Share

Membela Weni

"Hah? Serius, Mbak?" tanyaku sedikit terkejut.

"Masa Mbak bercanda. Ayo cepetan, putar balik."

Aku mengangguk, berputar balik. Sepanjang perjalanan, aku sering sekali melirik Weni yang sibuk dengan bayi kami.

Sebenarnya, aku takut kalau Weni tidak enak datang ke rumah sakit bertemu dengan Mama.

Sampai di rumah sakit, aku memarkirkan mobil. Mbak Linda langsung turun. Sedangkan Weni masih diam di tempatnya.

"Kamu tunggu di mobil aja, ya. Takutnya malah gak mau ketemu sama Mama. Aku gak bakalan maksa kamu, kok."

Aku mengusap kepala bayiku. "Adek sama Mama di mobil, ya. Papa keluar sebentar."

Baru setelah itu, aku keluar dari mobil. Melangkah masuk ke dalam rumah sakit.

"Mas."

Eh? Aku menoleh. Menatap Weni. Dia ikut keluar dari mobil. Ada apa?

"Aku ikut."

Serius? Apakah semuanya akan baik-baik saja, kalau Weni ikut masuk ke dalam? Ah, aku tidak yakin.

"Janji, deh. Aku gak bakalan buat aneh-aneh. Aku cuma mau lihat kondisi Mama kamu. Itu aja."

Buka itu yang aku takutkan. Aku takut, M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status