Share

JERAT CINTA SANG RENTENIR
JERAT CINTA SANG RENTENIR
Penulis: Manda Azzahra

Part 1

"Tinggalkan Daryan! Seratus juta itu jadi milikmu." Wanita paruh baya bergaya elegan itu menunjuk amplop coklat di atas meja dengan dagunya.

"Ma--maaf, aku tidak mangerti maksud anda," jawabku dengan suara gugup.

"Ucapanku cukup jelas. Putraku hanya sedang tersesat hingga jatuh cinta pada gadis sepertimu. Saat dia sadar nanti, dia pasti akan segera meninggalkanmu begitu saja."

Aku terdiam. Ucapannya terasa begitu merendahkan harga diriku.

"Kalau anda berpikir seperti itu, kenapa malah memberikan uang? Kenapa tak menunggu saat itu tiba saja?"

Matanya menyipit. Merasa tertantang.

"Aku sedang berbaik hati padamu. Tak ingin kau terlanjur berharap. Nasibmu tidak semujur itu. Carilah pasangan yang pantas. Daryan berhak mendapatkan gadis yang sederajat dengannya."

Aku terdiam. Wanita ini berkata benar. Kisah Cinderella hanya ada dalam dongeng dan cerita fiksi romance. Bahkan para crazy rich sekarang sudah menjodohkan anak mereka sejak dalam kandungan. 

"Kenapa tidak anda katakan saja hal itu pada Daryan? Maaf, tapi uang anda tidak bisa membeli perasaan saya."

Aku memundurkan kursi kafe, lalu bangkit hendak meninggalkannya.

"Aku tambah dua puluh juta. Katakan padanya kalau kau yang menyerah akan hubungan kalian.  Kurasa dia akan mendengarkanmu."

Aku berdecih. Daryan pasti berusaha mati-matian mempertahankanku di hadapannya. Aku tak menggubris ucapan wanita arogan itu. Lalu kembali berbalik.

"Lima puluh juta. Atau kau tak akan mendapatkan apa pun, karena aku akan gunakan berbagai cara agar Daryan menjauhimu. Kau akan rugi besar, nona."

Aku menahan langkahku. Kemudian menarik sudut bibir. Lalu berbalik dan mengulurkan tangan padanya.

"Baiklah. Seratus lima puluh juta. Deal!"

***

"Dasar murahan! Kau melepaskanku hanya dengan uang segitu?" Pemuda itu mengamuk saat mengekor ke kamar kosku.

Aku tertawa pelan, sembari menghitung jumlah uang cash yang diberikan ibunya padaku. Selebihnya dia transfer ke rekening.

"Aku bilang satu milyar. Kau dengar? Sa-tu mil-yar. Itu hargaku!" Dia terlihat emosi.

"Sudahlah, Yan. Uang segini sudah terlalu banyak buatku. Seumur hidup dengan penghasilanku yang sekarang pun belum tentu bisa menabung uang sebanyak ini."

"Tapi aku terlihat murahan, May." Aku terkekeh geli mendengarnya.

"Kau pergilah. Jangan datang kemari lagi. Ibumu pasti akan mengawasi."

"Enak saja! Aku sudah membantumu mendapatkan uang dengan mudah. Kau mau mengusirku begitu saja?"

"Mudah katamu? Jantungku hampir copot saat berhadapan langsung dengan ibumu. Idemu sungguh gila."

"Aku melihat wajahmu berubah saat di kafe. Di bagian mana kata-kata ibuku yang menyinggung perasaanmu?"

Aku tertegun. Sekilas menatap wajahnya. Lalu mengalihkan pandangan.

"Tidak ada. Semua hanya akting. Apa terlihat meyakinkan?" Aku tertawa kecil.

"Harusnya kau bertahan sedikit lagi. Jual mahal sedikit saja. Setidaknya kau terlihat lebih memilih dan mempertahankanku."

"Kau tidak dengar ibumu bilang apa? Dia tidak akan menambah uangnya lagi. Semua rencana akan sia-sia."

"Tapi setidaknya pria tampan sepertiku tidak cuma seharga itu. Bahkan jam tangan yang kupakai lebih mahal dari harga diriku." Dia mengusap tengkuknya dengan bibir mengerucut.

Lucu sekali.

~~~

Aku berjalan memasuki kedai kopi. Berjalan menaiki anak tangga ruko menuju lantai dua. Pemuda yang sedang duduk bersandar di balik meja kerja itu langsung menurunkan kakinya yang tadi menyilang di atas meja.

"Kau? Di sini?" Dia tampak terkejut.

"Hutangku lunas. Berikan kwitansi dan juga surat rumah itu!" Aku melempar amplop berisi segepok uang ke atas meja.

Matanya membesar. Lalu meraih dan mengintip ke dalamnya.

"Dari mana kau dapatkan uang sebanyak ini?" Wajahnya berubah masam.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Karibo44604564
bagus banget ceritanya, bisa bisanya imajinasinya ngikut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status