Share

Bab 93.

Penulis: Haniocta_
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-06 10:10:18

Sera membuka pintu kamar dan menuntun Lucas masuk. Tangannya yang kecil menopang pinggang Lucas, sementara bahunya dipakai sebagai sandaran.

"Pelan-pelan," ucap Sera khawatir.

"Aku bisa jalan sendiri," balas Lucas, meski wajahnya jelas menahan sakit.

Sera menggeleng cepat. "Jangan keras kepala. Duduk dulu di kasur."

Begitu tiba di tepi ranjang, Sera berusaha menurunkan tubuh Lucas. Namun, berat badan pria itu jelas terlalu besar untuk tubuh mungilnya. Tangan Sera bergetar, kakinya goyah.

"Eh—!"

"Sera, awas!" Lucas berusaha menahan, tapi justru tubuhnya kehilangan keseimbangan.

Bruk!

Mereka jatuh bersama di atas kasur. Lucas terbaring miring, sementara Sera menindih dada kiri Lucas. Nafas mereka beradu, jarak wajah mereka hanya sejengkal.

Sera membeku. Wajah Lucas begitu dekat, hingga Sera bisa melihat jelas garis rahang Lucas, bulu mata yang panjang, bahkan hangat napasnya.

Sera buru-buru bangkit dari posisi canggungnya. Tangannya mencari tumpuan di atas kasur, tapi empuknya kasur me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Miliarder Arogan   Bab 93.

    Sera membuka pintu kamar dan menuntun Lucas masuk. Tangannya yang kecil menopang pinggang Lucas, sementara bahunya dipakai sebagai sandaran."Pelan-pelan," ucap Sera khawatir. "Aku bisa jalan sendiri," balas Lucas, meski wajahnya jelas menahan sakit.Sera menggeleng cepat. "Jangan keras kepala. Duduk dulu di kasur."Begitu tiba di tepi ranjang, Sera berusaha menurunkan tubuh Lucas. Namun, berat badan pria itu jelas terlalu besar untuk tubuh mungilnya. Tangan Sera bergetar, kakinya goyah."Eh—!""Sera, awas!" Lucas berusaha menahan, tapi justru tubuhnya kehilangan keseimbangan.Bruk!Mereka jatuh bersama di atas kasur. Lucas terbaring miring, sementara Sera menindih dada kiri Lucas. Nafas mereka beradu, jarak wajah mereka hanya sejengkal.Sera membeku. Wajah Lucas begitu dekat, hingga Sera bisa melihat jelas garis rahang Lucas, bulu mata yang panjang, bahkan hangat napasnya.Sera buru-buru bangkit dari posisi canggungnya. Tangannya mencari tumpuan di atas kasur, tapi empuknya kasur me

  • Istri Kontrak Miliarder Arogan   Bab 92.

    Saking takutnya dengan Satria, Sera sampai tidak berani bergerak. Dan tanpa sadar, dia tidur dengan posisi duduk."Eh!" pekik Satria terkejut saat tiba-tiba tubuh Sera ambruk menimpanya."Apa yang kamu lakukan?" tanya Satria terkejut dan juga marah.Sera tidak bergerak. Lelah secara psikis membuatnya begitu terlelap. Hal itu membuat Satria semakin kesal."Sera, bangun!" perintah Satria dengan suara tertahan, tapi lagi-lagi Sera hanya diam.Saat Satria memeriksa Sera, dia kembali dibuat terkejut dengan Sera yang ternyata tertidur pulas."Bisa-bisanya dia tidur seperti ini," gerutu Satria kesal.Satria meletakkan majalah di meja, lalu menidurkan Sera di sofa.Hari sudah sore saat Sera membuka mata. Saat menyadari kalau dirinya tertidur, Sera refleks bangkit. Gerakannya yang tiba-tiba itu membuat kepalanya pusing."Kamu sudah bangun?" suara Lucas membuat Sera menatap pria itu.Lucas sudah bangun dari tidurnya dan duduk bersandar pada bagian kepala ranjang yang setengah dinaikkan.Sera me

  • Istri Kontrak Miliarder Arogan   Bab 91.

    Fiona menelan air liurnya susah payah. Fiona tertunduk, tidak berani menatap Satria."Ya, Kek. Tadi aku ke sini, tapi Lucas mengusirku," ucap Fiona cepat. "Aku ingin ikut kakek menjenguk Lucas, karena aku khawatir saat tahu dia kecelakaan dari Tante Indira. Aku pikir, kalau aku datang bersama kakek, Lucas tidak akan mengusirku. Karena itu aku terpaksa berbohong pada kakek."Satria paling benci dengan kebohongan. Tapi mendengar ucapan Fiona, Satria pun melunakkan ekspresinya.Satria menatap Lucas. "Lucas, kenapa kamu harus mengusir Fiona? Dia datang dengan niat baik untuk mengunjungimu. Tidak seharusnya kamu mengusirnya. Apa kaluarga kita sekarang sudah tidak memiliki etika lagi terhadap tamu?"Lucas yang mendengar itu hanya diam saja.Sedangkan Fiona terkejut karena Satria ternyata membela dirinya di hadapan Lucas.Satria menatap Fiona. "Tidak apa-apa. Aku harap kamu tidak memasukkan ke hati atas sikap kasar Lucas.""Tidak, Kek." Fiona menjawab cepat.Fiona menghela napas lega dalam h

  • Istri Kontrak Miliarder Arogan   Bab 90.

    Lucas dan Sera memasang ekspresi berbeda saat orang yang datang adalah Fiona. Bahkan mereka pun serempak membatin dengan kedatangan Fiona. "Kenapa dia ke sini, sih? Mengganggu saja," ucap Lucas dalam hati, kesal. "Apa yang Fiona lakukan di sini? Bagaimana dia bisa tahu Lucas ada di sini?" Sera bertanya-tanya dalam hatinya, heran dan bingung. Fiona berjalan cepat menghampiri ranjang Lucas. Ekspresi khawatir tergambat jelas di wajah cantiknya. "Lucas, apa kamu baik-baik saja?" "Untuk apa kamu ke sini? Bukankah sudah kutakan padamu untuk tidak pernah menemuiku?" bukannya menjawab, Lucas justru bertanya balik dengan sinis, begitu juga dengan ekspresi wajah serta sorot matanya. "Lucas, kenapa kamu selalu dingin padaku?" Fiona berkata pelan, raut wajahnya sendu. Lucas muak dengan ekspresi Fiona. "Lebih baik kamu pergi," ucap Lucas semakin dingin, mengabaikan apa yang dikatakan Fiona. Fiona menghela napas pelan. "Aku ke sini karena mengkhawatirkanmu. Tadi aku tidak sengaja bertemu den

  • Istri Kontrak Miliarder Arogan   Bab 89.

    Selepas kepergian Satria dan yang lainnya, Sera pun segera mengirim pesan kepada Chiara bahwa Satria dan yang lainnya sudah pergi. Lima menit kemudian Indira dan Chiara pun datang ke kamar inap Lucas."Ini, kalian makanlah." Indira memberikan sebuah bungkusan berisi makanan kepada Sera, yang sengaja dia beli untuk mereka berdua.Sera dengan cepat menerima bungkusan dari tangan Indira. "Mama dan Chiara sendiri bagaimana? Apa kalian sudah makan?""Kami sudah makan. Kalian makanlah," jawab Indira.Sera membuka bungkusan itu dan duduk di samping Lucas. "Lucas, makan dulu, ya."Sera menyendok makanan dan mengarahkan ke mulut Lucas."Benar-benar profesional," ucap Lucas dalam hati, bangga.Lucas dengan senang hati membuka mulutnya dan melahapnya."Kamu juga harus makan," ucap Lucas mendorong sendong kedua dari Sera ke hadapan Sera."Iya. Nanti. Saya akan makan setelah kamu selesai makan.""Tidak. Kita makan bersama-sama."Sera sedikit ragu."Makan dengan piring dan sendok yang sama dengan L

  • Istri Kontrak Miliarder Arogan   Bab 88.

    Di kamar inap Lucas."Paman, tolong maafkan Mama. Mama berkata seperti itu karena Mama takut, jadi emosinya sedikit tidak terkontrol. Sampai saat ini Mama masih trauma dengan apa yang terjadi sama Papa waktu itu. Kecelakaan yang menimpa Mama dan Papa waktu itu sangat membekas di hati Mama. Tolong maafkan Mama, Paman." Lucas meminta maaf untuk Indira, yang tentu saja itu hanya formalitas.Walau hubungan mereka tidak baik, tapi Lucas tetap harus menunjukkan sikapnya kepada Alvin, meski dalam hatinya sangat muak karena harus bersandiwara di hadapan mereka semua.Alvin tersenyum kecil. "Tidak apa-apa, Lucas. Wajar seorang ibu bersikap seperti itu. Tidak ada orang tua yang ingin kehilangan anaknya.""Terima kasih, Paman."Lucas menatap Satria. "Maaf, Kek. Karena aku, Kakek jadi harus meninggalkan Danau Gladiol.""Tidak perlu dipikirkan. Keselamatanmu jauh lebih penting. Aku bisa ke sana lagi lain kali." Satria menjawab dengan nada datar, begitu juga dengan raut wa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status