Share

Bab 14

Author: Fortunata
last update Last Updated: 2025-05-22 19:00:28

Gambar seram langsung muncul dari layar televisi dan membuat Lalita terperanjat.

"Sereeemmmmm..." rengek Lalita. Wanita itu sudah memeluk Brian dengan erat.

"Litaaa, kalo kamu takut, kenapa kamu nonton horor sih?"

Bukan belaian romantis, Lalita malah mendapat ocehan dari Brian. Lalita langsung mencubit lengan kekar Brian.

"Ck! Aku suka tapi nontonnyaaaa, kan seruuuu."

"Seru apanya sih Littt? Itu juga belom tentu beneran kan?"

Pipi Lalita menggelembung, "Meskipun belum tentu bener, story nya baguuusss. Misal ini cuma khayalan, khayalan nya juga baguuusss, kreatif tahu! Ish..."

"Jangan tidur duluan ya pokoknya," ancam Lalita. Lita tidak ingin ketakutan sendirian.

Brian mendengus, "Iya okeee..."

Tiap kali gambar seram muncul, saat itu pula Lalita memeluk Brian.

Brian sendiri pasrah merelakan dirinya menjadi subtitusi bantal guling yang tertindas.

Meski badannya sakit karena dipukul Lalita berulang kal

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri 24 Bulan Tuan Muda   Bab 94 : Lama tak bertemu

    Brian terdiam. Ruang tamu yang tadinya hanya dipenuhi suara napas mereka kini terasa jauh lebih sunyi dan berat.Pria itu mendadak tersadar—kata-katanya barusan benar-benar keterlaluan."Jawab gue, Brian! Menurut lo gue, yang satu badan penuh lebam ini, baik-baik aja? Iya?!" bentak Lalita dengan suara yang naik satu oktaf, diseret emosi yang meledak-ledak.Mata Brian terpejam, suaranya lirih dan tersendat. "E... Enggak gitu maksud aku, Lit..."Sebelum Lalita bisa membalas lagi, terdengar suara lembut dari sofa."Yan... Kamu udah pulang?" Ternyata Diana terbangun. Rambutnya kusut, dan suaranya masih berat karena baru bangun tidur.Brian menoleh, wajahnya memancarkan frustasi. Tapi ketika bicara pada Diana, nadanya berubah menjadi lembut."Iya, Di. Aku udah pulang. Kamu pindah tidur di kamar aja ya, jangan di sini. Nanti masuk angin..." katanya sambil mencoba tersenyum."Gak mau... Aku mau ngobrol sama kamu," gumam Diana se

  • Istri 24 Bulan Tuan Muda   Bab 93 : Karaoke

    "Aku sempet kira yang nyanyi tadi... beneran Taylor Swift," ucap David, matanya masih tak lepas dari Lalita yang baru saja duduk kembali.Fauza tertawa terbahak, menyikut David ringan."Sayangnya dia gak mau ikut Indonesian Idol."…It's cool," that's what I tell 'emNo rules in breakable heaven...But ooh, whoa-oh...It's a cruel summer with you (yeah, yeah)...Lagu terus mengalun, dan David lagi-lagi dibuat terpana. Entah sudah berapa kali rasa takjub muncul sejak mereka masuk ke ruang karaoke ini."Wow!" serunya lagi, nyaris refleks."Yeeaaayyy! Bagus banget emang suara temen gue!" Fauza bersorak sambil bertepuk tangan. "Ikut Indonesian Idol sono!"Lalita tertawa kecil, kemudian menjawab setengah bercanda, "Gak mau... nanti gue terkenal.""Okeee, kalau gitu giliran gue yang nyanyi..." sahut Fauza sambil merebut mikrofon, wajahnya cerah seperti anak ke

  • Istri 24 Bulan Tuan Muda   Bab 92 : Satu fakta lagi (4)

    Brian memandang Ivan dengan dahi sedikit berkerut. Ia heran sekaligus geli mendengar komentar Ivan."Lo kayaknya kebanyakan nemenin istri lo nonton drama deh," ucap Brian sambil menyeringai.Tawa Fina dan Olivia meledak. Mereka memang sudah terbiasa dengan imajinasi Ivan yang kadang liar.Ivan sendiri hanya bisa menggelengkan kepala."Gue hidup di dunia nyata, bukan fiksiii. Jelas lah Lita tahu gue siapa. Kecuali bokap gue gak pernah masuk berita, baru bisa tuh disembunyiin. Masalahnya bokap gue tuh... terkenal. Jadi susah lah. Selama ini gak ketahuan di media aja udah ajaib banget,” ujar Brian.Mata Ivan menyipit, menatap Brian dengan penuh selidik."Pasti lo bayar mahal, kan? Biar informasi lo gak bocor ke mana-mana?"Brian mengangguk ringan, seolah hal itu sudah jadi rutinitas biasa."Banget. Dan kalau masih ada yang nekat nyebar, ya gue tuntut. Biar kapok."Seketika ruangan terasa hening sejenak. Ivan, Fina, dan Olivia saling berpandangan.Ada semacam jarak tak kasat mata yang mun

  • Istri 24 Bulan Tuan Muda   Bab 91 : Satu fakta lagi (3)

    Setelah Aldo pergi, semua mata kini tertuju ke Brian. Termasuk ketiga anak buahnya yang tampak penasaran.Melihat Brian membalas tatapan mereka dingin, semua langsung kembali ke meja masing-masing.Ivan sendiri tersenyum jahil, seperti biasa, lalu berjalan santai menghampiri Brian sambil menepuk pundaknya.“Yuk makan! Udah waktunya makan siang kan?” godanya ringan.“Aku ikuttt!” Olivia langsung berseru, menarik tangan Fina tanpa banyak berpikir.Brian hanya melirik mereka bertiga bergantian. Di wajahnya tersirat pasrah bercampur geli.“Baiklah... baiklah... Ayo kita makan…”“Kita ke luar agak jauh aja kali ini,” ucap Brian sambil merapikan jaketnya.Mereka bertiga hanya saling pandang lalu mengangguk patuh.Tak lama kemudian, mereka berempat berjalan keluar kantor menuju mobil.Jalanan siang itu sedikit padat, udara panas menyengat, tapi tidak menghentikan semangat mereka untuk makan gratis dan mendengar ungkapan fakta yang tertunda.***Restoran yang cukup jauh dari kantor itu cukup

  • Istri 24 Bulan Tuan Muda   Bab 90 : Satu fakta lagi (2)

    Seperti yang sudah Brian duga, temuan Aaron ternyata identik dengan temuan Mike. Ia hanya menanggapinya dengan senyum tipis."Aku tidak yakin informasi ini bisa memberimu jawaban pasti," ujar Aaron, suaranya cukup tenang. "Terkait kesaksianmu soal Lalita memukul Citra… sejauh penyelidikanku, aku belum menemukan bukti itu. Aku tak pernah melihat langsung kejadian yang kamu sebut. Tapi ada satu hal lain—anak tirimu, Citra, tampaknya memiliki kecenderungan... masokis."Hadi mengangkat sebelah alisnya, bingung. "Apa maksudmu?"Aaron menarik napas sejenak sebelum menjawab. “Dia sering berkencan, dan beberapa kali hubungan itu berakhir... dengan ranjang dan luka. Memar. Berdasarkan data terakhir, luka yang didapat Citra muncul sehari sebelum kau mendengar percakapan mereka."Brian menyipitkan mata, mencoba mencerna maksudnya. “Maksudmu, bisa saja Citra memfitnah Lalita?”Aaron mengangguk perlahan. “Kemungkinannya ada. Tapi ini baru spekulasi—karena waktunya berdekatan. Jika suatu hari kalia

  • Istri 24 Bulan Tuan Muda   Bab 89 : Satu fakta lagi

    "Kenapa sih dia itu gatel banget? Kayak nggak punya harga diri, mepet-mepet Brian sampai segitunya!" suara Fauza melengking penuh emosi, kedua alisnya menekuk tajam. "Toh kalian juga bakalan cerai. Nggak bisa gitu ya, sabar dikit?"Matanya menyala-nyala. Nafasnya mulai memburu, tangan mengepal di atas meja café yang dingin."Cewek itu… bener-bener ya, kayak gak sekolah aja kelakuannya. Orang yang gak sekolah tinggi aja kayaknya gak akan sehina dia deh kelakuannya," lanjut Fauza, semakin naik nada suaranya."Magister, anj*r! Tapi pelakor. Kayak lo sekolah tinggi-tinggi cuma buat godain suami orang?!"Suasana café yang semula tenang mendadak terasa panas oleh lontaran kalimat tajam itu. Beberapa pengunjung mulai menoleh.Lalita hanya tersenyum kecil, geli melihat sahabatnya begitu berapi-api membelanya."Dan lo masih bisa ketawa?!" seru Fauza, memelototi Lalita. Nada kesalnya semakin menggelegak.Di saat yang kurang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status