โKalau tidak mau minum obat, kamu jangan sakit!โโKamu kira aku bersedia untuk sakit?โโKalau tidak mau sakit, kenapa kamu tengah malam malah berdiri di tengah angin dingin? Apa hubunganmu dengan angin dingin bagus sekali?โRose tidak sanggup mengalahkan ucapan Juno. Dia langsung mengambil obat, lalu memasukkan semuanya ke dalam mulut.Kening Juno berkerut. Dia langsung menyerahkan air kepada Rose.Rose minum dengan terlalu buru-buru. Dia pun tersedak, membungkuk di samping ranjang sembari terbatuk-batuk.Rose mengenakan piama kartun berbahan katun dengan model longgar. Saat membungkuk ke depan, tampak hamparan kulit putihnya.Tiba-tiba Juno teringat dengan masalah sore hari itu. Tubuhnya yang panas dan lembut meringkuk ke dalam pelukannya hingga tidak bisa dilepaskan. Aliran hangat yang aneh melintas di hatinya. Tangan yang tadinya hendak menepuk punggung Rose pun berhenti di udara, tidak berani menempel.Rose terbatuk hingga wajahnya memerah dan terengah-engah, lalu kembali berbaring
Rose berkata, โOke, aku akan telepon Sonia. Tapi, sepertinya Sonia nggak begitu ikut campur dalam urusan bisnis Herdian Group. Kamu juga jangan memeluk harapan yang terlalu besar.โDevin segera berkata, โAsalkan dia bisa membantuku untuk bicara dengan Tuan Reza, masalah ini seharusnya bukan masalah.โSonia adalah istri dari presdir Herdian Group. Seharusnya dia memiliki kekuasaan sekecil itu. Apalagi dari masalah King, Devin dapat melihat bahwa Reza dan Keluarga Herdian sangat peduli terhadap Sonia. Jadi, kedua belah pihak bisa bekerja sama atau tidak, semuanya hanya tergantung ucapan Sonia saja!Rose berkata dengan tersenyum, โBiar aku coba!โDevin berucap dengan gembira โTerima kasih, Rose. Setelah aku berhasil bekerja sama dengan Herdian Group, aku pun bisa santai untuk sementara waktu. Nanti aku akan temani kamu dengan baik.โโOke!โ Rose berkata dengan tersenyum, โTapi kamu jangan beri dirimu tekanan yang terlalu besar. Kamu bisa melakukannya dengan sangat baik.โโSekarang aku masi
Tiba-tiba Morgan bertanya, โKenapa kamu tidak pacaran?โTheresia tertegun oleh pertanyaan Morgan. Dia mengangkat kepalanya dengan perlahan, lalu berkata, โSeleraku jadi tinggi gara-gara kamu. Aku takut orang lain nggak sanggup.โMorgan terdiam.Ternyata Theresia sudah berbeda dengan yang dulu. Dia berubah menjadi lebih pemberani. Setiap ucapannya membuat Morgan tidak bisa berkata-kata. Hanya saja, dia tetap berbicara dengan begitu serius dan lugu, membuat Morgan tidak tega untuk mengomelinya.Usai berbicara, Theresia pun tersenyum. Dia tidak berbicara lagi, melainkan menunduk untuk menyantap makanannya dengan tenang.Selesai makan, Theresia menyeduh secangkir teh untuk Morgan, kemudian menyeduh secangkir kopi untuk dirinya sendiri.Meski aroma kopi dan teh bercampur aduk, aromanya tetap terasa nyaman.Theresia duduk di atas pangkuan Morgan, lalu melingkari lehernya. โAku nggak ingin ngapa-ngapain hari ini, cuma ingin temani kamu saja, ya?โTerdengar nada manja dalam suaranya, seperti s
Reza mengusap wajah Sonia. โSemoga saja yang dia harapkan itu anggota keluarga, bukan uang. Semoga juga dia bisa memahami maksud kalian, bisa mempertahankan pemikiran awal, tidak terbuai dengan kekayaan.โSonia menggigit bibirnya dengan perlahan. โSemoga saja dia nggak seperti itu. Hanya saja, aku juga bakal lebih hati-hati.โโKalau begitu, kita amati selama beberapa saat dulu. Seandainya Hallie memang pantas untuk disukai Tuan Aska, masalah cucu kandung atau bukan juga bukan masalah. Seandainya dia tidak pantas, beri dia sedikit uang sebagai tebusan saja.โSonia mengangguk. โSemuanya tergantung dengan nasibnya sendiri.โMereka berdua selesai mengobrol masalah Hallie. Reza memeluk Sonia. โPergi mandi dulu, lalu sarapan. Aku sudah telepon Bi Rati. Dia lagi masak yang enak-enak buat kamu.โSonia memeluk Reza. โAku juga merindukan Bibo!โReza tersenyum tipis. โSepertinya kamu tidak pernah merindukanku.โโApa aku nggak pernah mengatakannya? Seingatku, aku sering mengatakannya berkali-kali!
โSudah hampir pukul sembilan!โSonia mengerutkan keningnya dengan kesal. โTadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.โSonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, โAku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.โReza mencubit pipi Sonia. โKamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.โโKamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!โ dengus Sonia dengan ringan.โKalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?โSonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. โHari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke
โJangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!โ Nada bicara Reza terdengar datar. โAku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!โโAku mengerti! Aku mengerti!โ Hendri berkata, โAku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!โโKalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!โโTuan Reza!โ Hendri berkata dengan buru-buru, โWaktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?โKening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, โKenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!โHendri sungguh merasa malu. โAku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki
โMeskipun jelek, aku tetap menyukainya!โ Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. โAku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!โBagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu โฆ.Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. โWaktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.โโCella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!โ Tatapan Reza kelihatan dingin. โDia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!โSonia tidak menganggap masalah Cella. โCukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.โโAku akan mengatasinya!โ Reza mengecup wajahnya. โTidurlah!โSonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da
Aska memelototinya. โSaat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!โJemmy berkata dengan lantang, โKamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?โAska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. โJujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?โโTidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!โ balas Aska.โKamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?โ Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, โAku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.โโTenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!โ balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke
Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. โMengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.โโBaik!โ Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, โThere, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?โRoger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. โCincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!โCuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem