Share

Memohonlah Padaku

"Jadi, kamu mau kan pergi ke sana denganku?"

Aruna memandang Yuksel yang mengajak dengan nada halus. Aruna tidak tahu harus bagaimana, ketika melihat wajah ibunya nanti. Namun, kepala Aruna mengangguk, menyetujui permintaan suami.

"Baiklah," sahutnya.

Yuksel tersenyum tipis, kemudian mengulurkan tangan ke arahnya. Mata Aruna menatap lekat tangan besar dari suaminya ini.

"Aku bisa jalan sendiri."

Terburu Aruna melewati Yuksel. Hal itu membuat dia berbalik dan memandang kepergian istri. Yuksel menarik napas dan mulai berjalan mengikuti.

Sesuai pembicaraan. Begitu selesai sarapan, Yuksel membawa Aruna ke rumah ibunya. Padahal mereka berdua sudah tiba di depan pekarangan rumah, namun Aruna sibuk mengendalikan diri untuk tidak gugup.

"Mau sampai kapan kita di sini?" singgung Yuksel sampai melirik.

Aruna ikut melirik. "Tunggu sebentar, Kak. Biarkan aku tenang dulu."

Jemari Yuksel mengetuk stir. "Aku rasa kamu harus mengubah panggilan terhadapku."

"Diubah lagi?" protesnya.

Yuksel menatapnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status