Share

Maling di Rumah Sendiri

"Memangnya, Bapak siapanya Pak Wira?"

Aku tidak menjawab pertanyaan itu. Fokusku pada Weni. Tanpa basa-basi lagi, aku kembali menyeruak kerumunan, menuju ke rumah sakit.

Ponselku berdering beberapa kali. Pasti dari Mama. Nanti-nanti saja, aku harus segera sampai di rumah sakit.

Sebenarnya, aku tidak mendapatkan informasi di mana runah sakitnya. Tapi bisa menebak-nebak, pasti rumah sakit paling dekat.

"Pasien bernama Weni ada di ruang UGD, Pak."

Aku langsung kesana, tanpa mengucapkan terima kasih pada petugas, mengusap dahi. Jantungku berdetak cepat.

"Mana Weni, Bang?" tanyaku saat sampai di depan ruang UGD.

"Ngapain kamu di sini, hah?! Bisa kamu itu cuma nyakitin Weni, Weni kena PPD sekarang gara-gara kamu. Gak nyadar juga?"

Kata-kata yang sudah ada di mulutku, batal keluar. Bang Wira agak seram kalau sedang marah. Dia melotot menatapku.

"Mana Rea, Bang?" tanyaku lagi.

Kalau aku tidak boleh bertemu dengan Weni, bukan berarti aku tidak boleh bertemu dengan Rea. Anakku sendiri.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Diiiiihhhh pede amat siapa jg yg mau balik sama org yg dah bikin istrinya menderita ada jg minta cerai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status