Share

44. Yang Tidak di Sadari Rachel

Dave duduk termenung di kantornya. Entah apa yang di pikirkan lelaki itu, hingga kedatangan Fabio tidak di gubrisnya.

Fabio yang menyadari tatapan kosong Dave, lantas berjalan mendekatinya. Ia mengambil pulpen yang tergeletak di depan Dave dan tersenyum jahil.

Tuk... Tuk... Tuk...

Suara ketukan ujung pulpen yang beradu dengan meja, membuatnya tersadar dari lamunan. 

"Ngapain sih lo? Bikin kaget orang saja," dumel Dave seraya melirik tajam Fabio.

Fabio terkekeh kecil sambil mengembalikan pulpen ke tempatnya.

"Siapa suruh bengong di jam segini? Mau makan gaji buta loh," sindir Fabio seraya berjalan dan duduk di sofa.

"Bukan urusan lo."

"Iya sih, tapi aneh saja liatnya. Muka kusut begitu kaya banyak beban hidup saja," ledek Fabio sambil terkekeh pelan.

Dave mengendus sebal mend

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status