Share

BAB 172

Veronica melangkah gontai memasuki apartemen yang sejuk.

Air mata yang mengalir tak henti-hentinya membasahi pipinya yang merah.

Ibunya, yang melihat kondisi putrinya itu, langsung bergegas mendekat dengan kebingungan terpancar di wajahnya.“Ibu... Ibu...,” isak Veronica, tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

Ibunya merasa prihatin dan memeluk Veronica erat, mencoba menenangkan putrinya yang terisak-isak.

“Tenanglah, nak.” pinta Ibunya Veronica lirih.

Dalam dekapan ibu yang hangat, perlahan-lahan Veronica mulai merasa lebih tenang, namun air matanya tetap saja tak bisa terbendung.

Setelah cukup lama berpelukan, ibunya akhirnya berbicara dengan lembut, “Nak, ceritakan kepada Ibu apa yang terjadi. Mengapa kau begitu sedih?”

Veronica menarik napas dalam-dalam sebelum mulai bercerita. Dengan suara lirih, ia menceritakan bagaimana Edward, menjadi begitu berubah sikap belakangan waktu ini.

Edward yang biasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status