Share

Memecat Fatma

Ranti mengedikkan bahu, setelah Fatma keluar dari kamar mandi menegurnya "Kamu kenapa muntah-muntah? Hamil?"

Fatma terkejut dan Bram tersedak. Ranti menyeringai melihat tingkah keduanya yang kaget. "Kok Mama bisa ngomong gitu?"

"Biasa itu gejala hamil seperti Mama dulu, ayo ngaku siapa yang menghamilimu?"

"Bu, saya nggak mungkin hamil! Mungkin masuk angin aja, saya boleh istirahat dulu Bu?" tanyanya sembari melirik Bram yang juga shock.

"Ya sudah sana, bawa sekalian air minum," pinta Ranti. Walaupun kasihan tapi mengingat adegan panas itu Ranti pun tidak ingin membantu Fatma.

Apalagi dia sampai mengandung anak Bram, hatinya sudah terlanjur sakit.

Usai Fatma masuk ke dalam kamarnya, Bram hanya terdiam. Bahkan yang tadinya masih lahap makan sudah tak selera lagi. Pikirannya berkecamuk kalo benar pembantunya hamil, apa yang harus dilakukannya. Istrinya pasti mencurigainya bermain dengan Fatma.

Ranti melirik suaminya yang termenung, jujur ada rasa ingin meluapkan amarah jika meliha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status