Share

22. Tiba-Tiba

Di hadapan Amel saat ini, tampak Galang sedang duduk dengan seorang pria bertopi. Galang duduk di pangkuan pria yang tak lain adalah ayah kandungnya, yaitu Candra.

Ingin rasanya Amel berlari ke arah mereka dan menarik Galang, namun pikiran waras Amel melarangnya. Sebab, ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan hal itu.

"Bagaimana laki-laki ini bisa sampai disini!"

"Pantas saja, sejak pagi tadi hatiku tidak enak!"

"Ternyata, aku harus melihat dia lagi setelah 6 bulan kami terpisah jarak dan waktu!" bisik batin Amel.

"Bu Amel?" sapa bu Widya kepala sekolah yang baru saja tiba.

"I-ya bu...." sahut Amel gelagapan.

"Apa benar, laki-laki yang bersama dengan Galang sekarang itu, ayahnya Galang?"

"Dari satu jam yang lalu, bu Eny sudah mencoba menghubungi ponsel ibu tapi tidak mendapat respon," tutur bu Widya sebelum Amel menjawab pertanyaan mengenai Candra.

"Tadi, beliau mengatakan kalau dirinya adalah bapak kandungnya Galang. Tapi, kami piha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status