Share

Kesepakatan

last update Last Updated: 2023-10-19 11:24:51

Jihan terdiam, membuat Abraham mencurigai sang istri mendesak Jihan agar mau menikah dengannya. Kemudian ia membawa wanita itu duduk di bangku dengan saling berhadapan. 

"Apa istriku mendesakmu agar menikah denganku?" tanya Abraham dengan pelan. 

Jihan diam, karena dia bingung harus menjawab apa. Sebab ia tidak ingin Abraham marah pada Mikhaela yang selalu mendesaknya untuk menikah dengan sang Tuan. 

Namun, dia juga tidak enak kalau berbohong pada Abraham yang selalu baik padanya. Akan tetapi, untuk kali ini Jihan harus berbohong demi kebaikan sang Nyonya yang masih sakit. 

"Tidak Tuan, nyonya tidak mengatakan apapun," jawab Jihan pelan. 

Abraham tidak percaya akan ucapan Jihan, karena dia tahu betul seperti apa sang istri. Namun ia tidak ingin bertanya lebih jauh pada Jihan, sebab saat ini tengah mengkhawatirkan keadaan Mikhaela yang tengah menjalankan operasi. 

Sedangkan Jihan, memilih pergi dari sana. Sebab ia tidak enak berduaan dengan sang majikan. Ya walaupun mereka tengah menunggu Mikhaela, tetap saja dia tidak enak. 

Dokter memanggil Abraham masuk ke dalam untuk melihat kondisi Mikhaela dan rahim yang sudah habis di gerogoti oleh penyakitnya, hal itu membuat Abraham tidak sanggup melihat dan memilih untuk menunggu di luar. Apa lagi dia tadi melihat sang istri masih di tempat tidur operasi. Bahkan para Dokter masih membersihkan sisa-sisa penyakit di dalam perut istrinya. 

Abraham menangis tersedu-sedu tanpa rasa malu dilihat banyak orang di sana. Karena hatinya saat ini sangat sakit mengingat sang istri masih di dalam menjalankan operasi. 

Pada saat itu juga Jihan kembali dan melihat sang majikan menangis. Pikirannya pun melayang entah ke mana, ia cemas akan keadaan Mikhaela yang ada di dalam ruangan operasi. 

"Tuan, apa nyonya baik-baik saja?" tanya Jihan dengan cemas. 

Abraham langsung menoleh, kemudian dia menghapus air mata dan mengatur nafas agar lebih tenang. Hal itu membuat Jihan bingung akan sikap sang Tuan. 

Kemudian, Jihan duduk di samping Abraham sambil terus melirik ke arah pintu ruangan operasi berharap dokter ke luar dan memberikan kabar Mikhaela padanya. Sebab sang Tuan hanya diam saat dia bertanya tadi.

Satu jam kemudian, Dokter ke luar memberitahu jika operasi Mikhaela berjalan dengan lancar. Hal itu membuat Abraham senang begitu juga dengan Jihan rasa cemasnya sudah hilang. 

"Bu Mikhaela sebentar lagi akan kami pindahkan ke ruang rawat," ujar Dokter tersebut sambil bergegas pergi dari sana. 

Abraham bernafas dengan lega, kemudian dia bergegas pergi dari sana menuju ruang rawat sang istri. Sedangkan Jihan masih diam di tempat. Sebab, ia menunggu majikannya di sini. 

Ya, walupun dia sangat lelah, tetap ia ingin melihat keadaan Mikhaela secepatnya. Jihan sangat menyayangi wanita itu, sebab sudah sangat baik padanya selama ini. 

Tak berselang lama, Mikhaela ke luar bersama seorang perawat. Jihan meneteskan air mata melihat sang majikan duduk lemah di kursi roda. 

"Mbak, biar saya saja yang membawa Nyonya Mikhaela ke ruangannya!" pinta Jihan dengan lembut.

Perawat itu menuruti keinginan Jihan, kemudian mereka bergegas menuju ruangan Mikhaela dengan perlahan. Setelah sampai, Abraham langsung menyambut kedatangan sang istri dan membawanya naik ke tempat tidur.

Setelah itu, perawat tersebut memeriksa keadaan Mikhaela dan bergegas pergi dari sana. Sedangkan Jihan langsung menghampiri sang majikan.

"Nyonya, apa masih sakit perutnya?" tanya Jihan dengan lembut sambil menatap wajah sang majikan.

Mikhaela hanya menganggukkan kepala, karena ia masih lema tenaganya belum pulih betul. Jihan pun tersenyum sambil memegang tangan sang majikan dengan lembut.

"Jihan, kamu pulang saja! Biarkan aku di sini menjaga Mikhaela," pinta Abraham.

Jihan melirik ke arah sang Tuan, kemudian menganggukkan kepalaku. Padahal ia masih ingin merawat Mikhaela yang baru saja selesai operasi. Namun, dia tidak berani membantah majikannya.

Saat dia hendak pergi, tangannya ditarik oleh Mikhaela membuat Jihan berhenti dan menatap wajah sang majikan.

"Tolong jangan pergi! Tetaplah di sini temani aku!" pinta Mikhaela pelan.

Jihan menganggukkan kepala, kemudian duduk sambil memijat kaki sang majikan dengan lembut. Sedangkan Abraham hanya diam melihat mereka. 

...

Keesokan paginya.

Jihan bersiap-siap, karena hari ini dia akan pulang. Namun sebelum itu, ia harus memberikan jawaban dari permintaan Mikhaela kemarin.

Wanita muda itu menghela nafas panjang, kemudian berjalan mendekati Mikhaela yang tengah makan bersama Abraham.

"Nyonya, saya pulang ya," pamit Jihan dengan lembut.

"Kemarilah, makan dulu baru kamu pulang. Nanti akan diantar sama Mas Abraham!" sahut Mikhaela dengan lembut.

Jihan tersenyum dan menghampiri wanita itu, sedangkan Abraham hanya diam dan terus melanjutkan memakan sarapannya dengan perlahan.

"Kamu sudah memiliki jawaban, 'kan Jihan?" tanya Mikhaela dengan lembut.

Jihan menganggukkan kepala, kemudian mulai menghabiskan sarapannya dengan perlahan. Setelah selesai, mereka bertiga duduk saling berhadapan. Sebab Jihan akan memberitahu apa keputusan yang dia ambil.

Jihan menghela nafas panjang, kemudian menundukkan pandangannya, berharap setelah ini semua akan baik-baik saja seperti sebelumnya.

"Saya bersedia menikah dengan Tuan Abraham," terang Jihan.

Abraham langsung menatap wanita itu, karena dia tidak percaya Jihan mau menikah dengannya. Jujur ia berharap sang pembantu tidak mau menuruti permintaan istrinya, karena ia tidak ingin menikah lagi.

Sedangkan Mikhaela sangat bahagia karena Jihan menuruti keinginannya. Kemudian ia memeluk sang pembantu yang sudah dianggap sebagai adik dengan erat.

"Terima kasih Jihan, kau sudah aku anggap sebagai adikku sendiri. Jangan panggil aku nyonya lagi! Sebab, kau juga akan menjadi nyonya!" pinta Mikhaela lembut.

"Baik Nyonya, maksudnya Kak Mikhaela," jawab Jihan gugup.

Mereka berdua saling berpelukan dengan erat, walaupun Jihan tidak bahagia. Namun ia senang bisa melihat sang majikan sangat gembira. 

Abraham langsung pergi dari sana, karena dia ingin mengobrol dengan Jihan, ada yang kesepakatan yang ingin dibicarakan pada wanita itu tanpa sepengetahuan Mikhaela.

"Sudah pergilah! Mas Abraham menunggumu. Ingat ya! Setelah aku pulang kau harus segera menikah dengannya," ujar Mikhaela dengan sangat gembira.

"Baik Kak Mikhaela," jawab Jihan dengan lembut.

Jihan bergegas pergi dari sana, saat di luar tangannya ditarik oleh Abraham. Sontak saja membuatnya terkejut, dan menatap wajah sang majikan. Kemudian duduk di samping pria itu.

"Jihan, ini kesepakatan untuk kita berdua ya. Jangan beritahu siapapun termaksud Mikhaela! Sebab, saya ingin pernikahan kita hanya di atas kertas. Saya tidak akan menyentuhmu, kita hanya berpura-pura di hadapan Mikhaela. Mengerti?" jelas Abraham.

Jihan menganggukkan kepalanya, karena dia senang Abraham tidak akan menyentuhnya selama pernikahan mereka berlangsung. Sebab ia menyetujui permintaan Mikhaela hanya karena ingin membalas budi, bukan karena ia mau menikah dengan sang Tuan.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Mikhaela yang baru saja ke luar dari kamarnya, dengan membawa botol infus yang ada di tangannya. 

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Selesai

    Tidak terasa hari-hari yang dijalani oleh keluarga Abraham benar-benar sangat membahagiakan. Karena, saat ini mereka sudah sampai di negara asal Mikhaela dan mereka kini tengah di perjalanan menuju rumah kediaman orang tua Mikhaela."Baru kali ini kami berada di sini Papa, ternyata tempatnya begitu indah ya. Tapi kenapa malah bu Mikhaela memilih tinggal di Indonesia?" tanya Inara dengan polos.Abraham menjelaskan jika Mikhaela diusir dari rumah karena tetap ingin menikah dengannya, dan keluarga wanita itu pergi ke negara asal mereka dan meninggalkan Mikhaela sendiri di Indonesia, hal itu juga diketahui oleh Jihan sebab orang tuanya sudah bekerja lama dengan orang tua Mikhaela sejak ia masih kecil."Sekarang kita sudah sampai jangan lupa nanti bila bertemu dengan nenek dan kakek kalian, yang sopan ya anak-anak papa," pesan Abraham kepada ketiga anaknya."Tentu saja Pa kami akan bersikap sopan k

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Berjanji bersama

    Angga dan juga Seem langsung menatap tajam Abraham. Sebab, pria itu mengatakan mereka berdua adu domba di ranjang. Padahal, di sini ada lima remaja yang masih belum mengerti adegan dewasa yang mereka tengah bicarakan."Mas, kamu nih ngomong apa sih malu didengar anak-anak," berisik Jihan sambil mencubit lengan sang suami."Sudah kalian lupakan semua ya, ini orang-orang tua nggak ada akhlak bicara yang bukan-bukan!" tegas Abraham. Padahal, dirinya juga termasuk tetapi ia malah tidak merasa."Padahal dia juga sudah mencemari pikiran anak remaja ini. Tapi, dia tidak ingin mengaku," sindir Seem."Sudahlah tidak usah ribut-ribut lagi, sekarang kita makan malam setelah itu pulang soalnya aku lelah sekali ingin segera beristirahat. Karena, sejak tadi banyak sekali mengurus masalah," ucap Angga dengan bijak.Mereka semua langsung duduk di bangku masing-masing. Kemudian, memakan makanan yang sudah terhidang di meja makan dengan sangat lahap.Selama makan mereka hanya diam tidak ada yang berbic

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Di ranjang adu domba

    Kini keluarga Abram sudah berada di kediaman mereka. Karena, Inara sudah diperbolehkan pulang karena dia tidak mengalami luka berat jadi tidak perlu dirawatnya. "Semuanya saat weekend nanti kita akan pergi ke luar negeri ya, anggap saja sekalian jalan-jalan dan bertemu dengan keluarga ibu sambung kalian," jelas Abraham."Hore, kita jalan-jalan lagi!" ucap ketiga anak Abram secara bersamaan.Mereka sangat bahagia. Karena, akan pergi ke luar negeri untuk berjalan-jalan ya walaupun sekalian ingin menghampiri semua keluarga Mikhaela, tetap mereka bahagia bisa menghabiskan waktu di sana."Mas, apa sebaiknya saya tidak usah pergi saja biar kalian yang pergi takutnya keluarga kak Mikhaela tidak menerima saya, dan menganggap saya ini adalah seorang pelakor," ujar Jihan dengan lirih.Abraham menatap sang istri. Kemudian, dia memegang tangan istrinya dengan lembut dan berkata, "Tidak akan ada orang

  • Istri Kedua Tuan Abraham    15 tahun lagi

    "Papa!" teriak Inara saat memeluk sang papa dia senang papanya datang menghampirinya, itu artinya semua urusan sama papa sudah selesai."Kamu jangan sedih ya sayang, semua sudah beres papa sudah memasukkan Zizah ke penjara yang ternyata adalah buronan di sini dulu," ucap Abraham dengan lembut.Jibran menghampiri sang papa. Kemudian, dia ingin berbicara empat mata dengan papanya dan Abraham menyetujui permintaan Putra pertamanya sehingga mereka keluar dari ruang rawat Inara."Sebaiknya uang yang diinginkan oleh tante Zizah berikan saja kepadanya, Jibran tidak masalah jika uang itu diberikan kepadanya, lagipula itu ada hak dia juga malah tidak memiliki hak apapun," ucap Jibran dengan lembut.Sebab, dia tidak ingin lagi adanya orang yang mengusik kedamaian keluarga kecil mereka seperti yang sudah-sudah. Bahkan, mereka juga akan menghampiri keluarga Mikhaela yang berada di luar negeri sebab ini menjelaskan kepergian wanita itu."Ya sudah kamu tenang saja nanti semuanya akan diurus sama pa

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Buronan

    Abraham membawa sang anak ke rumah sakit terdekat, dan Inara sudah ditangani oleh Dokter. Sekarang gadis itu sudah pulih dari traumanya. Ya walaupun ia baik-baik saja tetap tadi trauma. Karena, kejadian itu cepat sekali berlalu."Adik manis jangan lupa minum obatnya ya, nanti setelah diberikan makan oleh suster langsung minum obatnya," ujar Dokter tampan tersebut."Baik Dok, saya akan minum obat tepat waktu," sahut Inara dengan lembut.Dokter muda tampan itu bergegas pergi dari sana, dan Jihan langsung memeluk sang anak. Karena, dia masih sangat cemas dan tidak habis pikir mengapa Zizah tega melakukan untuk kepada keluarganya sampai ingin melenyapkan sang Putri."Di mana papa, Ma? Inara ingin memeluk papa," ucap Inara dengan sangat manja."Papa tidak ada sayang, papa pergi untuk menyelesaikan kasus tante Zizah. Ya, semoga saja dia dapat pelajaran yang setimpal," sahut dengan lirih.Jihan masih berharap jika Zizah itu saudara kembarnya. Tetapi dia sudah melihat sendiri jika wanita itu

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Menggosipkan Zizah

    Jihan menampar pipi Zizah dengan sangat kuat. Sebab, sakit hati saat anak hampir saja dilenyapkan untung dia dan sang suami cepat datang jika mereka terlambat maka Inara akan lainnya dari dunia ini."Saya pikir kamu itu adalah saudara saya kita memiliki dara yang sama. Tapi, ternyata kamu itu musuh untuk keluarga saya, kamu hampir saja melenyapkan anak saya! kesal Jihan dengan sangat emosi.Zizah hanya diam karena semua rencananya telah terbongkar. Padahal, ia hampir saja melenyapkan Inara tadi jika dia menit saja mereka tidak datang, maka gadis cantik itu akan lenyap suaranya dan muka bumi ini maka dendamnya akan terbalas."Saya tidak menyangka kamu rela merubah wajahmu agar mirip dengan saya, hanya untuk menghancurkan keluarga saya. Sebenarnya apa keinginanmu biar saya berikan, agar kamu tidak mengusik keluarga kami lagi?!" tanya Jihan dengan sangat emosi. Bahkan, semua orang yang berada di sana langsung berkerumun menyaksikan p

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Tenggelam

    Seem menolak dan mengatakan jika dia sudah kenyang. Kemudian, dia meminta agar Zizah yang memakannya. Namun. ia tidak mau karena sama sekali tidak suka membuatnya dan aman."Inara bisa temani Tante tidak untuk berkeliling di pantai ini?" ujar Zizah dengan lembut. Namun, tidak jelas dari wajahnya jika wanita itu memiliki niat yang buruk pada anak-anak Abraham."Tentu saja mau Tante, ayo kita pergi sekarang. Kak Jibran kami pergi dulu ya," ucap Inara dengan sangat gembira sambil mengedipkan sebelah mata.Sebab, itu adalah pertanda jika dia meminta bantuan kepada kedua kakaknya, dan mereka pun mengerti. Seem dan juga Jibraham serta Jibran meminta agar Angga dan juga kedua orang tua mereka datang. Karena, saatnya inilah mereka memergoki Zizah akan berbuat yang tidak-tidak kepada keluarga mereka."Di mana Inara?" tanya Jihan dengan sangat cemas saat baru saja tiba, dia berpikir jika Jibraham lah yang pergi dengan saudara k

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Beracun

    Seem cepat-cepat keluar dari mobil. Karena, dia takut digebuki oleh Zizah. Kemudian, dia berlari mencari ketiga keponakannya tanpa disadari oleh Seem, ternyata Angga dan juga Abraham beserta Jihan ada di tempat yang sama. Namun, mobil mereka sedikit berjauhan agar tidak ketahuan. Sebab, mereka berada di sini juga."Ngapain Seem berada di dalam mobil bersama dengan Zizah, apa dia mulai lesbian," celetuk Angga sambil terus menetap sang sahabat yang berlari."Kalau ngomong tolong di filter sedikit saja!" ancaman Abraham. Sebab, dia tidak ingin Jihan berpikir yang bukan-bukan dan akan semakin stress karena ucapan Angga tadi.Karena, dia tahu di dalam hati Jihan masih berharap kalau Zizah itu benarlah seorang wanita dan dia lebih berharap lagi jika wanita itu memang saudara kembarnya."Maaf, apa sebaiknya kita langsung menjalankan rencana kita yang poin kedua?" tanya Angga yang mengalihkan pembicaraan. Sebab, dia tidak ing

  • Istri Kedua Tuan Abraham    Mengintip

    Inara memberitahu kedua saudaranya kalau Zizah itu memang benar wanita, dan ia mengatakan Zizah memiliki gunung kembar seperti seorang wanita sesungguhnya. Bahkan, juga datang bulan hal itu sudah dipastikan seratus persen adalah seorang wanita."Hah, yang benar saja dia itu wanita. Tapi, kelakuannya terlihat seperti laki-laki, apa dia sudah merubah semuanya," gumam Jibran sambil terus menatap layar ponselnya yang terlihat pesan dari sang adik."Sudahlah Kak, mungkin dia memang ingin jadi laki-laki seperti itu sedikit tomboy. Ya sudahlah tidak usah dipikirkan, lagipula kita itu akan memberinya pelajaran nanti tidak peduli dia itu wanita atau laki-laki," sahut Jibraham."Kamu ini gila atau apa sih? Aku tidak pernah menyakiti wanita karena adikku seorang wanita ibuku juga seorang wanita. Jadi, jika dia wanita sesungguhnya aku tidak sanggup melukainya," jelas Jibran.Jibraham hanya menggelengkan kepala. Sebab, dia rasanya ing

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status