Share

Saling Memanfaatkan

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-16 09:20:44
Setelah cukup jauh dari area pemukiman tempatnya tinggal sekarang. Arthur menepikan mobil di bahu jalan, di sana ternyata Kendrick sudah menunggu, berdiri di samping mobil yang sudah sejak tadi terparkir di sana menunggu kedatangan Arthur.

Begitu Arthur keluar dari dalam mobil, Kendrick langsung melangkah menghampiri. “Tuan, pakaian kerja Anda sudah saya siapkan di kantor.”

Arthur tidak banyak bicara. Dia masih dengan wajah datarnya saat melangkah menuju mobil satunya, lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang.

Mobil satunya dikemudikan oleh sopir, sedangkan mobil yang dimasuki Arthur, kini dikemudikan oleh Kendrick menuju perusahaan.

Saat mobil sudah melaju di jalanan, tatapan Arthur tertuju pada Kendrick yang sedang menyetir saat dia bertanya, “Apa kamu sudah melakukan perintahku semalam?”

Kendrick melirik ke kaca spion tengah setelah mendengar ucapan Arthur, sambil kembali fokus ke jalanan yang dilalui, dia berucap, “Saya sudah meminta orang untuk mengurusnya, Tuan.”

Ken
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Kilat Presdir Tampan    Tak Sesuai Ekspektasi

    Arthur masih menunggu Kian di dalam mobil yang diparkirkan di bahu jalan, setelah mobilnya selesai dicuci. Beberapa kali, Arthur menatap ke arah Kian bekerja, ekspresi wajahnya masih begitu datar tak terdeskripsikan.Tepat pukul delapan malam. Kian keluar dari tempat cuci dengan langkah kecil menghampiri Arthur, begitu sampai di sisi mobil, Kian langsung masuk ke dalamnya.“Maaf lama, seharusnya tadi kamu bisa pulang dulu buat istirahat,” kata Kian setelah sabuk pengaman terpasang menyilang di depan dada.Namun, Arthur tak membalas ucapan Kian. Dia segera melajukan mobil meninggalkan tempat itu.Menatap pada Arthur yang hanya diam, Kian melipat bibir dan segera mengalihkan tatapannya ke arah depan.Suasana kabin mobil begitu hening, sampai Kian kembali berkata, “Kamu mau makan apa? Sesuai janjiku, aku akan mentraktirmu. Kamu boleh menentukan tempatnya.”Setelah mendengar ucapan Kian, Arthur menoleh sekilas ke gadis ini. Tanpa membalas perkataan Kian, Arthur membanting stir ke kiri lal

  • Istri Kilat Presdir Tampan    Tidak Senang

    Saat menjelang sore.Terdengar suara ketukan sebelum pintu terbuka. Kendrick melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang kerja Arthur, lalu dia meletakkan tumpukan berkas saat sampai di depan meja kerja Arthur.“Hari ini aku pulang lebih awal. Berkas ini biarkan tetap di sini.”Kendrick langsung menatap tak percaya mendengar ucapan Arthur, dia sampai menengok ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Waktu menunjukkan pukul empat sore, apa benar Arthur akan pulang sekarang?“Anda tidak akan lembur? Apa Anda ada acara di luar?” tanya Kendrick memastikan.Gerakan tangan Arthur terhenti saat sedang membubuhkan tandatangan di atas berkas, mengalihkan tatapannya ke Kendrick, Arthur lantas membalas, “Apa aku perlu melapor padamu?”Kendrick segera melipat bibir mendengar ucapan Arthur, apalagi tatapan atasannya ini sedikit aneh.“Tidak, Tuan.” Kendrick menggeleng pelan.Arthur kembali fokus ke berkas di meja, menyadari kalau Kendrick masih berdiri di depan mejanya, Arthur kembali mengangkat

  • Istri Kilat Presdir Tampan    Rencana Arthur

    Begitu tiba di titik tempat Kendrick menunggunya. Arthur segera turun dari mobil, lalu berpindah ke mobil satunya seperti sebelumnya.Saat tatapan Arthur tertuju pada Kendrick yang baru saja masuk dan duduk di belakang kemudi, Arthur segera bertanya, “Posisi staff desain grafis di perusahaan, apakah sudah terisi?”Kening Kendrick berkerut samar mendengar pertanyaan Arthur. Sedikit memutar tubuh ke arah belakang, Kendrick segera menjawab begitu menatap pada Arthur. “Sepertinya belum, Tuan.”Arthur terdiam beberapa saat sambil mengalihkan pandangan dari Kendrick, sebelum dia kembali menatap ke sang asisten lalu berkata, “Katakan ke pihak HRD, posisi itu akan kuberikan ke orang yang berkompeten.”Kendrick kembali mengerutkan kening semakin dalam, tapi tanpa mempertanyakan perintah Arthur, Kendrick hanya mengangguk mengiyakan.**Siang hari.Kian sudah berada di depan sebuah kafe. Menatap ke pintu yang ada di hadapannya, Kian lebih dulu menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskan perlaha

  • Istri Kilat Presdir Tampan    Pembeli Rumah Kian

    Setelah selesai makan malam.Arthur melangkahkan kaki untuk menuju ke kamar. Namun, dia kembali berhenti ketika melihat Kian yang duduk di sofa.“Tidak istirahat?” katanya.Kian menoleh saat mendengar ucapan Arthur, begitu saling tatap dengan pria ini, Kian membalas, “Aku tidur di sofa sini saja.”Kian melipat bibir setelah bicara, lalu mengalihkan tatapan dari Arthur.Dengan tatapan datarnya, Arthur masih memandang pada Kian, saat dia kembali bicara. “Bahkan meski kita satu ranjang, aku tidak akan menyentuhmu. Jadi jangan merasa kalau aku akan melakukan sesuatu padamu saat kamu terlelap.”Ucapan Arthur begitu menohok untuk Kian. Dia menolehkan kepala dengan cepat ke arah Arthur, tatapannya begitu syok saat dia membalas, “Tidak begitu juga, aku hanya ….”Kedua sudut alis Arthur tertarik ke atas mendengar kalimat terjeda dari Kian.“Aku hanya … hanya … hanya takut menendang perutmu yang terluka. Jadi, biar aku tidur di sini saja,” ucap Kian sedikit ragu.Arthur masih menatap Kian, samp

  • Istri Kilat Presdir Tampan    Perhatian Kecil

    Arthur pulang saat malam sudah begitu larut. Saat masuk ke dalam rumah, Arthur mengerutkan kening ketika melihat lampu utama masih menyala. Dia melangkahkan kaki masuk lebih dalam, ketika tiba di ruang tengah, Arthur terkejut melihat Kian yang tertidur meringkuk di sofa.Kedua sudut alis Arthur tertarik ke atas, saat memperhatikan apa yang ada di atas meja, Arthur sedikit mendekat dan memperhatikan kertas sketsa dengan coretan sebuah logo.‘Dia bisa membuat desain?’ batin Arthur dengan tatapan tak percaya.Saat Arthur masih memperhatikan desain logo yang ada di atas meja, ternyata Kian membuka mata dan tatapannya langsung tertuju pada Arthur yang berdiri di sisi meja.“Kamu sudah pulang?”Arthur terkesiap. Dia menoleh cepat pada Kian yang sedang mengucek mata sambil bangkit dari berbaring.Arthur tidak langsung bicara. Dia masih memperhatikan Kian, sampai gadis ini duduk dengan benar.“Kenapa tidur di sofa?”Suara datar itu mampu membuat Kian membuka lebar kedua kelopak matanya. Kian

  • Istri Kilat Presdir Tampan    Tidak Terlalu Peduli

    Semua staff menundukkan kepala mendengar suara Arthur yang begitu lantang. Mereka tidak ada yang berani menatap ke arah Arthur.Masih dengan tatapan tajamnya karena emosi dengan ketidakbecusan pekerjaan staffnya, Dengan sedikit suara menggeram, Arthur lantas berkata, “Bagaimana bisa kalian membuat desain seperti ini?”Semua orang terdiam. Sampai Kanaya memberanikan diri mengangkat pandangannya ke arah Arthur, lalu dia mulai berkata, “Sebenarnya beberapa staff desain grafis kita ada yang resign, sisanya sudah berusaha keras untuk membuat desain terbaru produk makanan kita.”Tatapan Arthur menajam, dengan ekspresi dingin dia berucap, “Kalau begitu cari desainer yang lebih berkompeten dari ini.” Arthur mengetuk-ngetukkan telunjuk di atas berkas proposal yang ada di hadapannya, kemudian kembali berucap, “Ini tidak bisa dinamakan kerja keras, tapi kepasrahan. Hasilnya seperti dipaksakan!”Kanaya dan staff lainnya semakin menundukkan kepala mendengar suara penuh penekanan dari Arthur.Kend

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status