Share

Bab 25

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-05 23:20:00
Shanumi yang diam seolah beku ditempat, tambah jantungan kala Daehan berjalan mendekat. Memicing mata dengan rahang mengeras, melewati Intana sedikit dan berhenti.

“Siapa yang menyuruhmu datang ke sini?” tanyanya dingin. Membuat Shanumi kian kaku dan serasa tak bermuka.

“Aku… mengantar sarapan pagimu. Seperti yang pernah kamu minta waktu itu.” Shanumi melawan gentar dan gemetar suaranya. Berdebar menunggu reaksi Daehan. Dua alis tebal lelaki itu sedang bertautan sekilas.

“Sudah kubilang, tidak butuh. Sudah aku pesankan sendiri. Oh, bicaramu pada calon suamiku seperti pada teman. Sejak kapan berani sok akrab dengannya?” tanya Intana menyela sengit.

Shanumi menarik napas beberapa kali dengan cepat.

“Aku tidak sok akrab. Hanya terbawa cara Mas Erick bicara dengan Mas Daehan,” sahut Shanumi nekat. Ingin menunjuk sedikit power pada Intana. Juga merasa lega, Daehan diam saja dan tidak mencelanya.

“Alasan. Jika tidak ada Mas Erick denganmu, tahu dirilah sedikit. Siapa yang s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Indri Irmayanti
jangan pulang jangan pulaang.. di seriusin nggk nih anak orang?
goodnovel comment avatar
Supriyati Qinou Supriyati Qinou
yuk ditunggu lanjutannya
goodnovel comment avatar
Miemie Cutee
terharu aq bacanya terbawa perasaan pokok nya seru dech
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 394

    Anak kunci yang tersangkut di lubang kusen diputar cepat tanpa hambatan. Tetapi langkah tergesanya terhenti seketika saat menyadari sesuatu. Malam telah larut dan ini membuat takut. Banyak pendatang dari berbagai asal daerah yang mendaki ke gunung dan sebagian mereka akan turun ke perkebunan saat malam. Bukan tidak apa-apa, tetapi banyak di antara mereka sedang mabuk. Ini membuat Yunita jadi gentar. Lagipula tidak akan ada ojek lalu lalang saat malam. “Siapin mobil, Ndra!” Anthony yang baru muncul keluar, sigap memberi arahan pada drivernya, baru bangun dari tidur di kursi teras. Driver rangkap asisten yang saat siaga cukup garang, kini tampak linglung bangun tidur dan sempat berjalan oleng menuju mobil di garasi. “Barangmu ada yang tertinggal.” Anthony berjalan mendekat dan menyodorkan sesuatu dari genggaman pada Yunita. Wanita yang diam bak patung itu sempat tertegun. Namun, segera disambarnya saat sadar apa yang dibawa Anthony. Kaos dalam berenda warna biru di tangan

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 393

    Dimas menanggapi umpan Amira yang tiba-tiba mencium di bibir. Merasa lega saat istrinya kembali ke setelan alam yang agresif dan responsif. Wajah cantiknya memerah saat mereka saling bertatapan. “Sana, kamu dulu ambil wudhu. Nanti keblabasan belum sempat ibadah.” Dimas menunjuk kamar mandi dengan ekor matanya. Masih tersisa engah napasnya setelah ciuman panjang berdua. “Bareng …,” jawab Amira sambil berkedip-kedip. Dimas tersenyum lebar. “Kali ini saling sendiri dulu. Besok baru sama-sama,” ucap Dimas tersenyum sambil menepuk kecil pipi Amira. Rasanya terus bahagia menyadari mereka baru saja menikah dan gadis itu sudah jadi istri sah. Sebab hingga sekarang masih merasa seperti sedang bermimpi. Sementara Amira berwudhu. Dimas tidak bisa duduk tenang. Berjalan mondar mandir di kamar luasnya. Diam-diam sedang berdebar keras dalam hati. Mengingat ini malam pertamanya sebagai pengantin baru. Keinginan sebagai lelaki untuk unboxing istri sungguh menggebu. Tetapi ragu, tidak ingi

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 392

    Melihat Yunita menangis, dia anggap itu hal wajar dan mungkin hanyalah pura-pura. Namun, sudah sekian lama tidak kunjung reda, membuatnya terusik dan sangat tidak nyaman. Anthony mengangkat tubuh dari mencumbu dan meletak dirinya di sebelah Yunita. Menyambar selimut untuk ditutupkan pada dua tubuh toples di atas pembaringan. Mereka telah berpindah tempat dari ruang gelap di depan, bergeser ke dalam kamar yang terang benderang sebab sengaja tidak dimatikan lampunya oleh Anthony. “Ada apa menangis?” tanyanya lembut. Merapati tubuh indah di sebelahnya dengan beringsut pelan. Dipeluk hangatnya Yunita yang kali ini tidak memberi perlawanan. Juga mencium lembut di pipi memerah yang basah itu. Seketika Yunita mengusap pipinya dengan telapak tangan. Anthony mendesah kasar sebab merasa tidak dihargai. Namun, terus bersabar sebab masih tidak melawan saat dipeluknya. “Aku masih ingin lagi, Yunita. Tetapi aku juga enggan jika harus memaksamu lagi. Kenapa, kamu tidak ingin mengulangi …

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 391

    Bukan ke hotel, tetapi ke vila di kaki bukit yang sebetulnya tidak jauh dari perkebunan. Sekuriti yang berjaga telah menerima beberapa lembaran merah dari driver sekaligus asisten Anthony. Sehingga memilih tidak tahu menahu dengan apapun yang terjadi dalam vila. “Jangan berisik, Yunita. Sudahlah, hanya satu malam. Kamu tidak ingin jika kelakuanmu di kota tersebar luas bukan? Gundik orang …,” bisik Anthony. "Itu urusanku. Dasar, lelaki jahat!" sembur Yunita panik. Anthony menguatkan cekalannya. Kedua tangan Yunita terkunci dengan sebelah tangannya dan sebelah lagi untuk menutup mulut. Asisten begitu tanggap untuk mematikan lampu vila dan membuka akses pintu. Memudahkannya untuk membawa masuk Yunita dengan paksaan. “Aku bisa mengembalikan uangmu!” seru Yunita setelah dibawa ke dalam. Anthony sudah melepas bekapan tangannya. Sorot lampu dari teras yang sudah dinyalakan lagi adalah satu-satunya penerangan. “Sudah terlambat. Sebetulnya bukan masalah uang. Tetapi aku memang tertarik de

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 390

    Kedatangan Anthony yang bergabung ke mejanya lumayan menghibur. Daripada sendiri dengan orang-orang yang hampir semua tidak dikenalnya. Ada juga beberapa teman Dimas yang datang dari Surabaya dan memang dikenalnya juga. Tetapi sudah berpamitan pulang dengan buru-buru. Mengingat jarak tempuh kembali Surabaya adalah kurang lebih 5 jam yang lumayan memakan waktu. Sedang Daehan yang sudah datang lebih awal bahkan sempat menyaksikan ikrar ijab kabul, telah berpamitan dan mungkin singgah di Kota Batu, kota asal Shanumi, istrinya. “Siapa?” tanya Erick lagi. Anthony kian tegang dengan pandangannya. Terfokus pada satu objek. Erick segera mengikuti ekor mata Anthony. Perempuan cantik itukah yang diincarnya? “Cantik? Tapi dia sepertinya masih single. Sudah betul jika Itu saja yang kamu dekati, gak ada yang ngelarang! Jangan malah istri orang, Paman!” tegur Erick setelah mengikuti saksama ke mana arah pandangan mata Anthony yang lagi-lagi pada sosok yang sama. Perempuan cantik yang

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 389

    Yunita menatap gusar kepada orang tuanya. Dengan alasan masih tidak kuat pasca sakit, Pak Agus dan istri menunda kehadiran pada undangan hajatan menikah dari teman baik di kampung sebelah. Bukan mangkir, tetapi berniat datang beberapa hari lagi setelah merasa benar-benar sehat. Kenal rapat membuat hubungan mereka hanya sedikit renggang akibat perjodohan yang batal. Namun, untuk undangan kali ini, Yunita yang diminta mewakili keluarga untuk datang. “Berat banget cobaan ini untukku ….” Yunita menggerutu sebelum mengaplikasikan lip cream di bibirnya. Membayangkan bagaimana dirinya bersikap di antara ramai orang di kondangan. Berpikir setelah bersalaman dengan pengantin dan menyerahkan uang pada petugas, lebih baik cepat pulang! "Aku juga pasti bakal dighibah wargalah. Masa bodo, ah!" Yunita kembali menampolkan bedak di wajah cantiknya. Lima belas menit kemudian. Diantar sopir pabrik-pegawai kirim kopi, dirinya pergi. Jarak yang tidak jauh sangat dan hanya rentang 6 kilometer

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status