Share

Mau Disuapi Pakai Mulut?

Aruna mulai kembali ke ruangan dan sempat menatap pada Yuksel yang sedang menelpon di dekat jendela. Aruna menatap makanan di atas meja dengan tidak minat.

Namun, demi anaknya. Aruna harus duduk dan memulai makan. Yuksel menoleh karena mendengar suara alat makan yang Aruna gunakan.

"Ya, tetap seperti itu saja."

Yuksel menggeser kursi dan duduk di sebelahnya. Memandang ke arah Aruna yang makan sembari melamun. Bahkan mata sedikit bengkak, hal itu membuat Yuksel menatap lama.

Aruna yang menyadari ditatap suami, langsung mengangkat kepala dan membalas mata Yuksel.

"Ya lakukan saja."

Yuksel sepenuhnya mengakhiri telepon dan mengusap sudut mata Aruna.

"Kamu menangis?"

Aruna langsung menghindar dan memalingkan muka. "Aku tidak menangis."

Yuksel menarik napas dan terus saja memandang ke arahnya. Tangan Aruna langsung mendorong wajah suaminya untuk menatap ke arah lain.

"Jangan terus menatap!" pintanya.

"Katakan!" pinta Yuksel juga.

Jemari Yuksel mengetuk permukaan meja dengan raut tak sabar
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status