Gina merasa terpukul, dan pikirannya seketika menjadi kosong. Dia menggigit bibir bawahnya, dan mulai menunjukkan kegugupannya. “Reza, apa kamu nggak merasa kamu terlalu sadis? Kamu melamar aku, lalu bikin aku jatuh cinta sama kamu selama beberapa tahun ini. Sekarang kamu malah beri tahu aku kalau kamu sudah jatuh cinta sama cewek lain?!”Reza berkata, “Maaf, aku juga nggak bisa kontrol perasaanku sendiri!”Empat tahun silam, setelah Reza ditolak oleh Gina, dia pun tidak lagi memikirkan masalah hubungan antar lelaki dan perempuan. Selama beberapa tahun ini, Reza juga sangat sibuk di luar negeri. Saking sibuknya, dia bahan melupakan dirinya sudah beristri.Setelah pulang dari luar negeri, Reza juga tidak menyangka bakal ada yang bisa menggerakkan hatinya. Akhirnya Reza mengerti perasaannya terhadap Gina dan Sonia itu berbeda.Gina memalingkan kepalanya membiarkan air mata terus membasahi wajahnya. Dia tidak menyeka, dan hanya duduk tegak saja.Setelah terdiam selama beberapa saat, Gina
Setelah Reza kembali ke Imperial Garden, dia pun menghubungi Sonia. Ternyata Sonia sedang berada di tempat Kelly. Jadi, Reza pun langsung pergi ke lantai 30.Kebetulan Jason juga sedang di sana. Dia pun mengerutkan keningnya ketika melihat Reza memasuki rumah. “Kamu malah suruh Sonia pulang sendirian dalam cuaca seperti ini. Apa kamu ingin dihukum?”Reza tersenyum. “Sewaktu Kelly nggak tinggal di sini, sepertinya kamu juga nggak serajin ini. Begitu Kelly pindah, kamu malah sering main ke sini. Apa maksudmu?”Jason mengernyitkan keningnya. “Jangan bercanda! Jangan sampai semuanya salah paham!”Reza tersenyum. “Kamu duluan!”“Pak Reza, Tuan Reza, semua ini salahku, oke?”Saat mereka berdua sedang berbicara, Sonia berjalan keluar dapur, dan kedua matanya langsung berbinar-binar ketika melihat keberadaan Reza. “Kamu sudah pulang?”“Emm, masak apa? Perlu bantuanku?” Reza melepaskan jas, lalu berjalan ke dapur.“Nggak usah, sudah hampir selesai, kok. Kamu cuci tangan saja!” Sonia juga ikut k
Saat hari sudah hampir subuh, Reza membasuh tubuhnya dan juga tubuh Sonia. Kemudian, dia menggendong Sonia kembali ke atas ranjang, memasukkannya ke dalam pelukannya.“Aku sudah bilang sama Gina, cewek yang aku suka itu kamu.” Reza memeluk Sonia sambil berbisik di samping telinganya.Sonia membuka sedikit matanya. Dia terlihat capek, hanya saja tatapannya masih terlihat lembut.Setelah Reza pergi tadi, Sonia juga sudah berpikir dengan kepala dingin. Jika Gina membongkar hubungannya dengan Reza kepada anggota Keluarga Herdian, dia pun akan memberi tahu semuanya kepada Reza.Kelak tak peduli apa pun yang terjadi, Sonia akan menghadapinya dengan optimis.“Kenapa kamu nggak bicara?” Reza menempel di punggung Sonia, lalu mengecup telinganya.Suara angin kencang dan hujan deras membuat Sonia gelisah. Dia menyandarkan diri ke dalam pelukan si lelaki, lalu berbicara dengan suara kecil, “Reza, apa kamu kepikiran untuk nikah?”Ini adalah kedua kalinya Sonia menanyakan masalah ini.Sonia tahu Rez
Posisi Jason sedang membelakangi jendela. Jadi, dia menyadari ada yang masuk ke ruangannya. Dia spontan merasa kaget menghentikan aksinya sambil menatap Kelly.Wanita yang berada di dalam pelukan Jason berbadan tinggi dan bahenol. Dia memalingkan kepalanya, dan berbicara dengan kesal, “Nggak tahu aturan, ya? Masuk tanpa ketuk pintu. Dasar nggak tahu diri!”Wajah Kelly spontan merona. Dia segera meminta maaf, dan menjelaskan dengan terbata-bata, “Maaf, tadi … aku sudah ketuk pintu. Aku kira ada asistennya Pak Jason di dalam …. Aku nggak tahu Pak Jason sudah selesai rapat. Maaf!”Selesai berbicara, Kelly langsung berjalan pergi.Kelly sungguh tidak tahu kalau Jason sedang berada di dalam ruangan. Bukannya asistennya Jason mengatakan kalau dia sedang rapat?“Sebentar!” Belum sempat Kelly berjalan keluar pintu, tiba-tiba Jason bersuara, “Kamu datang untuk antar dokumen? Bawa kemari!”Jason mendorong wanita di hadapannya, lalu berbicara dengan lembut, “Tunggu aku sebentar!”“Jangan lama-lam
Saat pulang kerja, Kelly menerima panggilan dari Farel. Farel mengajaknya untuk makan bersama.Farel sudah mengajak Kelly sebanyak tiga kali, dan sebelumnya dia terus ditolak oleh Kelly. Namun hari ini, Kelly malah menyetujuinya. Farel pun kegirangan dan mengatakan akan datang menjemputnya nanti.Hujan masih belum berhenti.Kelly lembur sekitar setengah jam. Jadi, ketika dia meninggalkan perusahaan, langit pun sudah gelap. Farel datang dengan mengendarai mobil. Ketika melihat Kelly keluar dari pintu gedung, dia segera menuruni mobil dengan membawa payung.Tak jauh dari sana, Jason sedang duduk di dalam mobil melihat Kelly masuk ke dalam mobil Farel. Tatapannya seketika menjadi dingin. Mungkin karena sedang hujan, Kota Jembara terasa sangatlah hening.*Cuaca hari ini tidak bagus. Jadi, syuting cepat berakhir. Sonia pun sudah kembali ke Imperial Garden. Dia berencana untuk makan steamboat bersama Kelly. Namun ketika sampai di rumah, Sonia baru menyadari Kelly sedang pergi berkencan.So
Kelly merasa kesal langsung melayangkan tamparan ke wajah si lelaki.Hanya saja, telapak tangannya malah tidak mengenai wajah si lelaki. Tangan Kelly berhenti di udara, lalu dia mengepalkan tangannya yang gemetar. Matanya mulai memerah. Beberapa saat kemudian, tampak air mata berlinang di dalamnya.“Jason, aku tahu aku berutang sama kamu. Tapi kamu juga nggak semestinya bersikap begini sama aku!”Raut wajah Kelly terlihat memucat dan suaranya terisak-isak. Selesai berbicara, dia langsung berlari ke dalam kamarnya.Kelly membanting pintu kamar dengan kuat. Kemudian, dia bersandar di balik pintu dan tubuhnya terasa lemas.Selama ini Kelly mengira Jason adalah sebuah gunung. Kelly sedang berdiri di kaki gunung dan hanya bisa menengadah kepalanya untuk memandang dari kejauhan. Selamanya Kelly tidak akan bisa berdiri sejajar dengan Jason.Kelly juga menganggap Jason sebagai temannya sendiri. Dia bahkan merasa sangat gembira lantaran bisa berteman dengan Jason.Sebab hanya dengan berteman, m
Tatapan Sonia berubah sinis. Dia meletakkan skenario, lalu berkata, “Kalau begitu, kamu cari orang lain saja. Aku juga bukan artis, nggak berkewajiban untuk jadi pengganti.”Delon memelototi Sonia. “Kamu dari departemen mana? Arogan sekali?”“Asisten desainer dari Arkava Studio,” balas Sonia dengan santai.Delon mendengus. “Sok hebat! Kalau nggak mau, lupakan saja. Masih ada yang ingin memeraninya.”Sonia juga tidak membalas lagi, langsung berjalan pergi.Delon mencari seorang wanita muda lainnya, tapi Siska malah menolaknya, “Aku merasa Sonia cocok banget sama peran itu, biarkan dia saja yang memeraninya.”Kali ini, Delon mengerutkan keningnya. “Siska, Sonia nggak mau ambil peran ini. Lagi pula, hanya sebuah peran kecil saja, siapa pun sama saja!”Siska menatap wakil sutradara, lalu berkata, “Semua pemeran di film Pak Nathan harus sesuai dengan tokoh di skenario. Hari ini Pak Nathan lagi nggak ada di tempat, jadi Pak Delon ingin syuting dengan asal-asalan?”Raut wajah Delon langsung b
Beberapa orang turun melompat ke dalam danau. Bahkan Jivan yang datang baru sampai di lokasi syuting juga berlari mendekati danau. Dia merasa kaget ketika melihat Siska jatuh ke dalam danau.“Siska, Siska!” jerit Jivan dengan sakit hati.Tak lama kemudian, Siska berhasil diselamatkan. Hanya saja, dia sudah memucat dan menggigil lantaran kedinginan.Sekarang sedang musim hujan. Jadi, air danau sangatlah dingin hingga menusuk tulang.Wakil sutradara berlari, lalu menunjuk Sonia sambil memaki, “Kamu lagi ngapain? Kenapa kamu dorong Siska? Apa skenarionya seperti itu?”“Refleks!” balas Sonia dengan dingin. Dia menatap Delon, lalu berkata, “Aku sudah bilang aku belum pasti bisa akting. Kalian yang paksa aku.”Delon dapat merasakan tatapan dingin di wajah Sonia. Entah kenapa sekujur tubuhnya merinding. Meski dia ingin memaki, dia pun tidak berani melontarkan sepatah kata pun.Sonia berjalan melewati Delon, lalu pergi mengganti pakaiannya.Selesai mengganti pakaian, Sonia duduk di bangkunya m
Tiba-tiba Morgan bertanya, “Kenapa kamu tidak pacaran?”Theresia tertegun oleh pertanyaan Morgan. Dia mengangkat kepalanya dengan perlahan, lalu berkata, “Seleraku jadi tinggi gara-gara kamu. Aku takut orang lain nggak sanggup.”Morgan terdiam.Ternyata Theresia sudah berbeda dengan yang dulu. Dia berubah menjadi lebih pemberani. Setiap ucapannya membuat Morgan tidak bisa berkata-kata. Hanya saja, dia tetap berbicara dengan begitu serius dan lugu, membuat Morgan tidak tega untuk mengomelinya.Usai berbicara, Theresia pun tersenyum. Dia tidak berbicara lagi, melainkan menunduk untuk menyantap makanannya dengan tenang.Selesai makan, Theresia menyeduh secangkir teh untuk Morgan, kemudian menyeduh secangkir kopi untuk dirinya sendiri.Meski aroma kopi dan teh bercampur aduk, aromanya tetap terasa nyaman.Theresia duduk di atas pangkuan Morgan, lalu melingkari lehernya. “Aku nggak ingin ngapa-ngapain hari ini, cuma ingin temani kamu saja, ya?”Terdengar nada manja dalam suaranya, seperti s
Reza mengusap wajah Sonia. “Semoga saja yang dia harapkan itu anggota keluarga, bukan uang. Semoga juga dia bisa memahami maksud kalian, bisa mempertahankan pemikiran awal, tidak terbuai dengan kekayaan.”Sonia menggigit bibirnya dengan perlahan. “Semoga saja dia nggak seperti itu. Hanya saja, aku juga bakal lebih hati-hati.”“Kalau begitu, kita amati selama beberapa saat dulu. Seandainya Hallie memang pantas untuk disukai Tuan Aska, masalah cucu kandung atau bukan juga bukan masalah. Seandainya dia tidak pantas, beri dia sedikit uang sebagai tebusan saja.”Sonia mengangguk. “Semuanya tergantung dengan nasibnya sendiri.”Mereka berdua selesai mengobrol masalah Hallie. Reza memeluk Sonia. “Pergi mandi dulu, lalu sarapan. Aku sudah telepon Bi Rati. Dia lagi masak yang enak-enak buat kamu.”Sonia memeluk Reza. “Aku juga merindukan Bibo!”Reza tersenyum tipis. “Sepertinya kamu tidak pernah merindukanku.”“Apa aku nggak pernah mengatakannya? Seingatku, aku sering mengatakannya berkali-kali!
“Sudah hampir pukul sembilan!”Sonia mengerutkan keningnya dengan kesal. “Tadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.”Sonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.”Reza mencubit pipi Sonia. “Kamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.”“Kamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!” dengus Sonia dengan ringan.“Kalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?”Sonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. “Hari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke
“Jangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!” Nada bicara Reza terdengar datar. “Aku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!”“Aku mengerti! Aku mengerti!” Hendri berkata, “Aku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!”“Kalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!”“Tuan Reza!” Hendri berkata dengan buru-buru, “Waktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?”Kening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, “Kenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!”Hendri sungguh merasa malu. “Aku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki
“Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da
Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke
Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem
Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak