Share

18. Kamar Pengantin

Sebelum Wira masuk ke kamar membangunkan Sully, ia baru saja mendirikan tenda di depan rumah dengan bantuan warga dan di bawah pengawasan bapaknya.

“Enggak ada hiburan musiknya kan, Pak?” seorang tetangga yang baru memindahkan meja bertanya pada Pak Gagah.

“Enggak usah hiburan-hiburan musik. Berisik. Yang penting sudah melaksanakan kewajiban. Jadi enggak ada tetangga yang keberatan dan terus nanya siapa perempuan yang dibawa Wira.” Pak Gagah berkata sedikit keras dengan maksud menyindir tetangga yang mendekat menonton pemasangan tenda.

“Itu yang beli kasur Bapak?” Wira yang duduk beristirahat di tangga teras rumah seketika berdiri melihat mobil pickup mendekat ke pagar rumah. Sebuah kasur baru yang pasti tak murah untuk kantong bapaknya terikat di bak mobil.

“Iya. Kasur baru buat kamu tidur di kamar depan. Kasur Bapak sudah diangkut sama Legi. Dia minta buat kamar anaknya. Nanti yang baru ini buat kamar kamu. Bapak pindah ke belakang.” Meski nada bicaranya meninggi dan tegas, Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
kelewat ga komen nih,setaun yang lalu.
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
dingin maasss.. peluk dong ......
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Sully : Mas, dingin banget... Wira : Mau mas angetin ? Sully : Haah. Wira : ???? piye iki....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status