Share

23. Gelisah

Sully melanjutkan tidur di antara berisiknya suara dua orang wanita yang sedang menghias kamar pengantin. Suara pintu kamar yang dibuka tutup berkali-kali mewarnai pendengarannya. Meski begitu ia tak peduli. Sempat dirasanya juga suara Oky berbicara di dekatnya, lalu tangan wanita itu meraba dahinya sambil mengatakan, “Demamnya sudah turun.” Tak tahu pada siapa Oky berbicara. Sully baru terbangun malam hari dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya.

Mimpinya beberapa kali berganti dengan sangat acak. Mimpi hari di mana ia pergi dari rumah, mimpi bertemu Rino pria yang sedang dekat dengannya, mimpi Kokom si distributor tas yang menipunya, lalu polisi yang datang ke apartemen dan terakhir memimpikan seorang pria yang sedang memunggunginya. Dalam mimpi terakhir Sully hanya melihat bahu yang lebar berdiri tak jauh darinya. Pria itu berbalik dan mengulurkan tangan. Tak jelas siapa pria itu, Sully menyambut uluran tangannya.

Sully tersentak.

“Udah jam berapa?” Pertanyaan yang tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (33)
goodnovel comment avatar
Duasyan
seperhatian itu mas Wira sama neng Sully. Sudah .. saling menerima saja.
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
duhh pengertian banget bagus..
goodnovel comment avatar
Aqoe Imay
wira lugu sully yng centil dah usil hayo siapa kira" yng cinta duluan ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status