Share

16. Daun Sirih

Wira menggerakkan sedikit kepalanya untuk meminta Sully masuk ke kamar. Pertanyaan Pak Gagah barusan sedikit membuatnya tak nyaman. Apalagi Sully yang mendengarnya. Hal yang sangat aneh dibicarakan di pagi hari di depan wanita yang baru dikenalnya semalam.

“Baru, Pak. Baru dua bulan menikah. Untuk itu, Bagus dan Sulis enggak mau buru-buru. Masih mau menikmati banyak waktu berdua,” jelas Wira dengan luwesnya.

Wajah Sully yang baru masuk ke kamar seketika mendengkus mendengar jawaban Wira. “Enggak pernah bohong...baru pertama kali. Tapi tiap ngarang cerita ke bapaknya lancar tanpa hambatan.”

“Bagaimana pun itu bapaknya, Sul.” Oky mengintip ke luar dari celah pintu yang belum tertutup rapat. “Lama-lama...Mas Wira ini cakep juga, ya. Kemarin malam mukanya enggak begitu jelas. Baru pagi ini aku lihat jelas. Badannya bagus, Sul. Bahunya...punggungnya. Kulitnya eksotis. Duh,” kata Oky bergidik. Cepat-cepat menutup pintu kamar.

Sully menyipitkan mata memandang Oky yang bersandar di dinding sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Muflih Ramlan Muhammad
Sulitnya orang kota menikah dengan orang desa. Ngebayangin mertuanya itu aduh
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
......... sabun itu apa sih wira
goodnovel comment avatar
johan satria junianto
keset keset suda brebes licin juga :D
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status