Share

Bab 16

"Jadi, Luna yang kau maksud itu adalah dia?" Tanyaku penuh selidik. Mencoba menahan gejolak amarah.

"Iya, itu Luna. Gadis yang sedari tadi kita bicarakan. Kenapa mas? Apa kau mengenalnya?" tanya Keenan sumringah. Taklama, tangannya melambai ke arah Luna.

"Aku tak ...."

Ucapanku terhenti karena kulihat pandangan Keenan kini fokus pada istri kecilku itu. Untuk sesaat aku merasa lega, karena tak perlu menjawab pertanyaannya, namun, bagaimana dengan Luna?

Aku menatap Luna yang berjalan kearah kami dengan perasaan marah bercampur gelisah. Tanganku kini mengetuk meja, mencoba meredakan dan menutupi rasa ketidaknyamananku. Ingin rasanya aku beranjak pergi dari sini dan menarik tangan Luna, namun entah mengapa kakiku seolah tertahan.

Reshwara, apa yang sedang kau lakukan di tempat ini? Batinku kini berbisik.

Langkah Luna semakin dekat, membuatku semakin gelisah, bagaimana jika ia bertanya mengapa aku bisa ada di kampusnya?

Bisa puas Mak Lampir itu menertawakanku jika sampai Ia mengetahui
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status