Share

Bekerja Samalah Denganku

"Siapa juga yang mau cium?" keluh Aruna pelan.

Aruna merasa malu karena ketahuan menatap suami sendiri. Yuksel pasti sedang berpikir buruk tentangnya.

Begitu selesai berbelanja. Aruna pikir, Yuksel akan masuk ke mobil setelah memasukkan belanjaan di kursi belakang. Tapi, Yuksel menatap Aruna yang berjalan mendekat.

"Kita jalan sebentar, cari angin," ujar Yuksel sembari menunjuk jalanan.

Mata Aruna saling berpandangan dengan Yuksel. "Baiklah."

Setelah mendapat persetujuan dari Aruna. Yuksel terlihat berjalan mendahului, membuat Aruna mengikuti. Mereka berdua saling diam satu sama lain, Aruna mengatur napasnya yang gugup.

"Aku dengar kamu bosan di rumah," singgung Yuksel.

Ketika Aruna melirik, Yuksel langsung menoleh. Hingga mata kembali berpandangan, terburu Aruna menurunkan wajahnya.

"Sedikit."

Yuksel mengangguk mengerti. Namun, tak menyahut sama sekali. Membuat suasana di antara mereka canggung, padahal jalanan nampak ramai.

Rasa mual yang semula muncul karena pemicunya aroma dagin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status