Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 10Hatiku hancur kembali setelah mendengar kabar dari Mas Fathan. Tanpa sadar air mataku pun menetes membasahi pipi. Namun, aku tidak boleh terlalu sedih di sini. Aku harus segera ke rumah sakit. Suamiku butuh dukunganku. Kamu harus kuat, Mas! Tunggu aku, Sayang.Tidak membuang waktu lama, aku lekas Mengganti baju. Tidak mungkin ke rumah sakit dengan mengenakan piyama.Segera, kuambil tas cangklong dari lemari kaca. Lalu, segala keperluan administrasi rumah sakit pun segera kumasukkan ke dalamnya. Tidak lupa uang dan ATM. "Mau ke mana kamu, Nabila?" Suara Ibu menghentikan langkahku. Kutatap sekilas Bu Saropah yang sedang memandangku penuh selidik. Dinilainya penampilanku dari ujung kepala hingga kaki. Aku mengatur napas sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Ibu."Mbak, mau ke mana malam-malam begini? Ingat, seorang wanita itu tidak baik keluar tanpa mahramnya. Sementara, Mas Fathan tidak ada di rumah." Belum sempat aku menjawab pertanyaan Ibu
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 11"Mbak, istrinya Mas Fathan?" Suara pria itu membuatku menoleh. Dari arah belakang terlihat seorang perawat laki-laki datang menghampiri aku yang sedang mengurus administrasi suami. Aku memicingkan mata. Berusaha mengingat siapa laki-laki berseragam putih tersebut. Tapi, nihil. Otakku tidak mampu mengenalinya."Iya, saya sendiri. Mas-nya siapa ya?" Aku masih berusaha mengingat-ingat."Saya orang yang menemukan Mas Fathan, Mbak. Maaf tadi dompetnya sempat saya buka untuk melihat KTPnya. Ini saya mau mengembalikan barang-barang beliau yang saya temukan." Pria muda tersebut menyerahkan dompet, handphone serta kontak motor milik suamiku."Oh … terima kasih banyak ya, Mas. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan suami saya kalau tidak ada Mas-nya." Aku menangkup kedua tangan di depan dada setelah memasukkan barang-barang milik mas Fathan ke dalam tas cangklongku."Itu sudah menjadi kewajiban saya, Mbak. Bukankah sesama manusia arus tolong menolong." Dia
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 12Bu Saropah masih berlutut di hadapanku. Saat ini aku hanya bisa memandangi dengan nanar. Ibu sebegitu inginnya aku memberikan izin Mas Fathan untuk menikah lagi. Aku jadi penasaran dengan wanita yang bernama Nunik yang telah berhasil membelenggu dan menawan hati Ibu, hingga perempuan yang dulu sangat menyayangi aku rela melakukan menjatuhkan harga dirinya di hadapanku. Secara fisik, Nunik jauh berada di bawahku. Kalau boleh sombong, aku menang banyak ke mana-mana. Tapi, wajahnya yang biasa itu mampu membuatku tersingkir dari hati Bu Saropah, mertua yang selama delapan tahun hidup bersamaku.Kuhirup oksigen sebanyak-banyaknya agar sesaknya dada ini bisa berkurang. Kutekan emosi sekuat-kuatnya di dalam sini agar tidak meledak. Kurapalkan istighfar puluhan kali di dalam hati agar diri ini bisa tentang."Baik, Bu. Kalau memang kepergianku ini bisa membuat Ibu bahagia akan kulakukan itu. Tapi, mohon bersabar hingga Mas Fathan membuka mata." Aku menata
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 13POV Author"Mbak. Kok sudah pulang? Katanya mau nungguin Mas Fathan? Kenapa berubah pikiran?" Nabila yang baru hendak menginjakkan kaki ke dalam rumah sudah dicerca pertanyaan oleh Nunik."Bukankah ini yang kamu mau? Aku pulang kamu datang menunggu Mas Fathan?" Nabila menatap Nunik sekilas sebelum akhirnya berjalan dan menyenggol pundak perempuan yang dinginkan mertuanya tersebut Nabila berlalu masuk ke dalam kamarnya. Rasa kantuk sudah tidak dapat ditoleransi lagi setelah semalaman tidak memejamkan mata.Ditabrak Nabila membuat Nunik terkesiap sesaat tapi sejurus kemudian ibunya Risma tersebut mengembangkan senyumnya. "Benarkah apa yang dia bilang? Aku memiliki kesempatan untuk menunggu Mas Fathan? Yes! Akhirnya perempuan itu pengertian juga. Oke, aku datang Mas. Tunggu aku. Biarlah istri tuamu istirahat di rumah. Ada aku yang akan menggantikannya." Dengan gembira Nunik menutup pintu. Lalu, dia berjalan dengan riang menuju dapur. Wanita yang se
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 14.Nabila bisa tidur dengan tenang setelah Nunik dan anaknya pergi ke rumah sakit. Wanita yang sedang ingin menenangkan diri itu tidak ingin diganggu oleh siapapun. Hati yang sedang patah membuatnya ingin menyendiri.Bagaimana tidak patah? Nabila dan Fathan yang masih saling terpaut hati dan cintanya itu dipaksa oleh Bu Saropah untuk perpisah. Nabila terpaksa harus meninggalkan suaminya yang sedang terbaring tak berdaya di rumah sakit. Bohong, kalau hatinya tidak sakit dan hancur. Apalagi bila mengingat bagaimana pria yang masih menjadi suaminya itu sangat menginginkan dirinya. Di dalam kamar, Nabila menangis dalam kesendirian. Menangisi nasib pernikahannya yang kini adanya orang ketiga. Orang ketiga itu bukan wanita lain. Tapi, ibu mertuanya sendiri yang tiba-tiba berubah seperti mertua di cerbung-cerbung. Dada Nabila kembali sesak saat mengingat bagaimana Bu Saropah mengusir Nabila secara halus di depan Fathan. Sehingga suaminya tidak tahu apa yan
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 15Meskipun ditolak mentah-mentah oleh Fathan, Nunik tetap berusaha mencari cara untuk bisa dekat dengan lelaki tersebut. Bahkan, perempuan itu berusaha menebalkan muka meskipun sudah diberi peringatan oleh pria yang diincarnya.Dengan cekatan Nunik mengambil jatah makan siang Fathan yang telah diantarkan oleh petugas sejak tadi. Tanpa mempedulikan ekspresi suami Nabila, Nunik menyiapkan nasi dan lauk ke dalam sendok. "Mas, ini sudah waktunya makan siang. Makan, yuk. Lalu, minum obat." Tanpa rasa malu dan sungkan, Nunik mencoba menyuapkan nasi dan lauk yang disediakan oleh rumah sakit ke arah mulut Fathan.Fathan bergeming. Laki-laki itu menutup mulutnya rapat-rapat. Tatapan tajam pun ia layangkan ke arah Nunik. Wanita itu pun tidak menyerah. Dengan semangat empat lima dan senyuman termanis yang dimiliki, dia mencoba menyodorkan sendok tersebut ke arah Fathan."Mas, ayo makan!" Sekali lagi Nunik membujuk pria yang namanya telah lama terukir di hatinya
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 16"Bu. Katakan, di mana Nabila saat ini?" Fathan menatap ibunya dengan seksama. Pria itu merasa ada yang hilang semenjak tidak ada Nabila di sampingnya."Ibu tidak tahu, Le. Seharusnya istrimu itu ada di sini. Bukan malah pergi begitu saja. Tadi malam sih bilangnya hanya mau ngambil ganti. Tapi, entah kenapa sampai saat ini dia belum kembali." Bu Saropah mulai menjalankan aksinya. Mencuci otak Fathan agar mulai berpikir negatif pada Nabila dan berakhir membenci istrinya sendiri.Fathan mendengus. Sungguh dia tidak mengerti mengapa Nabila tidak kunjung datang. Padahal, dia sangat ingin ditunggu istrinya."Ibu juga tidak menyangka Nabila bisa tega meninggalkan kamu di saat seperti ini. Semua orang bisa bertahan terhadap pasangannya di saat senang. Tapi, tidak semua orang bisa menemani di saat kesusahan. Apa jangan-jangan Nabila salah satu orang yang tidak bisa bertahan dengan pasangannya di saat kamu seperti ini? Padahal, selama sehat kamu selalu ada
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 17Ingatan Fathan tertuju pada Nabila yang pada saat itu membisikkan sesuatu ke telinganya sebelum istrinya pamit untuk pulang ke rumah."Mas, kalau kangen sama aku bisa buka handphone milikmu. Ada sesuatu untukmu di sana." Suara lembut Nabila kembali terngiang di telinga Fathan. Laki-laki yang memiliki bahu lebar itu menyandarkan punggungnya di jok mobil, lalu memejamkan mata agar bisa terus mendengarkan suara lembut Nabila yang tertinggal di indra pendengarannya. Sayangnya, suara itu tidak kembali lagi. Menyadari suara Nabila tidak bisa didengar lagi, Fathan pun menghela napas kasar. Lalu, pria pemilik alis tebal itu duduk dengan tegak kembali. Tas kulit dalam pangkuannya pun ia buka. Tangannya pun merogoh dalam tas tersebut. Lalu, benda pipih itu diambilnya."Sial! Kenapa harus kehabisan baterai segala. Apa yang sebenarnya disimpan oleh Nabila?" Fathan mengumpat di dalam hati, sebab keinginannya untuk membuka handphone miliknya harus tertunda. "T