Istri Tanpa Nafkah (Batin)

Istri Tanpa Nafkah (Batin)

last updateHuling Na-update : 2024-07-25
By:  Ana_miauwKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
0 Mga Ratings. 0 Rebyu
125Mga Kabanata
25.7Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Karena kesalahan satu malam yang dilakukannya bersama pria lain, Nabila hamil menjelang pernikahan. Calon suaminya marah besar begitu mengetahui hal tersebut meski dia tetap bersedia menikahinya. Namun dari situlah penderitaan Nabila berasal. Zaki sang suami sangat membencinya. Hampir tiga tahun pernikahan mereka, jangankan pernah tidur satu kamar, saling berbicara pun tidak. Keduanya justru lebih mirip seperti orang asing yang terpaksa hidup bersama dalam satu atap. Nabila ingin meminta cerai, tapi hatinya berat untuk melakukan. Cintanya terlalu besar untuk pria itu.

view more

Kabanata 1

Bab 1: Menjadi Janda Padahal Masih Bersuami

Sudah hampir tiga tahun Nabila menjadi seorang janda, padahal dia masih bersuami.

Nabila memandangi pantulan tubuhnya di cermin. Melihat baik-baik di mana kekurangannya.

Padahal tidak ada yang kurang. Dia masih sangat cantik, kulitnya putih bersih, semua anggota tubuhnya pun masih sangat indah meski dia pernah melahirkan dan menyusui anak yang kini sudah berusia hampir dua tahun.

Nabila sangat merawat bentuk tubuhnya agar selalu terlihat cantik di mata suaminya.

Tapi sampai sekarang, Dewa—suaminya, belum pernah sekalipun mendatanginya. Jangankan mendatanginya, menatap dirinya pun seperti enggan. Mereka pisah kamar dari awal pernikahan.

Bayangkan! Tiga tahun itu bukan waktu yang sebentar. Bagaimana pun, Nabila seorang wanita dewasa dan normal. Dia juga memiliki kebutuhan biologis yang harus terpenuhi.

Namun jika demikian, maka jangan salahkan Nabila jika dia melakukannya dengan caranya sendiri.

Kendati Nabila tahu, perbuatan ini sangat berdosa dan sangat dilarang di dalam agama yang dia yakini. Tapi Nabila pikir, seperti ini masih lebih baik daripada dia berselingkuh dengan laki-laki di luar sana yang bakal menjadi masalah baru dalam hidupnya.

Tidak sedikit yang memilih jalan hidup seperti itu dan pada akhirnya, masa depan mereka hancur. Anak menjadi korban dan hidupnya tak pernah tenang.

Mungkin orang-orang—terutama kedua orang tua mereka, menganggap Nabila dan Dewa adalah pasangan yang harmonis dan jauh dari kata pertengkaran. Karena begitu yang kerap terlihat jika keduanya sedang bersama di setiap kesempatan.

Tapi jauh di belakang pasang mata banyak orang, keduanya adalah pasangan yang sangat dingin. Jarang terlibat pembicaraan apalagi sekadar duduk berdua.

Nabila dan Dewa justru mirip seperti kedua orang yang asing, namun terpaksa tinggal bersama dalam satu atap.

Dan mungkin bila satu sampai dua tahun pernikahan—Nabila masih memakluminya. Wajar jika pria itu masih marah dan kecewa dengan kesalahan besar yang dia lakukan. Sebab Nadia telah menodai cinta suci mereka.

Tapi sampai di tahun ketiga ini, sepertinya kesabaran Nabila sudah mulai menipis. Godaan setan mulai membisik di kanan kiri telinganya, memerintahkannya untuk bercerai saja dan segera mencari lelaki yang lebih baik dari Dewa. Dari segi apapun.

** *

“Ayaaahh!” panggil Zaki pada Dewa yang kini sedang menuruni tangga, “Ayah! Jaki puna mainan balu!”

Pria berusia 26 tahun itu hanya menatap Zaki sekilas, sebelum dia kembali melanjutkan langkahnya keluar. Mengabaikan Zaki yang kini terus berlari mengejar untuk memperlihatkan pesawat barunya.

“Ayah liat, Jaki puna mainan balu...”

Mendengar Zaki terus meneriaki ayahnya, Nabila pun keluar dari dapur untuk segera melihat apa yang dilakukan oleh sang anak.

Khawatir Zaki mengejar-ngejar lelaki itu seperti biasanya hanya untuk mencari perhatian.

Benar saja. Pemandangan yang terlihat, Zaki menangis dan terus memanggil Dewa. Menarik perhatiannya agar Dewa mau melihat apa yang dia tunjukkan, namun tak dihiraukan oleh pria itu. Seolah Zaki tak pernah ada.

Wajah Dewa fokus lurus tanpa ekspresi. Mengaitkan tali sepatunya sebelum dia keluar rumah.

“Ayah liat, Jaki puna mainan balu. Liat ini, Ayah, liaat...” rengek Zaki tak lelah menunjukkan mainan pesawat barunya.

“Zaki, udah, Nak. Zaki main sama Ibu aja, ya?” Nabila meraih tubuh Zaki yang kini memberontak dan ingin tetap berada di dekat laki-laki yang dia anggap ayahnya.

“Jaki mau sama Ayah, mau sama Ayahh!”

“Ayah mau berangkat kerja, Nak!”

Nabila pasrah saat Zaki harus terlepas dari tubuhnya karena tenaga sang anak jauh lebih kuat. Zaki kembali mengejar Dewa, saat laki-laki itu justru mendorong tubuh kecil Zaki hingga terjatuh dan meninggalkannya begitu saja.

“Ayaaah! Ayaaaah!”

Nabila segera menubruk tubuh Zaki lagi, mencegah bocah itu agar tak kembali mengejar.

Dibawanya Zaki masuk ke dalam rumah. Zaki bahkan tak memedulikan rasa sakitnya. Dia hanya inginkan ayahnya, karena nama itu yang terus Zaki teriakkan.

“Ayaahh!”

“Tolongin aku, Dar. Dewa bener-bener udah keterlaluan,” ujar Nabila pada temannya di sambungan telepon.

** *

“Yang sabar ya, Bil. Aku cuma bisa jadi pendengar kalau kamu butuh tempat sampah.”

Dara, sahabat Nabila datang ke rumah untuk menenangkan Nabila. Diraihnya Nabila ke dalam pelukan.

Sedikitnya, Dara paham seperti apa rumah tangga sang teman karena mereka sering bertemu dan bercerita.

Ah, bukan Nabila yang sengaja menceritakannya, tetapi dirinyalah yang memaksanya untuk menjawab pertanyaan.

Sebab yang kerap terjadi saat mereka bertemu, Dara selalu mendapati mata Nabila sembab seperti habis menangis.

Belakangan sudah tidak terlalu parah. Dulu, lebih parah saat Nabila baru saja melahirkan. Jangan ditanya lagi bagaimana keadaan Nabila. Nabila di matanya sangat menyedihkan.

Kantung matanya menghitam, tubuhnya kurus, rambutnya berantakan macam tak pernah disisir. Daster sobek adalah pakaiannya sehari-hari.

Konon, Dewa tidak pernah tersentuh bagaimana Nabila mengalami hari-harinya yang cukup berat. Lantaran juga harus berhadapan dengan mertua dan saudara iparnya yang sangat cerewet.

“Kalau nggak tahan, kamu bisa bilang udah kok, Bil,” ujar Dara usai mengikis jarak antara keduanya.

“Iya, aku udah capek banget, tapi aku juga nggak bisa melepas dia. Aku nggak tau harus gimana, aku pun bingung sama diriku sendiri,” katanya frustrasi.

Perasaan Nabila sudah hampir habis di orang pertama dan Nabila takut, tak bisa mencintai orang lain lagi. Lagipula belum tentu, dia bisa mendapatkan yang lebih baik.

Nabila tak bisa membayangkan jika nasibnya justru akan lebih menderita daripada sekarang.

“Kasihan Zaki, Bil. Dia butuh ayah yang tulus menyayanginya.”

“Iya, aku tau. Aku egois, ya?”

“Banget. Kamu egois banget.” Dara menekankan kalimatnya.

“Kapan Dewa bisa liat aku ya, Dar?”

“Cuma orang bego yang masih berharap seperti itu setelah tiga tahun diabaikan.”

“Tapi penantian dia lebih lama dari aku. Kami pacaran semenjak SMA, sampai kuliah dan menikah. Berapa taun coba? Tapi aku malah hamil anak orang lain. Kadang kalau dipikir-pikir, kesalahan aku lebih besar daripada dia.”

“Coba kamu telaah lagi deh, Bil. Itu beneran cinta atau cuma perasaan bersalah. Dua antara kata itu adalah hal yang berbeda.”

“Dua-duanya, Dar.”

“Ibu ....” Langkah kecil Zaki mendekat. Anak itu mengulurkan tangannya meminta untuk diraih.

“Daripada kamu sedih terus begini, mendingan kamu kerja aja deh. Kayaknya Zaki udah bisa dititipin ke daycare.”

“Kerja lagi? Tapi aku takut kehilangan momenku sama dia. Pertumbuhan dia sangat cepat.”

“Kamu juga butuh kewarasan dan itu hanya bisa kamu temukan di luar rumah.”

“Begitukah?”

Sang teman mengangguk yakin. “Ayo, akan aku bantu.”

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
125 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status