Share

254. Obrolan Penuh Cinta

“Entah kenapa Mas agak menyesal memberi kamu pekerjaan buat acara peresmian pabrik. Kamu jadi terlalu sibuk. Hampir setiap malam kaki kamu kram.” Wira duduk di tepi ranjang dengan sebotol minyak zaitun untuk memijat. “Luruskan kakinya.” Ia mengangkat satu kaki Sully dan meletakkannya ke pangkuan.

“Serius aku memang enggak capek. Mas jangan gitu, dong. Udah lama banget aku enggak ngerasa seproduktif ini. Cuma duduk diam di rumah nungguin suami pulang kerja itu enggak enak. Kalau ada kerjaan gini aku makin semangat. Ayo dilanjut lagi pijatnya. Tangan Mas ini enak banget.” Sully menepuk tangan Wira agar pria itu melanjutkan pijatannya. “Katanya mau ngobrol … bukannya tiap malam kita memang ngobrol.”

Wira menggeser duduknya sebelum kembali melanjutkan. “Mas serius, Lis. Jangan terlalu capek. Mas enggak mau ada apa-apa sama kamu dan si kembar ini.” Tangannya mengusap perut Sully. “Nggak sampai enam minggu lagi waktunya kamu lahiran. Urusan rumah sakit sudah beres. Sekarang kamu tinggal jag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (33)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Sehat2 selalu kk jus
goodnovel comment avatar
Nury
semangatt rencanaaa membangun rumahnyaaa mas wiraaa.wkwkw
goodnovel comment avatar
Kasih Eloisiana
terima kasih mulai up terus semangat ya buat athor nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status