Share

6.Hasutan Pukki

Author: Amelia
last update Last Updated: 2023-07-03 15:20:25

Candra yang tak juga merasa puas, bersikeras memberondong Amel dengan segala pertanyaan yang menyudutkannya.

"Apa kesalahanku pada mereka, sampai mereka begitu bencinya padaku!"

"Kalau bukan kamu yang sudah mengotori pikiran mereka!" pekik Candra meradang.

"Kamu masih tanya, apa kesalahanmu?"

"Wah, hebat sekali anda tidak menyadari apa yang sudah anda lakukan pada kami?" sarkas Amel.

"Mereka bukan tumbal untuk masalahmu denganku!" ucap Candra.

"Hey! secara tidak langsung, mereka sudah jadi korban atas perbuatanmu! meski aku yang kamu sakiti, dampaknya pada siapa!" pukas Amel.

"Kamu boleh tanya pada orang-orang yang senasib dengan mereka, apa mereka baik-baik saja setelah di jadikan korban keegoisan orang tuanya!" imbuh Amel.

"Aku cuma minta satu hal sama kamu, Mel!"

"Jangan memutus hubungan antara Bapak dan anak, kalau kamu mau hidupmu lebih tenang.

Tak henti-hentinya Candra menuduh Amel telah mendoktrin pikiran anak-anaknya, meski ia telah mendengar sendiri penolakan kedua anaknya.

Satu jam sudah mereka berkomunikasi tanpa menemukan titik terang. Hingga akhirnya Amel memutus panggilan sepihak.

Amel bergeming, ia mengingat semua perkataan Candra yang selalu menyudutkannya.

"Bunda...." sapa Galang mendekat ke Amel.

"Kenapa sih masih mau nerima telfon dari laki-laki itu?"

"Dia itu udah jahatin bunda, Galang dan Ruby," ketus Galang yang tidak biasanya bersuara keras pada Amel.

Amel menghela nafasnya, rasa sesak di dadanya atas ucapan sang anak tak mampu ia jawab dengan cepat. Amel memikirkan bagaimana dampak buruk yang bisa saja terjadi pada sang putra, jika ia terlalu memaksa Galang untuk melakukan hal yang sudah tidak ia sukai lagi.

"Bunda tidak akan meminta kamu lagi untuk menerimanya kembali, tapi satu hal yang perlu bunda ingatkan, seburuk apa pun perbuatannya pada kita, dia tetap bapakmu. Tanpa dia, kamu belum tentu bertemu dengan bunda. Ini sudah takdir hidup kita bang, ikhlas dan belajar menerima bahwa sekarang dia sudah memilih jalan lain," tutur Amel lembut menasehati Galang.

"Pokoknya, Galang nggak mau lagi dengar bunda ngomong sama dia! titik!" ultimatum Galang lalu pergi.

Hal seperti ini yang kerap membuat Amel serba salah, namun ia memaklumi sikap putra sulungnya itu.

Di tempat yang berbeda, Pukki yang semakin menjadi-jadi menunjukkan bahwa dia sudah menjadi pemenang. Dengan bangganya ia berkata pada seluruh teman-temannya, bahwa Candra dan dia sudah menikah secara resmi.

"Sayang...." ucap Pukki pada Candra.

"Ya, ada apa?" sahut Candra.

"Ntar kalau teman-temanku tanya mengenai pernikahan kita, kamu jawab aja kalau kita sudah menikah ya?' bujuk Pukki.

"Iya, tapi gimana kalau ibuku tanya?" tukas Candra.

"Masa orang tua di bohongi juga?" imbuh Candra.

"Bilang iya juga dong, dengan alasan daripada kita berzinah lebih baik nikah," jawab Pukki memberi arahan pada Candra.

"Baiklah, yang penting kamu senang," Candra tersenyum simpul.

"Oh iya, tapi kamu harus tetap lho nikahin aku setelah urusanmu dengan si Amel itu selesai," ujar Pukki.

"Maksudmu selesai, bagaimana?" tanya Candra mengerutkan dahinya.

"Yah setelah kalian bercerai! masa kamu masih mau balik ke dia sih?" Pukki dengan gaya manjanya meminta Candra untuk segera menceraikan Amel.

"Aku nggak bisa, sayang...." sahut Candra menghela nafas panjang.

"Nggak bisa atau nggak mau!" pekik Pukki.

"Sudahlah, jangan bahas masalah itu dulu. Aku lagi pusing mikirin anak-anak yang udah nggak mau aku hubungi," dengus Candra.

"Aku yakin, itu pasti karena Amel yang melarang!"

"Bukannya dulu anak-anak deket banget ya sama kamu? kenapa sekarang mereka gitu?" tanya Pukki tanpa rasa bersalah.

Candra terdiam sejenak, lalu ia menatap Pukki.

"Semua ini karena kita berdua," jawab Candra datar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   24. Kamu Bukan Wanita Baik-Baik!

    Candra menatap senyuman Amel yang terukir, ia sedang menunggu respon Amel setelah Pukki menyampaikan kata-katanya."Kamu sudah selesai bicara?" pertanyaan itu Amel ucapkan dengan datar.Tanpa menunggu jawaban dari Pukki, Amel menarik napas panjang lalu melepasnya perlahan."Kamu bilang, kamu wanita dan mengerti perasaanku, bukan?""Wanita baik-baik, tidak akan pernah mau merusak kebahagiaan wanita lainnya!""Wanita baik-baik, tidak akan pernah tergoda sekeras apa pun godaan dari pria yang sudah memiliki anak dan istri!""Kamu hanya pintar bicara! kamu hanya pintar bersandiwara!""Dari awal, kamu sudah tau kalau laki-laki yang mendekatimu itu bukan pria tanpa istri!""Dan dengan kejinya, di belakangku kamu justru mengatakan, kalau kamu tidak serius ingin berpisah dengan suamiku setelah kamu menyetujui permintaanku untuk meninggalkan laki-laki ini!" hati Amel mulai terbakar melontarkan kata-kata yang selama ini ingin ia sampaikan.Di seberang, Pukki bergeming tak mampu menjawab ucapan Am

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   23. Aku Juga Wanita, Mbak

    Galang dan Ruby tampak sangat bahagia, berlari kesana kemari mengitari taman bermain di sore ini. Sementara Candra dan Amel hanya menatap kedua anak mereka tanpa saling bicara."Aku sampai lupa, kapan terakhir kalinya melihat kedua anakku sebahagia ini," bisik dewi batin Amel."Bund," sapa Candra dengan lembut."Ehm," sahut Amel singkat tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya."Mau sampai kapan kamu bertahan seperti ini?""Kamu lihat kan, anak-anak sangat bahagia karena kedua orang tuanya mendampingi mereka?""Aku juga mau tanya, mau sampai kapan kamu memaksaku untuk menerima permintaanmu berpoligami?" jawab Amel membalas dengan pertanyaan."Apa aku salah, kalau aku berniat untuk membantu orang keluar dari kemaksiatan?" Candra menatap Amel meski Amel tidak menghiraukannya.Amel tertawa kecil, seraya menggelengkan kepalanya pelan."Mulia sekali niatmu?" "Tapi sayang, niatmu tidak sesuai dengan tindakanmu...." sarkas Amel ambigu."Maksudmu?" tanya Candra."Kamu mengatakan, kalau niatmu h

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   22. Tiba-Tiba

    Di hadapan Amel saat ini, tampak Galang sedang duduk dengan seorang pria bertopi. Galang duduk di pangkuan pria yang tak lain adalah ayah kandungnya, yaitu Candra.Ingin rasanya Amel berlari ke arah mereka dan menarik Galang, namun pikiran waras Amel melarangnya. Sebab, ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan hal itu."Bagaimana laki-laki ini bisa sampai disini!""Pantas saja, sejak pagi tadi hatiku tidak enak!""Ternyata, aku harus melihat dia lagi setelah 6 bulan kami terpisah jarak dan waktu!" bisik batin Amel."Bu Amel?" sapa bu Widya kepala sekolah yang baru saja tiba."I-ya bu...." sahut Amel gelagapan."Apa benar, laki-laki yang bersama dengan Galang sekarang itu, ayahnya Galang?""Dari satu jam yang lalu, bu Eny sudah mencoba menghubungi ponsel ibu tapi tidak mendapat respon," tutur bu Widya sebelum Amel menjawab pertanyaan mengenai Candra."Tadi, beliau mengatakan kalau dirinya adalah bapak kandungnya Galang. Tapi, kami piha

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   21. Aku Akan Laporin Kamu, Amel!

    Akan apa?!" bentak Amel menahan geram."Aku akan menjemput paksa anak-anak dan melaporkan kamu atas tindak pelarian!" Candra mengancam Amel."Pelarian?!" Amel membolakan matanya."Sudah separah itukah ketidak warasanmu, Candra?!""Aku ini ibu mereka! aku yang mengandung dan melahirkan mereka dengan taruhan nyawa! bisa-bisanya kamu mengatakan hal sebodoh itu!" umpat Amel tak habis pikir dengan kekonyolan Candra."Memang kamu ibunya, tapi kamu membawa mereka tanpa seijinku!" kilah Candra."Sudahlah, lama-lama aku bisa tertular dengan kegilaanmu," potong Amel yang tidak merasa gentar dengan ancaman Candra.Tut-tut-tut sambungan di putus sepihak oleh Amel.Braak!!Candra membanting meja di depannya, emosinya kian memuncak karena sikap Amel yang datar dan tidak terpancing sedikit pun."Aku masih sayang sama kamu, Mel! aku tau tindakanku sudah melukaimu tapi aku bisa apa lagi! semua sudah terjadi. Aku tidak mungkin memperbaiki kesalahanku dengan membuat kesalahan lainnya. Aku hanya ingin kam

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   20. Kita Akhiri Saja

    "Kamu mau apalagi?!""Apa belum cukup semua caci maki yang keluar dari mulutmu?!" suara Amel mendominasi percakapannya dengan Candra, di siang ini."Bukannya selama ini, apa yang aku katakan itu benar?" kilah Candra, membenarkan dirinya sendiri."Stop berdebat denganku!""Sekarang katakan, apa maumu?" titah Amel menahan emosinya."Aku mau, kamu pulang dan bawa anak-anak kembali ke tempat dimana semestinya mereka hidup!" dengan tanpa beban, Candra mengutarakan keinginannya."Pulang??" "Apa kamu sudah tidak waras lagi, tuan Candra?" sarkas Amel."Tolong, mengertilah untuk kondisiku saat ini. Aku hanya minta kamu menerima keadaanku," ucap Candra menurunkan suaranya.Spontan Amel tertawa kecil."Keadaan kamu yang berselingkuh?""Hey, wake up!""Seandainya kamu yang ada di posisiku, bagaimana?""Apa kamu bisa terima dengan kalimat ''tolong mengerti keadaanku....""Gila!" pekik Amel tertawa garing."By the way, aku sudah sangat

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   19. Batam Island

    "Amel?" tukas Raka yang membuyarkan lamunan Amel."Eh maaf, tadi kamu ngomong apa?" tanya Amel yang setengah kaget."Aku minta nomor ponsel kamu, boleh?""Buat apa?" "Just a friend," sahut Raka.Awalnya Amel tampak ragu untuk memberikan nomor ponselnya, mengingat dirinya yang masih berstatus istri orang."Tenang aja Mel, aku nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya prihatin dengan apa yang sudah kamu alami," tutur Raka tulus."Ya sudah, tapi aku nggak bisa janji untuk selalu membalas pesan dari kamu. Aku punya dua orang anak yang lebih membutuhkan perhatianku," jawab Amel.Raka mengangguk pelan, lalu menyodorkan ponsel miliknya ke tangan Amel. Amel pun mengetik nomor ponselnya sendiri di ponsel Raka."Makasih," ucap Raka.****Pada pukul 10 pagi di hari ketiga kapal berlayar dari Jakarta, suara pemberitahuan dari ruang informasi bahwa kapal akan bersandar beberapa saat lagi di pelabuhan Batu Ampar Batam."Hore...." pekik Galang dan Ruby saa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status