Share

Jangan Beri Tahu Aruna Apa Pun

Yuksel memasuki rumah dengan raut serius. Dia memikirkan siapa yang mengawasi rumah diam-diam. Apalagi seorang pria paruh baya.

Namun, saat melihat Aruna menyibukkan diri di dapur. Membuat Yuksel mulai menyadari sesuatu.

"Bisa saja itu ayah dari Aruna," gumam Yuksel pelan.

Mendengar ada suara yang melangkah. Aruna berhenti sejenak dari kegiatannya. Bahkan mematikan kompor, hal itu membuat Yuksel berjalan mendekati.

"Apa yang sedang kamu buat, Aruna?"

Dengan senyuman, Aruna menjawab, "aku membuat buah dilapisi gula. Rasanya manis di luar asam dan segar di dalam."

Kepala Yuksel mengangguk. "Kalau begitu makanlah."

"Apa ... Mas tidak ingin memakannya?"

Mata Yuksel menatap strawberi dilapisi gula buatan istri. Ini jelas bukan makanan yang disukai oleh Yuksel.

"Ibunya yang ingin makan atau anaknya?" tanya Yuksel.

Aruna tersenyum. "Ibunya."

Kepala Yuksel mengangguk mengerti, kemudian mengambil satu tusuk. Menggigit sedikit, namun suara renyah sampai terdengar membuat Aruna tersenyum.

"Baga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status