Share

7.Terinsipirasi dari Galang

Author: Amelia
last update Last Updated: 2023-07-03 20:30:43

Apa Candra pernah menghubungi anak-anaknya?" tanya salah satu saudara Amel melalui sambungan telepon.

"Pernah kak, tapi anak-anak nggak ada yang mau ngomong sama bapaknya."

"Terutama Galang, dia bahkan ngelarang aku berhubungan dengan bapaknya," jawab Amel pada saudaranya tersebut yang bermukim di kota Medan.

"Bisa di maklumi, dia anak laki-laki dan sudah cukup mengerti keadaan kedua orang tuanya."

"Meski begitu, kamu jangan bosan selalu ingetin dia."

"Karena bagaimana pun juga, Candra itu tetap bapaknya."

"Tapi jangan terlalu memaksakan, biarkan dia belajar untuk menerima dulu."

"Semakin kamu paksa dia untuk menerima, semakin hatinya menjauh dan tidak menutup kemungkinan dia bisa melupakan bapaknya," nasehat dari sang kakak untuk Amel.

"Iya kak, makasih ya kak untuk semua dukungan dan doanya," ucap Amel sebelum mereka mengakhiri obrolan.

****

Sudah hampir dua bulan Amel menetap di sebuah kota pusat industri, yang letaknya di seberang negara tetangga Malaysia dan Singapore.

Amel membuka dompetnya, hanya ada beberapa lembar uang pecahan seratus ribu tersisa disana.

"Huft...." hembusan nafas Amel.

"Sisa uang tinggal 400 ribu, untuk hidup di kota yang semuanya serba mahal seperti ini, jumlah ini pasti tidak akan cukup," monolog Amel menatap sisa uang di dalam dompetnya itu.

Amel memutar otak, ia berpikir akan menggunakan uang tersebut untuk di jadikan modal berdagang.

"Dengan uang segini, enaknya dagang apa ya?" bisik hati Amel.

Tengah sibuk memikirkan rencana usaha, Galang muncul dari pintu.

"Bunda lagi apa?" tanya Galang seraya mengunyah sesuatu di dalam mulutnya.

"Nggak lagi apa-apa nak," sahut Amel tersenyum.

"Kamu lagi makan apa tuh?" tanya Amel.

"Makan martabak mini, bund," sahut Galang dengan mulut berisi penuh jajanan itu.

"Beli dimana? enak nggak?" tanya Amel lagi.

"Beli di warung depan bund, rasanya enak banget bund, harganya juga cuma 1000 rupiah," jawab Galang panjang lebar.

Amel mengangguk-angguk.

"Bund, minta uang dong mau beli martabak mini lagi," pinta Galang cengengesan.

"Bunda kasih 3000, yang 2000 buat Rury sisanya buat kamu," tukas Amel menyerahkan uang ke tangan Galang.

"Wah, kalau dagang jajanan gitu, mungkin hasilnya lumayan juga ya," monolog Amel.

"Modalnya juga pasti tidak terlalu banyak, sisa uang yang aku pegang sekarang pasti cukup."

Amel sumringah, ia sudah menemukan jalan untuk menambah pemasukannya.

Dengan cepat Amel mencari tau apa saja bahan-bahan untuk membuat martabak mini, tentunya dengan bertukar pendapat terlebih dahulu dengan saudaranya Lastry.

"Kamu harus tetap semangat, tunjukkan sama laki-laki itu kalau kamu bisa," tukas Lastry.

"Semangatku bukan untuk membuktikan apa-apa ke dia, karena dia bukan siapa-siapa lagi."

"Saat ini dan seterusnya, semangatku hanya untuk Galang dan Ruby saja," tutur Amel.

"Aku akan selalu mendukung apa pun keputusanmu," imbuh Lastry menepuk pundak Amel.

"Kapan kamu akan memulai rencanamu untuk berdagang?" tanya Lastry.

"Kalau bisa sih secepatnya, aku khawatir kalau nanti sisa uang yang aku pegang sekarang keburu habis," jawab Amel.

"Kamu sudah punya planning dimana kamu akan menitipkan daganganmu?"

"Sudah, aku juga sudah meminta ijin pada pemilik warung," jawab Amel antusias.

"Oke! aku akan membantumu," ujar Lastry tersenyum bangga.

Semangat Amel yang ingin berjuang untuk kedua anaknya, membuat ia lupa bahwa Candra akan kembali merendahkannya. Candra yang notabene adalah sosok pria yang suka merendahkan profesi orang lain yang ia anggap tidak menjanjikan masa depan. Dengan Amel memilih jalan untuk berjualan martabak mini, tidak menutup kemungkinan akan di jadikan Candra sebagai bahan untuk menghinanya kembali.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   24. Kamu Bukan Wanita Baik-Baik!

    Candra menatap senyuman Amel yang terukir, ia sedang menunggu respon Amel setelah Pukki menyampaikan kata-katanya."Kamu sudah selesai bicara?" pertanyaan itu Amel ucapkan dengan datar.Tanpa menunggu jawaban dari Pukki, Amel menarik napas panjang lalu melepasnya perlahan."Kamu bilang, kamu wanita dan mengerti perasaanku, bukan?""Wanita baik-baik, tidak akan pernah mau merusak kebahagiaan wanita lainnya!""Wanita baik-baik, tidak akan pernah tergoda sekeras apa pun godaan dari pria yang sudah memiliki anak dan istri!""Kamu hanya pintar bicara! kamu hanya pintar bersandiwara!""Dari awal, kamu sudah tau kalau laki-laki yang mendekatimu itu bukan pria tanpa istri!""Dan dengan kejinya, di belakangku kamu justru mengatakan, kalau kamu tidak serius ingin berpisah dengan suamiku setelah kamu menyetujui permintaanku untuk meninggalkan laki-laki ini!" hati Amel mulai terbakar melontarkan kata-kata yang selama ini ingin ia sampaikan.Di seberang, Pukki bergeming tak mampu menjawab ucapan Am

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   23. Aku Juga Wanita, Mbak

    Galang dan Ruby tampak sangat bahagia, berlari kesana kemari mengitari taman bermain di sore ini. Sementara Candra dan Amel hanya menatap kedua anak mereka tanpa saling bicara."Aku sampai lupa, kapan terakhir kalinya melihat kedua anakku sebahagia ini," bisik dewi batin Amel."Bund," sapa Candra dengan lembut."Ehm," sahut Amel singkat tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya."Mau sampai kapan kamu bertahan seperti ini?""Kamu lihat kan, anak-anak sangat bahagia karena kedua orang tuanya mendampingi mereka?""Aku juga mau tanya, mau sampai kapan kamu memaksaku untuk menerima permintaanmu berpoligami?" jawab Amel membalas dengan pertanyaan."Apa aku salah, kalau aku berniat untuk membantu orang keluar dari kemaksiatan?" Candra menatap Amel meski Amel tidak menghiraukannya.Amel tertawa kecil, seraya menggelengkan kepalanya pelan."Mulia sekali niatmu?" "Tapi sayang, niatmu tidak sesuai dengan tindakanmu...." sarkas Amel ambigu."Maksudmu?" tanya Candra."Kamu mengatakan, kalau niatmu h

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   22. Tiba-Tiba

    Di hadapan Amel saat ini, tampak Galang sedang duduk dengan seorang pria bertopi. Galang duduk di pangkuan pria yang tak lain adalah ayah kandungnya, yaitu Candra.Ingin rasanya Amel berlari ke arah mereka dan menarik Galang, namun pikiran waras Amel melarangnya. Sebab, ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan hal itu."Bagaimana laki-laki ini bisa sampai disini!""Pantas saja, sejak pagi tadi hatiku tidak enak!""Ternyata, aku harus melihat dia lagi setelah 6 bulan kami terpisah jarak dan waktu!" bisik batin Amel."Bu Amel?" sapa bu Widya kepala sekolah yang baru saja tiba."I-ya bu...." sahut Amel gelagapan."Apa benar, laki-laki yang bersama dengan Galang sekarang itu, ayahnya Galang?""Dari satu jam yang lalu, bu Eny sudah mencoba menghubungi ponsel ibu tapi tidak mendapat respon," tutur bu Widya sebelum Amel menjawab pertanyaan mengenai Candra."Tadi, beliau mengatakan kalau dirinya adalah bapak kandungnya Galang. Tapi, kami piha

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   21. Aku Akan Laporin Kamu, Amel!

    Akan apa?!" bentak Amel menahan geram."Aku akan menjemput paksa anak-anak dan melaporkan kamu atas tindak pelarian!" Candra mengancam Amel."Pelarian?!" Amel membolakan matanya."Sudah separah itukah ketidak warasanmu, Candra?!""Aku ini ibu mereka! aku yang mengandung dan melahirkan mereka dengan taruhan nyawa! bisa-bisanya kamu mengatakan hal sebodoh itu!" umpat Amel tak habis pikir dengan kekonyolan Candra."Memang kamu ibunya, tapi kamu membawa mereka tanpa seijinku!" kilah Candra."Sudahlah, lama-lama aku bisa tertular dengan kegilaanmu," potong Amel yang tidak merasa gentar dengan ancaman Candra.Tut-tut-tut sambungan di putus sepihak oleh Amel.Braak!!Candra membanting meja di depannya, emosinya kian memuncak karena sikap Amel yang datar dan tidak terpancing sedikit pun."Aku masih sayang sama kamu, Mel! aku tau tindakanku sudah melukaimu tapi aku bisa apa lagi! semua sudah terjadi. Aku tidak mungkin memperbaiki kesalahanku dengan membuat kesalahan lainnya. Aku hanya ingin kam

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   20. Kita Akhiri Saja

    "Kamu mau apalagi?!""Apa belum cukup semua caci maki yang keluar dari mulutmu?!" suara Amel mendominasi percakapannya dengan Candra, di siang ini."Bukannya selama ini, apa yang aku katakan itu benar?" kilah Candra, membenarkan dirinya sendiri."Stop berdebat denganku!""Sekarang katakan, apa maumu?" titah Amel menahan emosinya."Aku mau, kamu pulang dan bawa anak-anak kembali ke tempat dimana semestinya mereka hidup!" dengan tanpa beban, Candra mengutarakan keinginannya."Pulang??" "Apa kamu sudah tidak waras lagi, tuan Candra?" sarkas Amel."Tolong, mengertilah untuk kondisiku saat ini. Aku hanya minta kamu menerima keadaanku," ucap Candra menurunkan suaranya.Spontan Amel tertawa kecil."Keadaan kamu yang berselingkuh?""Hey, wake up!""Seandainya kamu yang ada di posisiku, bagaimana?""Apa kamu bisa terima dengan kalimat ''tolong mengerti keadaanku....""Gila!" pekik Amel tertawa garing."By the way, aku sudah sangat

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   19. Batam Island

    "Amel?" tukas Raka yang membuyarkan lamunan Amel."Eh maaf, tadi kamu ngomong apa?" tanya Amel yang setengah kaget."Aku minta nomor ponsel kamu, boleh?""Buat apa?" "Just a friend," sahut Raka.Awalnya Amel tampak ragu untuk memberikan nomor ponselnya, mengingat dirinya yang masih berstatus istri orang."Tenang aja Mel, aku nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya prihatin dengan apa yang sudah kamu alami," tutur Raka tulus."Ya sudah, tapi aku nggak bisa janji untuk selalu membalas pesan dari kamu. Aku punya dua orang anak yang lebih membutuhkan perhatianku," jawab Amel.Raka mengangguk pelan, lalu menyodorkan ponsel miliknya ke tangan Amel. Amel pun mengetik nomor ponselnya sendiri di ponsel Raka."Makasih," ucap Raka.****Pada pukul 10 pagi di hari ketiga kapal berlayar dari Jakarta, suara pemberitahuan dari ruang informasi bahwa kapal akan bersandar beberapa saat lagi di pelabuhan Batu Ampar Batam."Hore...." pekik Galang dan Ruby saa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status