Share

Sedikit tahu

Sumi membuka pintu kamar pribadi Prapto, melihat suaminya duduk di depan jendela, menatap ke arah taman, Sumi datang dan mengusap pundak Prapto.

Prapto menoleh dan tersenyum, “Tole sudah tidur? Dia rewel tadi.”

Sumi mengangguk, “Sampun, Kakang. Makan siang sudah siap, ayo kita makan dulu.” Lirih Sumi, dia ingin menyejukkan hati Prapto yang terlihat semakin hari semakin menyedihkan saja.

“Aku tidak lapar.” Tolak Prapto halus. “Oiya, aku sangat lama tidak ke pasar, kata lek Tejo banyak yang menanyakanku, mungkin aku minggu depan akan ke pasar.” Prapto menepuk ruang kosong di sebelahnya, Sumi segera duduk, dan Prapto kembali menatap ke arah luar.

“Aku senang kalau Kakang ke pasar lagi, mencari kesibukan, dan menemukan nyawa Kakang kembali.” Sumi mengambil tangan Prapto, menaruhnya di dada dan memeluknya.

Prapto terkekeh, “Bukankah aku di sini? Semua yang kamu rasakan berbeda hanya karena pemikiranmu saja, Sumi.”

“Anggap saja memang pemikiranku, tapi sekarang sudah waktunya makan siang, a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status