh Naura kembali terlentang dibawah kungkungannya.Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli
Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da
Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa
Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu







