Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady". Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
View MoreDomanick, Lindsey serta kedua anak kembar mereka Stanley dan Steiner yang baru berusia 13 tahun, hari ini dalam perjalanan untuk menghadiri wisuda kelulusan Naura Roosevelt putri pertama Domanick Limson di salah satu SMA terfavorit kota ini.
Mobil Land Rover yang dikemudikan oleh Domanick melaju dengan kecepatan sedang. Dari arah belakang dua buah mobil jip berwarna merah terus mengikut mobil yang sedang dikendarai oleh Domanick. Hingga salah satu mobil jip itu menyalip dan berhenti mendadak tepat didepan mobil Domanick, otomatis Domanick harus mengerem mobilnya agar terhindar dari kecelakaan. Beberapa laki-laki berpakaian serba hitam langsung menodongkan pistol, serangan mendadak ini membuat anak kembar Domanick sangat ketakutan. Sementara itu di markas group Limson, tengah terjadi penyerangan besar-besaran, bahkan sebagian anggota group Limson diam-diam menjadi pengkhianat sehingga inilah puncak kehancuran group mafia terbesar di negara ini! Anggota group Limson yang masih setia terus melakukan perlawanan dengan sisa-sisa tenaga mereka! Baku tembak sudah sejak tadi terjadi dengan kelompok mafia yang mereka sendiri tidak ketahui siapa dalang dibalik penyerangan ini. Sebagian anggota group Limson yang tega berkhianat dan memihak musuh, membuat group Limson dipastikan kalah dan hancur kali ini karena mereka kalah jumlah. Gilbert Louise Tom yang mati-matian berusaha menyelamatkan anggota yang masih bisa diselamatkan, segera berlari ke mobil bersama beberapa anggota yang masih selamat! "Kalian semua, hubungi pengawal Nyonya Larisha, Tuan Bright, Tuan Daniel, dan Tuan Nick agar mereka segera meninggalkan kediaman mereka!" "Baik Tuan!" para anggota yang tersisa segera menghubungi pengawal Nyonya Larisha dan keturunannya agar meninggalkan rumah sekarang juga. Semua keturunan group Limson bisa dihubungi terkecuali Domanick, untuk menghindari aksi keji lainya mereka semua harus mencari tempat persembunyian yang aman, sampai Gilbert bisa menemukan dalang dibalik ini semua. Segera Gilbert mengemudikan mobilnya meninggalkan markas group Limson yang sudah dibakar habis oleh musuh, bahkan ketua group Limson sendiri pun tewas ditempat. "Tuan, kita harus meninggalkan negara ini!" "Kau benar, apa Nyonya Larisha dan yang lainnya sudah paham?" "Sudah Tuan, mereka sudah mulai berkemas untuk mencari tempat persembunyian!" ujar salah seorang anggota group Limson. "Naura??" tiba-tiba Gilbert teringat Naura hari ini dia sedang wisuda kelulusan di SMAnya. Gilbert menghentikan mobilnya, dan meminta salah satu anggota untuk mengambil alih kemudi mereka harus segera meninggalkan negara ini. "Pastikan kalian menjemput Nyonya Larisha setelah itu kalian pergi ke Hongkong, dan pertaruhkan nyawa kalian untuk melindunginya!" "Baik Tuan!" Sementara itu Gilbert harus menjemput Naura, karena handphone Domanick tidak dapat dihubungi Gilbert menduga Tuannya itu pasti telah tertangkap oleh musuh. Untuk itu Gilbert memberhentikan sebuah taxi untuk menuju SMA tempat Naura melaksanakan wisuda kelulusan! Gilbert Louise Tom duda berusia 40 tahun itu, tidak akan membiarkan siapapun menyentuh Naura, dia sudah menganggap Naura seperti anak kandungnya sendiri. Tiba di SMA favorit, situasi sekolah sedang ramai karena sedang diadakannya momen kelulusan! Gilbert segera berlari untuk mencari Naura, sebelum musuh group Limson itu tiba di sekolah ini. Rupanya Naura sedang duduk melamun karena orangtuanya tak kunjung datang, Gilbert pun langsung menarik tangan Naura. "Dady?" "Ayo berlari lah!" Terlihat kepanikan di wajah Gilbert, keduanya berlarian, tapi di gerbang depan sekolah sudah ada beberapa laki-laki yang sepertinya itu musuh group Limson yang sedang mengincar Naura! Gilbert langsung mengajak Naura ke luar lewat jalan lain. "Naura, apa ada jalan lain jalan kecil saja!" "Iya ada dad, dibelakang dekat tempat peribadatan! Tapi ada apa ini dad?" Naura masih bingung dan ikut panik meskipun tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, tapi Naura tetap ikut berlari. Di samping sekolah terdapat tempat peribadatan dan dibelakangnya terdapat pintu keluar! Akhirnya Gilbert berhasil membawa keluar Naura dari sekolahnya, dilihatnya ada sebuah taxi yang tengah terparkir sementara supirnya tertidur didalam. Gilbert mengajak Naura masuk kedalam taxi, lalu tanpa basa-basi supir taxi yang kaget karena ada orang masuk langsung dipukul pingsan oleh Gilbert dan ditendang keluar dari dalam taxi. Dibelakang para musuh sudah nyaris mengejar taxi tersebut, dengan cepat Gilbert berpindah ke bangku kemudi lalu mulai menghidupkan mesin mobil taxi tersebut. Taxi itu dibawa melesat oleh Gilbert, lalu kembali berhenti. "Nola pindah kesamping Dady!" "Iya dad," "Pakai sabuk mu!" "Iya Dady, kau itu tidak sabaran sekali si dad," protes Naura. Saat sedang serius mengemudikan mobil, laki-laki tua itu terlihat mempesona Dimata Naura! Gadis remaja itu bukannya ketakutan seperti wanita-wanita kebanyakan jika diajak kebut-kebutan seperti ini, justru Naura merasa ini menyenangkan. "Ayo dad, tambah lagi kecepatannya kita jangan sampai tersusul oleh mereka tancap lagi dad!" teriakan Naura membuat Gilbert pun bersemangat untuk lebih fokus lagi agar tidak tersusul oleh para musuhnya. Hingga memasuki jalanan kumuh, Gilbert berhasil mengecoh para musuh yang mengejarnya! Merasa sudah sedikit aman, Gilbert pun memarkirkan taxinya didekat sungai. "Dad, ada apa sebenarnya?" "Naura apa kau tidak takut sama sekali tadi aku membawa mobil secepat itu?" "Tidak, itu menyenangkan apalagi dilakukan dengan Dady!" Naura menyentuh jakun Gilbert dengan jarinya. "Hei hentikan gadis nakal! Ini bukan saatnya bercanda," "Aku tidak bercanda, memang sangat menyenangkan bersama Dady," Naura kembali menggoda laki-laki berusia 40 tahun itu dengan mengusap brewok Gilbert. "Nola! Dady serius dengarkan Dady bicara!" "Iya apa Dady sayang, katakan?" wajah Naura mendekat. Membuat seragam sekolahnya yang tidak terkancing dibagian paling atas itu menyembulkan kedua pomelo (jeruk Bali) miliknya. "Astaga, kancingkan dulu baju seragam sekolah mu, baru Dady akan bicara," "Dady saja yang kancingkan, nih!" Naura justru membusungkan dadanya. "Nola!" "Iya, iya dad! Dady selalu saja tidak suka jika aku menggoda Dady, padahal aku kan wanita tulen," protes Naura. Gilbert hanya bisa menggelengkan kepalanya, karena bukan kali ini saja Naura menggodanya! Tapi setiap kali bertemu dengan Gilbert, Naura pasti tak segan akan menggoda duda tampan itu. Melihat rok sekolah yang dikenakan oleh Naura juga sangat minim, membuat Gilbert pun membuka jasnya lalu menutupi kedua paha mulus Naura. "Dady reseh!" "Sudah jangan protes," "Nah sudah terkancing semua, sekarang Dady mau bicara apa?" "Ayah, Ibu dan kedua adik kembar mu ditawan oleh musuh saat perjalanan menemui mu di sekolah!" Deg.. Mendengar hal itu Naura langsung tidak bisa berkata-kata!" "Darimana Dady tau?" "Tidak ada satupun anggota group Limson yang berhasil menghubungi handphone ayah ataupun ibu mu, Nola! Jadi sekarang kau akan pergi bersama ku untuk mencari tempat yang lebih aman, aku berjanji setelah itu aku akan mencari cara untuk menyelamatkan orangtua dan kedua adikmu!"Jazz dan satu anak buahnya yang menggiring Domanick untuk ikut bersamanya sangat ketakutan anggota group Limson bisa menembus pertahanan terakhir group Salvator.Gilbert berlari dan terus menembak satu persatu anggota Salvator yang menghalangi jalannya menuju sumber teriakan Lindsey.Hingga akhirnya, seluruh anggota Salvator yang menghalangi langkah kaki Gilbert berhasil dia singkirkan!"Kau tidak akan berhasil membawa ku Jazz," Domanick tersenyum picik."Tutup mulutmu!""Takdir hidup mu itu selalu kalah dariku jadi jangan berharap kali ini kau akan menang!""Diam!" Jazz menempelkan pistol dikepala Domanick.Membuat Jazz dan Domanick berhenti berjalan begitu juga anak buah Jazz yang melihat Jazz sudah diujung emosi yang tidak bisa dia kendalikan akibat diolok-olok Domanick."Bos jangan tembak dia satu-satunya yang bisa meloloskan kita!" sambil terus waspada.Akhirnya Gilbert dan beberapa anggota group Limson tiba ditempat Jazz dan Domanick berdiri saat ini.Prok.Prok.Prok."Rupanya
Tanpa menunggu punggung Gilbert menghilang dari pandangannya! Naura segera menutup pintu kamar hotel itu lalu menguncinya.Tanpa disadari oleh Naura, sejak tadi Omanya menatap penuh curiga ketika Naura berbalik setelah mengunci pintu kamar hotel, Nyonya Larisha sudah berdiri didekat Naura."Astaga Oma, bikin jantung ku mau copot saja,"Oma jadi curiga terhadap mu,"Deg..Jantung Naura berpacu secepat mesin waktu. Naura sudah berpikiran bahwa Omanya itu mengetahui perasaannya kepada Gilbert."Cu-curiga apa Oma?""Curiga jika kau lebih menyayangi Dady Gilbert mu itu dibandingkan dengan Oma,"Huhh..Naura pun menghembuskan nafas panjangnya, dia merasa aman ternyata Nyonya Larisha tidak mengetahui perasaan cintanya terhadap Gilbert."Tentu saja aku lebih menyayangi Oma,""Tapi wajahmu sangat terlihat sedih bila ditinggalkan oleh Gilbert, sementara jika aku tidak didekat mu wajah mu tidak sedih Nola,""Ah sudahlah itu hanya perasaan orang yang sudah tua, jadi bawaannya sensitif! Percayalah
Tok.Tok.Tok.Dengan tenang tanpa memberikan efek suara apapun, Gilbert mengetuk pintu penginapan tempat persembunyian kelima anggota Salvator yang tersisa.Sementara kedua anggota group Limson sudah bersiap disamping kiri dan kanan dengan memegang pistol yang sudah mereka isi dengan peluru.Didalam penginapan, ketiga orang anggota group Salvator itu baru saja membalut luka bekas tembakan ditubuh kedua temannya akibat baku tembak dengan Gilbert. Satu orang yang mendengar pintu diketuk pun, segera berjalan untuk menghampiri pintu guna melihat siapa yang mengetuk pintu.Tapi belum sempat satu orang itu mengintip dari pintu yang memiliki sedikit lubang untuk mengintip siapa yang datang, tendangan kaki Gilbert sudah membuat pintu penginapan itu roboh dan menimpa tubuh satu anggota Salvator.Dor.Dor.Dor.Kedua anggota group Limson langsung masuk dan melakukan penyerangan, sehingga para anggota Salvator yang tidak menyangka tempat persembunyian mereka akan terlacak oleh group Limson kura
Setelah berhasil menghubungi salah satu anggota group Limson untuk mengirimkan helikopter ke dasar jurang! Gilbert mencari beberapa kayu yang berserakan disekitarnya, lalu menyalakan korek untuk membuat api agar memerangi dasar jurang ini."Dady, aku takut!"Malam yang dingin dan angin yang bertiup kencang membuat suasana didasar jurang begitu sunyi dan dingin, meskipun sudah agak terang karena sudah dinyalakan api oleh Gilbert.Naura menggunakan kesempatan ini untuk memeluk tubuh kekar Gilbert! Dulu saat mulai memasuki sekolah SMA, teman-temannya banyak yang bercerita bahwa mereka lebih senang berpacaran dengan laki-laki yang lebih tua karena rasanya lebih enak.Teman-teman seusia Naura itu menginjak usia dewasa jadi banyak sekali rasa penasarannya tentang lawan jenis! Bahkan ada beberapa dari mereka yang bukan orang kaya tapi bisa bersekolah di sekolah SMA favorit karena simpanan dari sugar dady yang rela membayar mereka.Akibat terlalu banyak dicekoki oleh pembicaraan-pembicaraan n
Keduanya menghabiskan makan siang itu hingga tandas."Sekarang Dady akan mengantarmu pulang ke motel, kau bisa istirahat disana!""Tapi Dady juga istirahat kan menemani aku?""Tidak bisa La, hari ini kami akan berlatih kembali!""Baiklah Dad,"Selesai membayar bill makanan, Gilbert langsung meraih tangan Naura dan menggandengnya setiap saat! Wanita mana yang tidak meleleh bila diperlakukan seperti ratu oleh seorang laki-laki, Naura menatap wajah Gilbert."Dad,""Hmm," Gilbert membukakan pintu mobil untuk Naura agar segera masuk."Tidak jadi deh," mengulum senyum."Bikin penasaran saja!" Gilbert mencubit pipi Naura."Cubit lagi dong dad," goda Naura."Kau ini, terus saja menggoda Dady seperti itu nanti bukan hanya Dady cubit, mau?""Mau, jangankan dicubit dicium juga aku mau Dad!""Kau persis sekali dengan Tuan Nick," wajah Gilbert mendadak menjadi melow."Dady pasti rindu dengan Dady ku kan?""Tentu saja, kami kemana-mana bersama aku tidak pernah terpisah dari ayahmu Nola tapi sekaran
Musuh itu menyumpahi Gilbert jika sampai dia melakukan itu pada tunangannya."Jika kau tidak mau itu terjadi, maka bekerjasama denganku dan berikan informasi yang aku butuhkan!"Hal yang sama dilakukan oleh Gilbert untuk mengancam satu orang lagi musuhnya, agar mau bekerja sama! Jika dia tidak mau, maka istri dan anaknya yang masih bayi akan group Limson singkirkan.Sebenarnya Gilbert ingin menyusul Naura, tapi dia masih harus mengorek informasi dari dua musuhnya ini! Secara Naura tadi tiba-tiba terlihat seperti kesal dan marah padanya."Kapan markas itu tidak begitu ketat dijaga?"Mereka berdua tetap diam dan belum mau membuka mulut!""Cepat bawa orang-orang terkasih mereka kesini, agar mereka berdua ini mau buka mulut!" pada salah satu anggota group Limson."Baik Tuan, beberapa sudah berangkat untuk membawa anggota keluarga mereka kesini!" ujar salah seorang anggota group Limson."Tuan, aku mohon jangan sakiti istri dan anakku Tuan!" musuh mulai panik."Kalau begitu buka mulut mu, d
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments