Home / Romansa / Isteri Manja Uncle Gilbert / Bab 46 Tersisa separuh saja

Share

Bab 46 Tersisa separuh saja

Author: Sopi_sopiah
last update Last Updated: 2025-10-21 14:46:04

Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya.

"Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?"

"Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!"

"Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"

Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali.

"Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.

Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura.

"Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?"

"Dady, aku tidak apa-apa Dad,"

"Sayang, sini nak!" dipeluknya Naura oleh Lindsey.

Kedua adiknya pun tak kalah khawatir karena sejak peristiwa penyerangan itu Naura tidak ada disisi mereka.

"Ku pikir kau diculik kak, baru saja aku akan mencari kakak pengganti!" ujar Stanley.

"Benar, ternyata kau tidak apa-apa," kata Steiner.

"Memang ya kalian itu senang jika aku kenapa-kenapa dan kalian bisa mencari pengganti ku? Dasar!"

Ckckckck..

"Nola, Oma takut sekali tadi Oma pikir kau tertangkap oleh Jazz setelah tau Sabia tertembak,"

"Tidak mom Oma, aku aman sejak tadi!"

Dady Domanick dan momy Lindsey pun menghampiri Gilbert dan Leya.

"Bagaimana Sabia Bert?"

"Dia sudah melewati masa kritisnya Tuan,"

"Leya, kau pasti shock baru saja pindah kesini sudah ada hal yang membuat Sabia terluka sampai begini!"

"Tidak apa-apa Sey, mungkin memang sudah takdir tapi kan dibalik musibah ini Bia jadi Bia dekat dengan Dadynya,"

"Tuan mari kita bicara di luar,"

"Mom kalian disini dulu ya, Dady mau ada perlu dengan Gilbert,"

"Iya Dad,"

Melihat Gilbert pergi dengan ayahnya, Naura pun sempat mencuri-curi pandang.

Dady Domanick dan Gilbert menuju ruangan bawah tanah, disana Gilbert mengurung Jazz dan mengikatnya dengan rantai.

"Silahkan Tuan!"

Keduanya masuk untuk melihat Jazz, betapa terkejutnya Dady Domanick saat melihat bagian tengah Jazz yang sudah hanya tinggal separuh.

"Oh my God, lobak mu kemana Jazz?"

Ada rasa terkejut tapi juga ini sangat lucu bagi Dady Domanick sampai-sampai tak terasa Dady Domanick tertawa terbahak-bahak.

"Sit, ba ji ngankau Nick!" teriak Jazz yang langsung berontak hendak menyentuh Domanick, tapi tidak bisa karena lehernya diikat oleh rantai.

"Kenapa Jazz? Bagaimana apa cukup membuat mu tersiksa? Lihatlah dirimu itu Jazz kau dirantai bagai hewan peliharaan ku seperti dulu kau merantai aku, istriku dan kedua anakku!"

Hahahaha...

Dady Domanick tertawa puas apalagi melihat bagian lobak yang hanya tinggal separuh itu. Sementara Jazz terus berusaha melepaskan diri dan ingin bisa meraih Dady Domanick.

"Bert, apa dia tidak akan dipakaikan celana? Lihat itu menjijikkan sekali, kecil dan tidak berguna,"

"Sengaja agar anda lihat dulu, Tuan apa perlu aku potong seluruhnya saja?"

"Tidak!!" teriak Jazz.

"Sudah biarkan tersisa separuh begitu, Jazz kau benar-benar memalukan sekarang apa kau bisa meniduri wanita lagi? Apa perlu aku datangkan sepuluh wanita sekaligus kesini untuk melayani mu?"

Ckckckck...

Dady Domanick sangat puas menertawakan Jazz dengan keadaannya yang seperti sekarang.

"Lawan aku Nick! Pengecut kau Nick!" teriak Jazz.

"Lebih baik kau persiapkan dirimu, karena setelah ini siksaan mu akan sepuluh kali lipat lebih dari ini!"

"Ba ji ngan!!" teriak Jazz.

Sementara Dady Domanick dan Gilbert hanya bisa tertawa kecil melihat keadaan Jazz saat ini.

Keesokan harinya Gilbert meminta izin pada Dady Domanick bahwa dia tidak bisa mengantar jemput Naura karena harus menemani Sabia, membuat Naura pulang dan pergi ke kampus bersama supirnya.

Sore ini Naura meminta pada supirnya ingin mampir sebentar ke markas dulu untuk melihat keadaan Sabia yang tak kunjung sadar juga!! Tiba lah Naura di markas saat hendak membuka pintu ruang perawatan Sabia, Naura melihat Gilbert tengah tertidur disofa dan Leya menyelimuti tubuh Gilbert sambil tersenyum.

Membuat Naura pun akhirnya tidak jadi untuk menemui Gilbert dan Sabia, dengan perasaan sedih Naura kembali menutup pintu ruangan tersebut lalu pulang ke rumah.

Saat sedang makan malam di rumah, Dady Domanick mendapatkan kabar dari markas bahwa Sabia sudah sadar.

"Sayang, Sabia sudah sadar kita ke sana sekarang ya,"

"Oh ya, ayo Dad! Nola, pakai jaket mu kita ke markas sekarang,"

"Kami ikut mom!"

"Kalian di rumah saja, anak kecil harus tidur teratur, ingat Stein, Stan kalian momy suruh tidur bukan maen game, ok!"

"Baik mom!"

Sabia sudah sadar sebenarnya sangat senang mendengar kabar ini, tapi jika mengingat adegan romantis Leya pada Gilbert tadi sore membuat Naura malas ke markas sekarang.

"Ko bengong? Ayo nak!"

"Iya mom!"

Ketiganya pergi ke markas untuk melihat keadaan Sabia, setelah tiba di markas! Sabia rupanya sudah bisa tersenyum ceria apalagi ketika melihat Naura dan orangtuanya datang.

"Nau,"

"Bia," keduanya berpelukan.

Naura dan Sabia mengobrol, sementara Gilbert memperhatikan senyum gadis cantik itu! Sebenarnya sangat Gilbert sangat merindukan saat-saat berdua dengan Naura tapi keadaan Sabia belum membaik, terpaksa Gilbert harus selalu ada disamping Sabia.

"Bert apa Dokter sudah memeriksa anakmu lagi?"

"Sudah Tuan, Dokter juga mengatakan besok Sabia sudah bisa pulang hanya jangan banyak bergerak dulu,"

"Aku lega mendengarnya Bert,"

Saat Naura dan Sabia sedang asik mengobrol, Dady Domanick pun menghampiri keduanya.

"Bia, sebagai ucapan terimakasih Paman dan sebagai penghargaan atas keberanian mu dalam menghadapi musuh, Paman sudah menyiapkan hadiah untukmu!"

"Benarkah Paman Nick? Wah kau baik sekali, Nau kau dengar aku dapat hadiah dari ayahmu,"

"Iya, aku tidak tau malah, memang Dady punya hadiah apa?"

"Besok Paman kirim ke rumah mu, pokoknya kau jangan kuliah dulu dan ingat kau harus istirahat total baru nanti gunakan hadiah dari Paman setelah kau sehat,"

"Sip Paman,"

"Nick tidak perlu repot-repot masa dikasih hadiah segala," timpal Leya.

"Tidak apa-apa aku sangat sakit dengan keberanian Sabia, sebagai seorang perempuan dia mau berusaha melawan bahkan sampai tertembak seperti ini!"

Benar saja keesokan harinya sebuah mobil sport berwarna merah datang ke kediaman Gilbert, mobil sport itu merupakan hadiah bagi Sabia dari Dady Domanick, tentu saja anak itu senang bukan kepalang.

Sabia mengajak Gilbert untuk melihat-lihat mobilnya, tapi Gilbert yang melihat jam ditangannya sudah pukul 14.00 siang sudah waktunya Naura pulang kuliah, Gilbert ingin sekali menjemput Naura hari ini.

"Bagus kan Dad? Wah Paman Nick baik sekali," sambil meraba-raba body mobil mulus itu.

"Iya bagus Bi, Dady boleh pergi sekarang?"

"Dady mau pergi?"

"Ada urusan penting, kau sudah bisa Dady tinggal kan?"

"Baiklah aku akan panggil pelayan jika memang butuh bantuan Dad,"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yuni
Blom up kak
goodnovel comment avatar
Yuni
Semoga naura sadar deh.setidaknya cari yg seumuran nau jgn yg terllu tua yg muda dan tampan kan bnyk nau heheh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 49 Seperti muda kembali

    Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 48 Hot

    Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 47 Terus Dad!

    Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 46 Tersisa separuh saja

    Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 45 Menjadi tontonan

    Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 44 Memagut bibir

    Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status