Share

Istri Yang Dibenci
Istri Yang Dibenci
Penulis: Fafacho

Ep. 1

"Saya terima nikahnya Talita Devina Ravero binti Aryo Dinata Ravero dengan seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap pria yang diketahui bernama Fahri itu dengan cukup lantang.

"Bagaimana para Saksi Sah.." ucap penghulu memperhatikan beberapa orang yang ada di situ.

"SAH" ucap mereka semua dengan serempak.

"Alhamdullilah" sahut semua dan dilanjutkan dengan doa.

Selesai doa Fahri segera mencium kening istrinya dengan lembut. Lita tersenyum tipis dengan apa yang dilakukan Fahri, hatinya saat ini sangat berbunga karena pria yang ia cintai telah menikahinya secara sah.

"Fahri saya serahkan putriku padamu, tolong jaga dia dan lindungi dia seperti aku melindunginya selama ini" ucap Aryo pada pria yang telah menikahi anaknya.

"Iya Pa, pasti aku akan menjaganya seperti Papa yang menjaga dan melindungi Lita" pungkas Fahri pada Aryo yang sudah menjadi mertuanya.

Mereka bertiga berdiri agak jauh dari orang-orang,

"Terimakasih sudah merestui ku" ucap Lita tampak kaku pada Papanya.

"Iya, Papa akan merestui setiap keinginan putri Papa" ucap Aryo lembut mengusap kepala putrinya.

"Jaga adikku, jangan sampai kau menyakitinya. Maka aku yang akan langsung turun tangan" ucap Seorang pria yang baru saja datang memegang bahu Fahri.

Pria itu David Pratama Ravero, kakak dari Lita. Dia yang dulu tidak menyayangi Litaa sebagai adik kini, ia sangat menyayangi adiknya itu. Walaupun mereka tidak terlahir dari rahim yang sama. Sayangnya memang sedikit terlambat setelah Lita berubah menjadi orang yang arogan serta selalu berbicara ketus padanya.

"Ya akan aku jaga dia" singkat Fahri.

Talita Devina Ravero sendiri adalah anak hasil perselingkuhan Aryo dengan perempuan muda yang tidak jelas asal usulnya. Selama ini Lita disembunyikan Aryo dari media. Profil kehidupan Lita sendiri dipalsukan menjadi anak dari Aryo dan istri sahnya. Dengan begitu media mengetahuinya kalau Lita anak kedua dari Aryo dan istrinya.

Hal itu yang melakukan Waluyo, dia tidak ingin citra keluarganya rusak cuman gara-gara anak haram hasil dari perselingkuhan putranya.

Karena hal itulah yang membuat Lita menjadi perempuan dingin, Arogan, egois, tidak mau mengalah, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Dia selama ini mengetahui kalau ia bukanlah anak sah dari pernikahan ayahnya dan kakak dan adiknya bukanlah saudara yang terlahir dari ibu yang sama dengannya.

Itu semua ia ketahui saat ia menginjak umur 12 tahun. Dimana dia sudah kelas enam SD saat itu, mulai dari situlah ia mulai berubah. Sekarang dia mengetahui alasan kakak dan Mamanya yang ia kira ibu kandungnya membenci dirinya selama ini. Serta alasan mereka sekeluarga tinggal di Australia dulu.

Lita juga mengetahui kalau kakek dan Neneknya juga tidak baik dengannya. Mereka selama ini hanya berpura-pura saja karena untuk mendapatkan perhatian media agar keluarga mereka dikira harmonis. Semenjak Lita mengetahui semua, dia berubah menjadi seorang yang kasar dan selalu bertentangan dengan yang lain, contohnya dengan Papanya sendiri.

Aryo Dinata Ravero Papa Lita merupakan putra sulung serta pewaris dari RV Group perusahaan konglomerat yang telah dibangun oleh ayah dari Aryo yaitu Waluyo Ravero.

………………

Lita dan juga Fahri masuk kedalam rumah yang begitu besar dan megah. Rumah itu pemberian dari Aryo untuk Lita sebagai kado pernikahan untuk mereka.

Sebenarnya Fahri menolak itu, tapi Aryo terus memaksanya. Dengan sangat terpaksa ia menerima pemberian mertuanya tersebut.

Mereka berada diruang tengah yang cukup besar,.

"Bagaimana dengan rumahnya, Kamu menyukainya sayang" ucap Lita pada Fahri yang mengamati seluruh isi rumah itu.

"Bawakan koperku, aku mau mandi" bukannya menjawab pertanyaan Lita Fahri malah berkata dingin dengan perempuan yang telah menyandang sebagai istrinya.

Tentu saja Lita terkejut mendengar ucapan Fahri barusan.

"Kamu serius menyuruhku yang membawanya?" ucap Lita seakan dia telah salah dengar.

"Apa kau tuli,? kau tidak mendengar apa yang aku katakan" Fahri menatap tajam Lita yang langsung membeku menerima tatapan mengerikan tersebut. Ada apa sebenarnya dengan Fahri kenapa dia bersikap seperti iyu batin Lita melihat Fahri yang melangkah menaiki tangga dengan cepat.

"Lita, kenapa diam nak. Sini mbok bantu" seorang perempuan paru baya datang bersama dengan dua perempuan lain dengan seragam hitam putih.

"Mbok Jum,." kaget Lita saat melihat perempuan itu.

"Kok disini mbok?" lanjut Lita matanya berbinar tampak senang melihat perempuan itu.

Mbok Jum, adalah pengasuh Lita dulu sekaligus pembantu rumah tangga keluarganya di Australia hingga saat ini. Herannya kenapa bisa ada di sini bukannya mbok Jum di rumah Papanya.

"Iya mbok disuruh tuan Aryo untuk kesini tinggal dengan kamu" jelas mbok Jum.

"Serius mbok" Lita tampak senang dan langsung memeluk perempuan tua itu.

"Iya serius" jawabnya didalam pelukan Lita.

"Tolong Sekar dan Tari bawa koper non Lita ke kamarnya" perintah mbok Jum pada dua pelayan itu.

"Aku senang deh kalau mbok Jum disini, mbok sudah seperti ibuku sendiri" mata Lita tampak berkaca-kaca.

"Sama, mbok juga udah anggep kamu kayak anak sendiri" sahut mbok Jum.

"Sudah sana, kamu keatas layani suami kamu. Dia nanti nunggu kamu loh" pinta mbok Jum menyuruh Lita untuk segera keatas.

"Iya mbok, aku keatas dulu ya. Pasti mas Fahri sudah nunggu aku" Lita mengahapus setetes air mata haru yang menetes.

Dia segera berlalu pergi meninggalkan mbok Jum disitu.

"Mbok harap kamu bisa bahagia Lita" gumam mbok Jum mengiringi langkah bahagia Lita yang menaiki tangga agar segera sampai kelantai atas.

………………

Lita masuk kedalam kamarnya dan juga Fahri.

"Sayang.." panggil Lita mencari keberadaan Fahri karena kamar itu kosong.

Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Fahri yang baru saja selesai mandi. Rambutnya yang basah serta bagian atas tubuhnya yang terekspos menandakan kalau pria itu selesai mandi.

"Kok kamu sudah mandi sih sayang, kan kita belum malam pertama" pungkas Lita langsung memeluk Fahri.

Fahri yang menerima pelukan itu menatap dingin Lita, dia seakan tidak suka dipeluk begitu.

"Lepas, aku mau tidur" dengan kuat Fahri melepaskan pelukan Lita.

"Kok sudah mau tidur sih, tunggu aku ganti baju ya" Lita masih berbicara sedikit manja seakan menggoda Fahri.

"Untuk apa aku menunggumu," ketus pria itu.

Fahri segera berjalan kearah tempat tidur dia merebahkan dirinya disitu.

"Cepat mandi, jangan diam saja seperti patung. Setelah mandi matikan lampunya" kata-kata Fahri begitu ketus pada Lita membuat Lita bingung sendiri dengan sikap Fahri yang berubah dingin padanya.

"Kamu lelah ya sayang, jadinya ketus begitu padaku" ucap Lita menatap Fahri yang sudah berbaring di tempat tidur.

"Kamu cerewet sekali sih, cepat mandi sana" pungkas Fahri menatap jengah Lita.

"Baiklah, aku mandi" Dengan langkah berat Lita berjalan menuju kamar mandi saat ini. Padahal dia ingin mesra-mesraan dengan suaminya dulu baru mandi. Ya sudahlah itu bisa dilakukan besok saja mungkin Fahri sedang lelah.

°°°°°

Lita sudah selesai mandi dan dia juga sudah berganti pakaian dengan baju tidur yang transparan. Naik keatas tempat tidur membaringkan dirinya disebelah Fahri yang sudah tidur membelakangi dirinya.

Lita memperhatikan punggung kokoh seorang Fahri, suaminya itu begitu Perfect menurutnya.

Lita langsung memeluk pinggang suaminya, dari belakang.

Fahri yang merasakan ada yang memeluknya dari belakang langsung membalikkan tubuhnya begitu saja. Kini wajahnya tepat berada didepan Lita yang tampak cantik didepannya.

Fahri menatap dalam diam, begitu juga dengan Lita.

Lita tersenyum menggoda Fahri, dengan mengedipkan sebelah matanya seakan memberi tanda.

"Apa yang kau lakukan, menjauh lah dariku. Jangan ganggu aku, aku mau tidur" mendengar perkataan ketus itu keluar dari mulut Fahri membuat senyum menggoda Lita langsung luntur.

Fahri kembali memalingkan tubuhnya membelakangi Lita.

"Fahri, aku ada salah padamu? kamu marah padaku?" Lita akhirnya mengatakan pertanyaan yang ada di kepalanya.

"Diam lah, ini sudah malam. Jangan berisik dan menggangguku, besok aku mau bekerja"

"Besok kamu mau bekerja tidak mengambil cuti, kamu tidak ingin bulan madu" ucap Lita.

"Kau mau aku sumpal mulutmu. Jangan berisik, tidurlah dan jangan peluk aku. Itu mengganggu" Fahri menatap Lita tajam.

Seketika Lita membeku, terkejut dengan itu. Ia belum pernah melihat Fahri semarah itu padanya. Sebenarnya ada apa dengan Fahri sekarang?

°°°

T.B.C

"Apa kau tuli,? kau tidak mendengar apa yang aku katakan" Fahri menatap taja

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status