LOGINKeduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.
Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus. Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai. Slazzzhh... Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam. Aaaaaaa..... Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya. "Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz. Para anggota group Limson sontak tertawa dan bersorak karena Jazz benar-benar dihancurkan oleh Gilbert, sementara Gilbert dan Naura masih asik berciuman hingga teriakan Jazz membuat Gilbert melepaskan ciumannya dari bibir Naura. "Tunggulah didekat motor, Dady akan menyelesaikan ini dulu!" "Iya Dad," sambil tersenyum malu. Naura pergi kearah motor milik Gilbert, sementara Gilbert kembali memberikan tatapan penuh dendamnya terhadap Jazz yang sudah meraung menjerit-jerit, melihat miliknya dipotong oleh Gilbert. "Ikat tangan, kaki, dan lehernya, bawa dia bersama kita dan masukkan kedalam penjara bawah tanah! Aku belum mau dia mati sebelum di bertemu Tuan Nick dan mendapatkan siksa dari Tuan Nick!" "Baik Tuan!" "Lebih baik kau bunuh aku sekarang! Aku tidak mau hidup lagi!" teriak Jazz. "Membunuh mu? Secepat ini? Aku tidak mau Jazz, kita bermain-main dulu saja bukankah kau senang bermain-main dengan group Limson?" Hahahaha... Langsung disambut tawa oleh para anggota group Limson melihat Jazz tidak berdaya seperti sekarang ini, apalagi melihat burungnya yang hanya tinggal sedikit setelah dipotong. "Breng sek kau Bert!" "Breng sek kau bilang? Seharusnya kau berterimakasih walaupun aku memotongnya aku masih menyisakan sedikit untuk kenang-kenangan bahwa kau pernah memiliki burung!" Gilbert dan para anggota group Limson tak henti-hentinya tertawa, apalagi saat beberapa anggota group Limson menggotong tubuh Jazz dengan berhati-hati agar tidak menyentuh bagian tengah yang tinggal separuh itu. Setelah Jazz diikat dan dimasukkan kedalam mobil, Gilbert mengumpulkan sejenak para anggota group Limson. "Kita akan bersiap pulang!" dengan nada gugup. "Siap mari Tuan!" serempak "Tunggu!" "Ada apa Tuan?" serempak. "Masalah tadi, aku harap anggap kalian tidak melihatnya!" Para anggota group Limson pun tertawa kecil melihat tingkah gerogi Gilbert, mereka mengerti bahwa yang dimaksud oleh Gilbert adalah adegan ciuman tadi tapi mereka malah jahil karena melihat tingkah Gilbert yang seperti muda kembali. "Yang mana ya Tuan?" tanya salah seorang anggota. "Ayolah, kalian benar-benar tidak tau atau sengaja ingin menggoda ku?" "Melupakan bagian memotong burung atau bagian ekhem," para anggota group Limson malah senang menggoda Gilbert. "Sit, ayolah aku mohon pada kalian! Aku dan Naura memang sedang menjalani hubungan tapi Tuan Nick belum tau, biar aku sendiri nanti yang memberitahukannya jadi kalian tolong lupakan masalah tadi!" "Oh masalah ciuman???" serempak sambil tertawa-tawa. Gilbert bahkan hanya bisa geleng-geleng kepala karena para anggota group Limson itu benar-benar iseng dan gemar sekali meledeknya. Tetapi demikian, para anggota group Limson paham bahwa itu adalah ranah keluarga dan mereka berjanji tidak akan memberitahukan apa yang seharusnya bukan menjadi urusan mereka. Walaupun para anggota group Limson harus kehilangan energi mereka, karena hari ini adalah hari patah hati bersama setelah mengetahui bahwa Naura memiliki hubungan dengan Gilbert. Mereka meninggalkan mansion milik Jazz dan Gilbert pun menghampiri Naura yang sejak tadi berdiri didekat motor gedenya. "Dad kita naik motor ini?" "Hmm, apa perlu kita bertukar dengan mobil?" "Tidak usah Dad, Nola suka naik motor!" "Suka?" "Hmm, ayo kita tinggalkan tempat ini!" ajak Naura. Keduanya naik keatas motor, belum menyalakan mesin motor saja Gilbert sudah meraih kedua tangan Naura agar melingkar ditubuhnya, membuat Naura pun tentu saja langsung memeluk Gilbert dari belakang dengan erat. Motor melaju meninggalkan mansion dengan Gilbert yang membonceng Naura diatas motor gede, keduanya memilih tidak banyak bicara dan menikmati perjalanan pulang. Sesekali satu tangan Gilbert memegangi kedua tangan Naura, mengusapnya dengan lembut dan menikmati perjalanan indah ini. Berboncengan dengan Naura membuat kedua melon import Naura menempel dengan punggungnya, apalagi posisi jok belakang motor yang lebih tinggi dari jok didepan tentu saja bokong Naura akan merosot terus dan menghimpit tubuh Gilbert. Apalagi saat direm terasa sekali kedua melon import Naura yang kenyal-kenyal menyembul dipunggung belakang Gilbert, tentu saja ini adalah hal yang tidak boleh Gilbert pikirkan terlebih dahulu karena dia masih belum tenang dengan keadaan Sabia saat ini. "Dad, bagaimana keadaan Bia?" "Dady belum tau Nola, tapi Dokter pasti sudah menanganinya di markas group Limson!" "Apa tidak dibawa ke rumah sakit?" "Tidak, luka tembak dibawa ke rumah sakit sama saja melibatkan polisi akan panjang urusannya," "Tapi apa akan baik-baik saja Dad bila ditangani di markas?" "Alat medis di markas sangat lengkap, dan Dokternya pun Dokter profesional terbaik!" "Benar juga, kalau begitu aku ikut ke markas Dad!" "Kau istirahat saja, orangtuamu juga pasti sangat menunggu kau pulang!" "Nanti aku telepon momy, yang jelas Sabia tertembak karena aku tidak nurut dengan Jazz untuk ikut bersamanya Dad, jadi aku harus tau keadaan Bia," "Baiklah kalau memang kau mau menemani Bia," Setibanya di markas group Limson, Gilbert dan Naura buru-buru turun dari motor untuk masuk ke ruangan khusus medis untuk melihat keadaan Sabia. Di sana terdapat dua orang perawat dan Leya yang sedang duduk memegangi tangan Sabia, sepertinya salah satu anggota group Limson telah menjemput Leya begitu Sabia dibawa kesini. "Bert!" Leya langsung memeluk Gilbert begitu melihat Gilbert datang untuk melihat keadaan Sabia, membuat Naura pun buru-buru memalingkan wajahnya dan fokus untuk melihat Sabia. Dilepaskannya pelukan Leya oleh Gilbert, karena Gilbert tau ini akan menyakiti hati Naura. "Maaf Bert, aku hanya aku takut sekali tadi begitu mendengar hal ini!" "Maafkan aku Leya, ini semua salahku! Aku lalai menjaga anak kita," "Tidak Bert, sudahlah tidak perlu menyalahkan siapapun lagipula Dokter sudah menanganinya dengan baik, Bia juga sudah melewati masa kritisnya sekarang!"Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli
Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da
Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa
Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu







