Share

Bab 7

Penulis: rw sebelas
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-13 15:51:09

Erryana mengangguk pelan dan tersenyum. Ia mengedipkan sebelah mata kepada Alice dan berjalan keluar meninggalkan keduanya. Setelah pintu tertutup, Alice merasa kurang nyaman. Raymond mengalihkan pandangan kepada Alice yang terlihat kaku dalam duduknya.

"Tolong siapkan berkas untuk meeting kita besok," ucap Raymond.

Netra cantik Alice membulat. Pikiran aneh yang muncul difikirannya, kini seakan pecah begitu saja. Pipi Alice seketika memerah, ia benar-benar malu pada dirinya sendiri.

Ternyata Raymond hanya menyuruhnya untuk menyiapkan berkas.

"Baik, Pak. Secepatnya saya siapkan."

Raymond menarik sudut bibirnya. Ia berjalan keluar tanpa menoleh sedikitpun. Alice menghela nafas panjang dan menyandarkan punggung dikursinya.

*

Beberapa menit berlalu, Alice masih fokus dalam kerjaannya. 

Erryana kembali muncul dan mendekat ke arah Alice. Senyum mekar terus ia perlihatkan dibibirnya.

Alice meliriknya heran.

"Bicara apa si Bos tampan itu?" tanya Erryana.

"Dia hanya meminta disiapkan berkas untuk meeting besok," jawab Alice.

Erryana membulatkan bibirnya mendengar ucapan Alice.

"Ya sudah, pulang yuk!" ajak Erryana.

Tatapan Alice beralih pada jam ditangannya. 

Alice segera merapikan semua barang dan bangkit dari duduknya.

Mereka berjalan menuju parkiran, terlihat kantor mulai sepi karena karyawan lain telah pulang.

Alice akan pulang bersama Erryana. Sesaat Alice hendak masuk, ia terkejut saat tangan Raymond menggenggamnya. Ia menarik Alice masuk ke dalam mobilnya. Erryana bingung dengan mulutnya yang sedikit terbuka, melihat sikap bos-nya itu.

"Alice pulang bersama saya, Erryana," ucap Raymond.

Erryana mengangguk tanpa mengucapkan apapun. Raymond berlari ke arah kemudi dan mulai melajukan mobilnya. Di dalam perjalanan, Alice hanya diam. Raymond sesekali menatapnya, tetapi Alice hanya menatap lurus pada jalanan.

"Apakah kamu tidak nyaman aku antar pulang?" tanya Raymond dengan hati-hati.

Raymond memberikan pertanyaan yang membuat Alice menatapnya. Ia sedikit canggung, namun berusaha menenangkan diri dan fokus pada kemudinya.

"Saya hanya tidak enak pada Erryana, Pak," jawab Alice.

"Kamu tenang saja, Erryana sudah menyetujui kalau kamu pulang denganku," ucap Raymond.

Mobil terus melaju menembus jalanan kota Yogyakarta. 

Selang menit berlalu, mereka sampai di depan rumah Alice. Rumah dengan pagar sederhana dan beberapa pot bunga di halamannya. 

Raymond mengikuti Alice menuju teras rumah. 

Sesaat, ibu Rima keluar bersama Reno.

Ia terkejut melihat Alice pulang dengan seorang pria.

"Alice, kamu sudah pulang. Ini, siapa?" tanya ibu Rima.

Raymond tersenyum dan mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Ibu, ini, Pak Raymond, Bos Alice di kantor. Pak Raymond, ini, Ibu saya, dan Reno, anak saya," ucap Alice.

Sontak Raymond menyapa ibu Alice dan anak lelaki dua tahun itu. Ia mencoba akrab dan berkenalan dengannya. Kehadiran Raymond disambut hangat oleh ibu Rima.

"Ya sudah. Ayo masuk dulu," ucap ibu Rima.

Alice masuk di ikuti dengan Raymond. Mereka duduk di sofa bersama Reno. 

Reno terlihat bergembira dan terus dekat dengan Raymond.

Ibu Rima berlalu ke arah dapur dan kembali dengan membawa nampan berisikan dua gelas teh hangat. Senyum terukir dibibir wanita paruh baya itu. Dengan hati-hati, ia meletakkan tehnya dimeja.

Raymond asyik bercanda dengan Reno. Terlihat keakrabannya bersama anak semata wayang Alice.

Ibu Rima duduk di samping Alice. 

"Nak Raymond, silahkan diminum teh nya," ucap ibu Rima.

"Oh iya, terimakasih, Bu."

Raymond mengambil segelas tehnya. Ia meminumnya dengan sedikit memejamkan mata. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Janda Limited dan Bos Lajang   Bab 10

    "Mbak, maaf. Alice teman saya, dan dia tidak mungkin melakukan hal itu. Mungkin Pak Raymond sedang bersama saudaranya, jangan menuduh teman saya seperti ini, Mbak," ucap Erryana kepada Olive."Aku tidak percaya! Aku tahu, wanita ini sedang berbohong. Awas saja, jika Raymond ada bersamamu, urusan kita belum selesai," ucap Olive dengan tatapan kejam.Ia pun pergi meninggalkan kantor, Alice menghela nafas melihat kepergian wanita itu. Erryana menatap kesal kepada semua karyawan yang hanya menyaksikan tanpa berbuat apapun."Kalian juga! kenapa malah diam saja melihat Alice diperlakukan seperti itu?" tanya Erryana dengan tegas."Ka-kami takut, Bu. Wanita tadi adalah tunangannya Pak Raymond," ucap salah satu karyawan dengan menunduk."Sudahlah, Er. Mereka tidak salah, memang Olive yang selalu mencari masalah denganku," ucap Alice.Erryana menghela nafas panjang. Ia berjalan bersama Olive menuju ruangannya. Ia menatap wajah Alice dengan bingung. Sebenarnya, apa yang telah terjadi diantara me

  • Janda Limited dan Bos Lajang   Bab 9

    "Raymond tidak bisa tinggal disini lagi, Bunda! Raymond selalu dipersalahkan disini. Bunda egois! Raymond juga ingin mempunyai kebahagian sendiri, dan tanpa adanya paksaan. Jika Bunda lebih mendengar ucapan Olive, silahkan. Biarkan Raymond pergi!" Ibu Rosa menangis dan menggelengkan kepala mendengar ucapan Raymond. "Tidak, Ray! Jangan pergi!" ucap ibu Rosa.Namun, tenaga anaknya lebih kuat. Raymond bergegas meninggalkan ibunya dan juga Olive. Ia melajukan mobilnya dengan cepat, tanpa peduli dengan tangisan di rumahnya.Raymond menuju ke sebuah apartemen miliknya. Setelah memarkirkan mobil, Raymond bergegas masuk dan mengunci kamarnya. Ia benar-benar butuh ketenangan saat ini.*Pagi ini, Alice kembali melakukan rutinitasnya. Dari mulai menyiapkan sarapan untuk Reno, membereskan rumah dan bersiap untuk bekerja.Alice segera berjalan ke ruang makan, dan memulai sarapan bersama ibunya. Di sela sarapan, ibu Rima membuka pendapatnya kepada Alice mengenai bos muda dan tampan itu."Alice,

  • Janda Limited dan Bos Lajang   Bab 8

    Di kediaman Raymond.Olive datang dengan wajah marah dan mengetuk pintu rumah. Sesaat, pintu terbuka dan terlihat wanita paruh baya dengan memakai perhiasan di tangannya. Dia adalah Rosa, ibunda Raymond. Melihat Olive yang tiba-tiba menangis, gegas ibu Rosa mengajaknya masuk ke dalam rumah.Olive duduk di sofa dengan menangis tersedu.Ibu Rosa berlalu ke area dapur dan kembali dengan segelas air putih di tangannya. Ia duduk di samping Olive dengan wajah bingung. "Ini, minum dulu, sayang," ucap ibu Rosa.Olive meneguknya dengan cepat, ia terlihat seperti anak kecil saat ini. Ibu Rosa mengusap punggungnya pelan."Coba ceritakan, kenapa kamu menangis seperti ini? Ada masalah apa, Olive?" tanya Bu Rosa."Raymond mengkhianati Olive, Bunda. Olive melihatnya dengan wanita lain di kantornya," Olive semakin tersedu.Ibu Rosa terkejut, ia menatap marah mendengar ucapan Olive. Harapan akan perjodohannya, seketika membuatnya ingin di percepat. Raymond telah membuatnya malu saat ini."Kamu ya

  • Janda Limited dan Bos Lajang   Bab 7

    Erryana mengangguk pelan dan tersenyum. Ia mengedipkan sebelah mata kepada Alice dan berjalan keluar meninggalkan keduanya. Setelah pintu tertutup, Alice merasa kurang nyaman. Raymond mengalihkan pandangan kepada Alice yang terlihat kaku dalam duduknya."Tolong siapkan berkas untuk meeting kita besok," ucap Raymond.Netra cantik Alice membulat. Pikiran aneh yang muncul difikirannya, kini seakan pecah begitu saja. Pipi Alice seketika memerah, ia benar-benar malu pada dirinya sendiri.Ternyata Raymond hanya menyuruhnya untuk menyiapkan berkas."Baik, Pak. Secepatnya saya siapkan."Raymond menarik sudut bibirnya. Ia berjalan keluar tanpa menoleh sedikitpun. Alice menghela nafas panjang dan menyandarkan punggung dikursinya.*Beberapa menit berlalu, Alice masih fokus dalam kerjaannya. Erryana kembali muncul dan mendekat ke arah Alice. Senyum mekar terus ia perlihatkan dibibirnya.Alice meliriknya heran."Bicara apa si Bos tampan itu?" tanya Erryana."Dia hanya meminta disiapkan berkas un

  • Janda Limited dan Bos Lajang   Bab 6

    "Aku mencintaimu Alice," ucap Raymond dengan tatapan dalam.Angin pun datang berhembus mengiringi ucapan itu. Sedetik saja, jantung Alice seakan loncat dari dadanya. Mata teduh yang selalu membuat Alice kaku, dengan jelasnya mengungkapkan perasaannya kepada Alice. Lidahnya terasa kelu, ia tak mampu untuk menjawab. Raymond menatapnya dengan serius. Harapan Alice akan menerimanya begitu besar. Tetapi, bayangan Olive tiba-tiba hadir difikiran Alice. Hampir saja ia menjadi babak belur oleh wanita pemarah itu. Dengan cepat, Alice melepaskan tangannya dari genggaman Raymond."Maaf, Pak, saya tidak bisa. Saya tidak ingin menjadi benalu diantara hubungan Pak Raymond dengan Olive," jawab Alice dengan mengalihkan pandangannya dari Raymond.Alice memang tak bisa membohongi perasaannya. Tetapi, bayangan wanita itu seakan menjadi penghalang dalam hidup Alice. Ia tak ingin disebut wanita pengganggu, hanya karena mencintai Raymond. Apalagi, ia telah dijodohkan dengan Olive yang artinya, sudah di

  • Janda Limited dan Bos Lajang   Bab 5

    "Aku tidak melakukan apapun, Er! Tadi memang sempat ada insiden kecil, aku tidak sengaja tersandung, dan Pak Raymond menolongku. Pas itulah tunangan Pak Raymond melihat kita dan terjadi salah paham."Erryana mengangguk mendengar ucapan Alice."Tapi, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Erryana."Aku tidak apa-apa, Er. Pak Raymond terus melindungiku, entah apa yang terjadi setelah aku keluar tadi," jawab Alice."Sudah, kamu tenang. Semoga mereka baik-baik saja," ucap Erryana dengan mengusap pundak Alice.*Jam istirahat tiba, Alice merapikan beberapa berkas dimejanya. Sejenak, ia teringat akan ajakan Raymond. Setelah kejadian tadi, Alice yakin kalau Raymond akan membatalkan makan siang dengannya. Alice mengusap wajahnya dan berfikir untuk makan siang bersama Erryana, temannya. Ia bergegas keluar dan berjalan menuju ruangan Erryana. Langkahnya terhenti saat terdengar seseorang memanggil namanya."Alice!" Suara yang sangat Alice kenali. Dengan perasaan gugup, Alice menoleh dan terlihat sen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status