Share

Bab 8

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-25 09:03:10
Dari peserta paling ujung sebelah kiri, bergiliran membawa baki berisi semangkuk kecil masakan ke meja Daehan. Lalu berdiri di hadapan sampai pria terhormat itu puas mencicipi dan kemudian menyuruh pergi.

Hingga kini tiba giliran Shanumi.

“Terima kasih sudah diberi kesempatan, Pak. Semoga berkenan dan harap dipertimbangkan hasil olah tangan saya.” Shanumi mundur dan bicara setelah meletak mangkuk sotonya di hadapan Daehan.

Lalu melangkah ke belakang lagi dan berdiri menunggu tanpa melirikkan mata pada Intana. Terlihat tenang, padahal dalam dada jumpalitan.

Daehan seperti tersedak, tetapi tidak mampu menghentikan suapan soto yang terasa nikmat dan segar itu sampai di tetes terakhir. Sempat memandang gadis cantik di depannya dan merasa heran. Kenapa tidak tampak terkejut atau menunjuk perilaku pernah melihat Daehan sebelumnya?

Tidak mungkin gadis itu lupa bahwa dirinya, owner Hotel Rasyid adalah kekasih Intana yang selalu bersikap tidak ramah padanya.

Daehan menilai jik
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (67)
goodnovel comment avatar
Lindung Sihite
bahis ceritanya lanjut
goodnovel comment avatar
Indri Irmayanti
weeww.. sudah saling tau brarti skrg ya? Daehan sdh berubah ke mode kerja ya makanya dingin beut kek gitu?
goodnovel comment avatar
Ekokurniawati
ceritanya bikin penasaran mau baca kelanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 405

    Cekalan tangan Anthony terlalu kuat di lengannya dan justru terasa sakit saat berontak untuk lolos. Tidak paham sama sekali, terbuat dari apa hatinya, sangat suka memaksa kehendak pada wanita bertenaga pas-pasan sepertinya. Bodyguard oh bodyguard, di mana dirimu? Ingin menangis rasanya! “Kamu selalu bersikap bejad padaku, Pak Azlan!” hardik Yunita keras. “Sebab aku juga sama dengan pacarmu. Sangat berhasrat jika …,” ucap Anthony yang terhenti oleh aksi ciumannya sendiri di bibir Yunita. Nafsu lelakinya selalu bergelora jika mereka berdekatan. “Kamu jahat …” rutuk Yunita terengah. Setelah begitu lama mencium paksa, bibir dan wajah lelaki itu sedikit menjauh. “Kamu menikmati kejahatanku,” timpal Anthony tersenyum sambil menatap lekat wajah Yunita dengan tatapan dalam. “Kamu memaksa! Kamu mencuri!” jerit Yunita sangat kesal dan marah. Ingin meludahi, tetapi tidak sampai hati. Khawatir jika lelaki itu tidak terima dan justru menjadi murka. Dia pun punya kuasa di kota, bi

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 404

    Yunita berusaha tenang meski perasaannya gelisah. Lebih tepatnya takut jika Anthony kembali berbuat jahat. Kesal lagi, dirinya tidak mampu berbuat apa-apa hanya untuk sekedar menjaga harga diri dan martabat. Mengakui semua diamnya karena uang, hingga rela seperti menjual diri. Sekarang, masa kelam itu sudah cukup baginya. Perasaannya kembali berangsur tenang, Anthony tetap duduk diam di kursinya. Berpikir untuk lebih cepat melakukan pekerjaan ini. “Semua sudah berlabel dengan sangat teliti. Dibaca dulu sebelum menggunakan. Jangan sampai Anda merasa rugi setelah membelinya sebab salah ambil prodak dan salah harga. Kuharap satu minggu lagi Anda memberikan kabar baik, Pak Azlan.” Yunita bicara cepat. Menyodorkan bungkusan rapi yang berisi kantong-kantong bubuk kopi dengan kemasan rapat dan bagus. Semua berlabel dan tentu juga bersegel. “Silahkan Anda cek, Pak Azlan. Setelah itu, silahkan membayar, ini nomor akun bank milikku.” Yunita sambil mengulur selembar kartu namanya di

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 403

    Bodyguard terbaik yang sudah dipilih dengan banyak pertimbangan, tiba-tiba ingkar janji. Sebab istrinya sempat tahu jika perempuan hartawan yang dijaga suaminya sangat cantik, hati wanitanya berulah dan merasa tidak rela. Terpaksalah Yunita memberi izin pada pengawal pribadi untuk mengundurkan diri di hari ke dua bekerja. Daripada dirinya kena kutuk jadi perawan tua dari seorang istri sah yang sedang merasa cemburu buta. Oh, salah, jomblo tua! sebab dirinya juga bukan lagi seorang perawan! “Anda bisa menghubungi orang ini jika ke Surabaya, Mbak.” Bodyguard yang akan izin pulang setelah lulus resign dengan mulus itu memberikan selembar kartu nama. “Terima kasih.” Yunita sambil menyambar dan tidak berselera bicara lebih. Uang pesangon untuk dua hari bekerja sudah diselipkan di tangan lelaki tadi. . Kartu nama dari petugas dia lempar ke dalam tas begitu saja. Tanpa berniat serius untuk menggunakannya. Mungkin kepergian nya ke Surabaya sudah cukup dengan driver keluarga. Coba percay

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 402

    Lelaki berpenampilan rapi yang maskulin itu kembali meneguk kopi di cangkir lama buatan Yunita di seduhan pertama. Tiba-tiba terbatuk lagi. “Berapa kandungan kafeinnya?” tanya Anthony menunjuk cangkir dengan ekor matanya dan berekspresi tenang. “Itu kopi murni, tinggi kafein …,” ucap Yunita mengambang, merasa bimbang. Jika Anthony bertanya persentase, jujur mana tahu. Dirinya belum sempat mempelajari dan mengkalkulasi dengan teliti. Janji pada diri untuk mengkaji di kemudian hari. Sebab sadar jika seperti ini memang penting. Tetapi yang dia bilang barusan adalah benar. Kopi racikannya yang disedu di cangkir pertama tidak ada campuran lain, kecuali tambahan dari bubuk kayu manis. Sedang itu adalah kunci dari racikannya! “Untuk yang ini, berapa harga satu kilogramnya?” tanya Anthony saat Yunita kembali duduk di depannya. Perempuan itu dari mengemas cepat di meja eksperimen dan raciknya. “Hanya dua juta saja. Ini adalah racikan terbaik di pabrik. Bukan hasil racikanku.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 401

    Rendra terdiam meski sudah menduga kenapa si bos terbatuk. Bekerja padanya hampir lima tahun membuatnya paham kebiasaan si bos dan bagaimana berekspresi. Tatapan Bodyguard pun demikian. Penasaran dan menunggu. Yunita hilang senyumnya dan menatap Anthony lekat. Merasa berdebar menunggu tanggapan lelaki itu. Menduga pasti menyukai rasa kopi racikannya, tetapi justru merespon dengan terbatuk. Apa ada yang salah? Anthony terdiam. Tangannya sedang mengguncang pelan cangkir berisi minuman kopi yang tadi dia ambil dari tangan Yunita. Ujung hidung mancungnya terlihat mengembang dan mengempis lambat. Lelaki tampan beraura garang dan maskulin itu sepertinya sedang memikirkan sesuatu. “Anda tidak berani mengungkapkan jujur rasa kopi racikan saya, Pak Azlan? Nikmat bukan?” Yunita kembali memancing reaksi Anthony. Pandangan lelaki itu beralih dari cangkir yang dipegang kepada Yunita. Ekspresinya tidak tertebak apa yang ada di dalam kepala. “Tentu saja nikmat. Sebab kopi buatanmu ini

  • Istri Perawan Disangka Janda   400

    Yang dijanjikan pemilik pabrik adalah sebelum dzuhur siang ini. Anthony sudah tiba dengan waktu yang jauh dari sebelum dzuhur. Begitu lama menunggu untuk bertemu dan terus dicobanya bersabar. Jika bukan penasaran dengan orang tua Yunita beserta anak perempuannya, dia sudah pergi dari tadi. Persetan dengan kopi yang katanya berkualitas premium tetapi dengan harga di bawah standart. Maklum, dari pabriknya! Biasanya langsung dari sumber akan jauh lebih enak. “Jika Anda tidak sabar, Anda bisa melihat katalog dan membuat pesanan saja, Pak!” Sekuriti menyarankan, merasa tidak nyaman dengan beberapa sikap Anthony yang terlihat tidak sabar. Beberapa kali bertanya-tanya dengan garang, pukul berapa sebenarnya pemilik pabrik mau keluar menemui? Sekuriti jadi kesal. Anthony terdiam. Duduk menghentak di kursi dengan tatapan tajam pada sekuriti. Dirinya pun begitu kesal. Berani-beraninya sekuriti pabrik kopi ini menegurnya. Andai bisa, akan dibungnya seketika sekuriti di depannya itu ke din

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status