Share

17. Demam

Sully terperangah mendengar perkataan Wira. Laki-laki itu baru saja mengatakan hal yang tak pernah dikatakan laki-laki mana pun padanya. “Sabun itunya...buat itu .... Ngomong apa, sih? Sembarangan aja nuduh-nuduh perempuan keputihan. Geli banget ngomonginnya.” Sully berjongkok dan membuka plastik belanjaan yang dibawa Wira. Setelah mengambil keperluannya, ia membuka pintu kamar yang ditempati Oky dan meletakkan keperluannya di dalam.

“Apa ini?” tanya Wira menunjuk sepiring pisang goreng berbagai bentuk. Ada yang dibelah dua, ada yang dipotong dua, ada yang dibelah banyak dan mekar berbentuk bunga.

Sully sudah sampai di pintu belakang dan menoleh pada Wira. “Tadinya pisang,” sahut Sully, melanjutkan langkahnya keluar rumah.

“Tadinya pisang ... sekarang apa?” Wira mengangkat piring di meja dan mengamati dari dekat pisang goreng buatan Sully. “Padahal aku cuma menyampaikan apa kata pemilik warung. Tapi bisa semarah itu. Salahku di mana?” gumam Wira, memandang pintu belakang yang baru d
juskelapa

Hai, sayang-sayang juskelapa. Juskelapa hanya ingin kembali mengingatkan kalau harga koin ditentukan sistem berdasar panjang pendeknya bab. Terima kasih dan salam sayang.

| 4
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (28)
goodnovel comment avatar
nur arifah RA mutiara hati hadir arifah
lucu Thor..mesam mesem aku
goodnovel comment avatar
Minthil She Judhezt
Gendong kemana-mana
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
ngebayangin mandi pagi2 pake aer dingin hhiiiiyyy.. nggak jadi mandi kali aku
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status