Share

Bab 2. Pertemuan

"Sepertinya Opa sangat menyayangi dia ya?" ucap pria itu yang tidak lain adalah Axel sambil menyunggingkan senyum miring di bibirnya. Dia berjalan mendekat ke arah meja kerja Tuan Del Piero.

Emily mematung menatap pria yang saat ini sudah berada di sebelahnya. "Om Axel? Ya ampun, ternyata dia masih sangat tampan. Aku kira foto yang ada di dalam kamar itu foto dia sepuluh tahun yang lalu soalnya kelihatan masih muda banget, tapi ternyata memang masih sangat muda, tidak setua umurnya. Tapi ... aku nggak lagi mimpi ini 'kan? Masa sih aku punya suami om-om tapi setampan ini." Emily bergumam di dalam hati sambil mencubit lengannya sendiri.

"Sssttt!" Emily meringis kecil ketika merasakan sakit di lengannya.

Sementara Axel yang berada tidak jauh dari Emily dapat mendengar suara ringisan Emily. Dia memutar bola matanya malas. Dia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh gadis kecil di sebelahnya itu. Akan tetapi, dia tidak mau ambil pusing. Dia kembali menatap Tuan Del Piero yang saat ini sedang tersenyum tipis kepadanya.

"Tentu saja Opa menyayangi dia. Hanya dia yang menyayangi, Opa," jawab Tuan Del Piero sambil menyunggingkan senyum tulus pada Emily. Hingga membuat Axel yang melihat senyuman Tuan Del Piero tertegun, karena sudah lama sekali dia tidak pernah melihat senyum itu.

"Emily! Kemari, Sayang," ucap Tuan Del Piero memerintahkan Emily untuk lebih mendekat.

Emily yang sedang mengusap lengannya yang sakit akibat dia cubit segera mendongak menatap Tuan Del Piero. Setelah itu, dia berjalan mendekat ke arahnya. Dia berdiri di depan meja Tuan Del Piero sambil menatap Tuan Del Piero. "Iya, Opa."

Axel menatap Emily tidak suka. "CK!" Axel berdecak kesal karena secara lancang Emily berani menatap Tuan Del Piero. Padahal selama ini tidak ada yang berani menatap Tuan Del Piero secara langsung. Semua orang yang diajak bicara oleh Tuan Del Piero pasti menundukkan kepalanya kecuali dirinya yang tidak lain adalah cucu Tuan Del Piero sendiri.

Axel beralih menatap ke arah Tuan Del Piero. "Lalu aku apa, Opa? Kalau aku tidak menyayangi Opa, aku tidak akan kembali ke sini ketika mendapat kabar jika Opa sedang sakit."

Axel tidak terima dengan apa yang baru saja Opa-nya katakan. Dia juga menyayangi Tuan Del Piero, jika tidak, mungkin dia tidak akan menuruti permintaan Tuan Del Piero untuk segera menikah.

Tuan Del Piero tersenyum sinis. "Kalau kamu memang sayang sama, Opa. Seharusnya sesudah menikah, kamu itu langsung tinggal di sini bersama Emily dan membuatkan cucu buyut untuk Opa," ucap Tuan Del Piero yang berhasil membuat Emily melebarkan kedua manik matanya.

Axel mendengkus. "Aku 'kan sudah menuruti permintaan Opa untuk segera menikah, jadi tolong Opa jangan menuntut hal lain," jawab Axel.

"Opa hanya ingin melihat kamu memiliki seorang putra, Axel. Apa Opa salah? Opa takut sebelum Opa melihat putramu, Opa sudah meninggal dunia lebih dulu. Apa kamu tidak kasihan sama Opa, hah?" Tuan Del Piero berucap sambil menatap Axel.

Axel memutar bola matanya malas ketika Tuan Del Piero memulai dramanya lagi. Ujung-ujungnya dia tidak bisa menolak permintaan Tuan Del Piero.

"Kenapa Opa selalu mengatakan akan meninggal sih!" ucap Axel sambil menatap Tuan Del Piero tidak suka. Dia paling tidak suka jika Tuan Del Piero sudah membahas kematian.

"Ya, pada kenyataannya memang begitu. Opa sedang sakit dan tidak lama lagi Opa akan meninggal," ucap Tuan Del Piero sambil menundukkan kepalanya.

Emily terkejut mendengar penuturan Tuan Del Piero. Memang selama dia tinggal di mansion ini. Setelah waktu makan, akan ada seorang maid yang datang dan memberi Tuan Del Piero beberapa butir obat. Namun, Emily mengira jika itu hanya vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, bukanlah obat.

Walaupun Emily ingin sekali segera bertanya pada Tuan Del Piero tentang kebenaran jika Tuan Del Piero memang sakit, tetapi dia hanya diam di tempatnya saja. Dia tidak berani menyela pembicaran antara Tuan Del Piero dengan Axel.

"Sudahlah!" Tuan Del Piero mendongakkan wajahnya dan menatap Axel. "Lebih baik, jika kamu memang sayang dengan Opa dan bisnis keluarga kita. Mulai hari ini! Detik ini! Kamu tinggal di sini bersama Opa dan istrimu itu. Dan segera beri Opa cucu!"

Axel menatap Tuan Del Piero dengan tatapan tidak percaya. Apa Tuan Del Piero mengira membuat anak semudah membuat kue yang diadon, dipanggang dan terus jadi. "Opa kalau bicara jangan bercanda!"

"Opa tidak bercanda! Jika kamu tidak mau memberikan apa yang Opa minta, siap-siap saja bisnis keluarga kita akan jatuh ke tangan Alfa."

Axel mengepalkan kedua telapak tangannya hingga membuat buku-buku jarinya memutih ketika mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Tuan Del Piero. Ingin rasanya Axel segera meluapkan rasa kesal di hatinya karena selalu dipojokan oleh Tuan Del Piero terus menerus. Sungguh Tuan Del Piero sangat menyebalkan, jika Axel tidak menyayangi Tuan Del Piero mungkin dia akan membiarkan Tuan Del Piero mati dan setelahnya dia bisa hidup dengan bebas.

Akan tetapi, Axel terlalu menyayangi Tuan Del Piero. Hingga terkadang Tuan Del Piero berbuat seenaknya kepada Axel. Axel kemudian segera berjalan pergi dari ruang kerja Oppa-nya dan ...

BRAK!

Axel membanting pintu ruang kerja Tuan Del Piero, hingga membuat Emily terlonjak kaget dan Tuan Del Piero geleng-geleng kepala.

"Emily," panggil Tuan Del Piero beberapa saat setelah Axel pergi.

"I-iya Opa?" Emily menatap Tuan Del Piero.

Wajah Tuan Del Piero berubah sedih. Dia kemudian menundukkan wajahnya hingga membuat Emily khawatir.

Emily berjalan agar posisinya lebih dekat dengan Tuan Del Piero. Dia berjongkok di sebelah kursi kerja Tuan Del Piero sambil menggenggam tangan orang yang selama satu bulan ini menyayanginya. "Ada apa, Opa? Apa Opa selama ini sedang sakit?"

Tuan Del Piero menatap wajah Emily. "Tolong bantu, Opa."

Emily menautkan alisnya. "Bantu apa, Opa?"

"Bantu Opa agar Axel segera menyentuh kamu dan memberikan Opa penerus."

Komen (13)
goodnovel comment avatar
Zetha Salvatore
Semangattt Emily, sini kursus kilat dengan Zetha ...
goodnovel comment avatar
Its Me
wkwkwk, kira2 Emily bakal ngapain buat godainnya ya...
goodnovel comment avatar
dian muh
lanjut..lanjut..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status