Share

113.

Penulis: Donat Mblondo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-18 20:16:58
Kabut malam turun lembut di sekitar taman herbal, membawa aroma akar segar dan embun baru. Anli berjalan pelan di bawah naungan payung kecil, ditemani dua pelayan istana.

Rambutnya digelung rapi, tapi beberapa helai terlepas, bergoyang oleh angin malam. Ia datang bukan karena ingin berjalan-jalan, melainkan karena isu yang baru saja sampai ke telinganya.

“Benarkah?” tanyanya perlahan pada pelayan di sampingnya, “ada yang bilang pelayanku, Meilin, membuat masalah hingga membuat para pejabat di istana tak bisa berkata-kata? Lalu, bagaimana dengan Raja Muda, apakah beliau marah?"

Pelayan itu menunduk cepat. “Hamba tidak tahu pasti, Yang Mulia. Tapi ada yang melihat Raja Muda datang sendiri ke taman dan berbicara dengan Nona Song.”

Anli terhenti.

Alisnya naik sedikit, ekspresi wajahnya sulit dibaca antara bingung dan tidak percaya.

“Kakak?” ulangnya pelan, hampir seperti tidak yakin ia mendengar dengan benar.

Pelayan hanya mengangguk takut-takut.

“Ya, Yang Mulia. Beliau bahkan... meminta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   121.

    Sekitar dua puluh menit kemudian, langkah cepat terdengar dari koridor.Yuze baru pulang dari rapat, masih mengenakan jasnya, rambut sedikit acak. Ia belum sempat membuka kancing atas kemejanya saat Meilin muncul dari dapur dengan tepung di pipi.“Tuan Qin!”Yuze menegang. “Ada apa? Anli kenapa?”“Tidak apa-apa, tapi—” Meilin menarik napas cepat. “Bayi Anda sedang ngidam kue madu, sekarang.”“… Kue madu?” Wajah Yuze antara lega dan ingin tertawa. “Kalian tidak punya di dapur?”“Sudah dibikin! Tapi katanya… rasanya tidak cukup manis!”Yuze menatap Meilin dua detik penuh. “Tidak cukup manis?”“Benar, Tuan Qin. Bayi kerajaan ini punya standar tinggi,” desah Meilin putus asa.Tanpa banyak bicara, Yuze langsung balik badan. Setengah jam kemudian ia datang kembali, membawa kotak kue madu berlapis karamel dari toko paling mahal di Yancheng.Begitu masuk paviliun, ia langsung disambut tatapan penuh harap dari Anli yang duduk tenang di kursinya, meski jelas-jelas sedang menahan senyum.“Apakah

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   120.

    Zhenrui memutar tubuh sedikit, menatap ke luar jendela, nada suaranya datar tapi tetap terdengar seperti menggoda.“Kalau begitu, aku tak akan mengganggu lagi. Silakan lanjut… berkomunikasi dengan calon pewaris kerajaan.”Nada terakhirnya jelas-jelas penuh sindiran lembut.Yuze hampir batuk darah saking malunya.“Sa-saya tidak… itu bukan—”Tapi Zhenrui sudah melangkah keluar dengan tenang.Dan seperti menyadari bahwa situasi sudah cukup membuatnya ingin menguap ke dasar bumi, Yuze cepat-cepat mengambil jaketnya dan berdiri.“Anli, aku harus pergi. Ada rapat di kantor pusat Qin Holdings pagi ini. Aku sudah terlambat.”Anli menoleh ke arah suaranya, alisnya sedikit terangkat. “Begitu cepat?”“Ya,” jawab Yuze sambil menunduk, sedikit gelisah. “Tapi aku akan kembali sore nanti.”Namun, ketika ia berbalik hendak pergi, suara pelan jelas keluar dari bibir Anli.“Kalau begitu, katakan pada perusahaanmu… bayi ini tidak setuju.”Langkah Yuze berhenti.Ia menatap Anli, setengah bingung, setenga

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   119.

    Malam itu, istana tampak tenang. Angin membawa aroma melati dari taman herbal, dan lentera di paviliun timur berayun lembut diterpa angin.Yuze melangkah cepat menyusuri koridor panjang, wajahnya sedikit panik. Ia datang dengan pakaian kasual, rambut sedikit berantakan, jelas berlari dari rumah.Begitu tiba di depan pintu paviliun, pelayan membungkuk memberi salam.“Putri sudah menunggu, Tuan Muda.”Yuze menelan ludah, menegakkan punggungnya, dan masuk dengan langkah hati-hati.Di dalam, Anli sedang duduk di kursi panjang dekat jendela, mengenakan jubah lembut warna biru muda. Rambutnya digelung setengah, wajahnya tampak cantik dalam cahaya lentera, tapi juga… agak cemberut.“Selamat malam,” sapa Yuze lembut, tapi suaranya mengandung tanda tanya. “Apakah… ada sesuatu yang terjadi?”Anli menoleh sedikit ke arah suara itu, bibirnya membentuk senyum kecil, tapi entah kenapa senyum itu lebih seperti menahan sesuatu.“Tidak ada yang serius,” jawabnya tenang. “Hanya saja… ada seseorang yang

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   118.

    Keesokan harinya, latihan pagi di taman belakang berjalan seperti biasa. Kapten Jiang baru saja membantu Meilin menyesuaikan posisi kuda-kuda ketika suara berat yang sangat dikenalnya terdengar dari arah belakang.“Cukup sampai di situ, Kapten Jiang.”Jiang langsung menegakkan tubuh, kaget. “Yang Mulia Raja Muda!”Meilin pun ikut terlonjak, hampir menjatuhkan tongkat kayu di tangannya.Zhenrui berdiri di ujung lintasan latihan, mengenakan pakaian kasual hitam dengan sabuk kulit sederhana. Tapi bahkan tanpa jubah kerajaan pun, auranya tetap menekan.Tatapannya tenang, tapi matanya menyapu mereka seperti menilai seluruh medan pertempuran.“Mulai hari ini, biar aku yang mengajar,” katanya datar.Meilin menatapnya dengan mulut terbuka sedikit. “Y-Yang Mulia sendiri?”Jiang tampak ragu. “Apakah… saya melakukan kesalahan dalam pelatihan, Yang Mulia?”Zhenrui menatapnya sekilas. “Tidak. Tapi aku punya cara sendiri.” Nada itu tak bisa dibantah. Jiang hanya bisa menunduk hormat dan mundur bebe

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   117.

    Zhenrui menegakkan punggung, memperbaiki posisi duduknya. “Kau bilang ingin belajar bela diri? Itu hal yang wajar. Tapi aku jarang punya waktu luang…” Ia berhenti sejenak, menatap wajah Meilin yang menunggu penuh antusias tapi juga ketakutan.“Kalau nanti aku sempat, aku akan lihat apakah bisa meluangkan waktu untuk mengajar. Kalau tidak… aku akan tugaskan seseorang dari pasukan istana untuk melatihmu dasar-dasarnya.”Meilin langsung terbelalak. “Y-Yang Mulia... akan mengajar saya?”Zhenrui tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap wajah Meilin yang masih memerah, lalu mencondongkan tubuh sedikit, menegakkan punggung.“Hm,” gumamnya pendek dan datar, tapi entah kenapa terdengar seperti anggukan halus dari seseorang yang sulit menunjukkan persetujuan secara langsung.Meilin menatapnya bingung. “Itu artinya… ya, Yang Mulia?”Zhenrui berdiri tanpa menjawab. “Istirahatlah. Pastikan ayahmu diberi ramuan itu tiap dua jam. Aku akan mengirim tabib istana besok pagi untuk memeriksanya.”Ia ber

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   116.

    Ketegangan di udara begitu pekat hingga terasa menyesakkan. Akhirnya, di bawah tatapan dingin Raja Muda, orang-orang itu mulai saling memukul, gugup, setengah menangis, memohon ampun.Zhenrui hanya menatap mereka dalam diam, matanya dingin seperti kaca beku. Setelah beberapa saat, ketika semuanya terkulai, ia berjalan ke arah si penagih hutang yang masih tersandar di dinding, wajahnya lebam dan penuh debu.“Sekarang katakan,” ujarnya pelan tapi tajam. “Berapa hutang keluarga Song?”“E… empat juta yuan…” suara itu hampir tak terdengar.Zhenrui menghela napas, lalu merogoh saku dalam jubahnya. Dari sana, ia mengambil satu kantung kain tebal, lalu melemparkannya ke lantai di depan pria itu. Kantung itu terbuka, memperlihatkan segepok uang kertas tebal yang terikat rapi.“Ambil!” katanya. “Empat juta yuan. Lunasi, dan enyah dari sini sebelum aku berubah pikiran.”Pria itu menatap uang itu dengan bingung. “A-anda serius…?”Zhenrui menatapnya datar. “Kau pikir aku bercanda?”Suara itu cukup

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status