Share

Chapter 10

"Tante Adele di rumah?" Manda terkejut.

"Iya. Tante memberi kabar mendadak. Karena Mas gak bisa menjemput, Mas minta Pak Setya yang datang ke bandara," jawab Arman sambil menyuapkan sesendok nasi ke mulut istrinya.

"Sudah, Mas. Manda sudah kenyang," tolak halus Manda.

"Tinggal satu sendok lagi. Sayang kalau dibuang. Ayo," bujuk Arman.

"Gak mau. Rasanya mual," Manda menutup mulutnya dengan tangan.

"Ya, sudah," Arman melahap satu sendok nasi terakhir.

"Berapa lama Tante akan tinggal di rumah, Mas?"

"Mas gak tahu. Kan Mas belum sempat mengobrol sama Tante," jawab Arman setelah selesai menelan makanannya.

"Ooh," ujar Manda dengan nada lesu.

"Kenapa? Kok wajahmu jadi murung?" tanya Arman sembari memberikan segelas air putih pada Manda.

"Gak apa-apa, Mas," jawab Manda sembari tersenyum tipis.

Manda menerima gelas itu, lalu meminum airnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status