“Oke!”Setelah Linda pergi, Jason baru bertanya, “Ada apa?”Sonia membalas, “Nggak kenapa-napa. Mungkin ibunya Yana ada urusan.”Jason mengangguk, lalu bertanya dengan penasaran, “Apa ibunya Yana itu teman yang baru kamu kenal dalam dua tahun ini?”Sonia terdiam sejenak, baru mengangguk. “Iya.”“Di mana ayahnya?”“Mereka sudah pisah.”Kening Jason berkerut. Dia berkata dengan datar, “Sepertinya cukup susah bagi ibunya Yana untuk membesarkannya seorang diri.”Sonia melihat Yana yang sedang linglung dan tidak berbicara.Jason berkata, “Biar aku gendong dia sebentar.”Lagi-lagi Sonia tertegun. Dia menyerahkan Yana ke dalam pelukan Jason.Yana tidak menolak Jason, malah langsung bersandar di dalam pelukannya.Ketika melihat anak kecil yang imut dan mungil ini, hati Jason semakin luluh. Dia tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaannya.Tak lama kemudian, Linda kembali dengan mengambil obat pereda demam. Kemudian, dia pun menyuapi Yana sesuai dosis yang dianjurkan dokter.Yana sangatlah
Begitu memasuki rumah, tampak dekorasi klasik nan indah di dalamnya. Jantung Jason seketika berdegup kencang. Dia tidak bisa mendeskripsikan apa yang dirasakannya saat ini.“Tuan, biar aku bawa Yana ke kamar,” ucap Linda dengan tersenyum ringan.“Oke.”Jason tidak leluasa untuk masuk ke kamar perempuan. Dia pun menyerahkan Yana kepada Bibi Linda.Sonia memberinya sebotol air, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Terima kasih, ya!”“Jangan sungkan! Aku dan Yana juga tergolong teman.” Jason duduk di sofa, lalu berkata dengan nada bercanda. Kedua matanya terus mengamati sekeliling.Rumah dibereskan dengan sangat bersih. Tampak sofa berwarna muda dengan kain meja tamu berwarna biru muda. Ada juga beberapa tangkai bunga aster di dalam vas. Warna bunganya sangatlah indah.Tirai jendela berwarna biru tua. Angin berembus dari balkon menggoyangkan gorden jendela. Tercium bau susu anak dan aroma wangi di dalam ruangan. Jason merasa sangat nyaman untuk berada di rumah ini.Jason kepikiran Sonia
Setelah berbicara beberapa patah kata, Sonia mengakhiri panggilan. Dia mengembalikan ponsel kepada Bibi Linda, lalu masuk ke kamar untuk menemani Yana.Yana masih belum bangun. Tubuhnya keringatan dan wajahnya memerah.Sonia memegang keningnya. Menyadari Yana tidak demam lagi, hatinya pun terasa tenang.…Yana terus tertidur hingga sore hari. Kondisinya sudah semakin sehat. Ketika Yana bangun, dia mengatakan perutnya kelaparan. Yana pun disuap bubur sayur.Kelly pulang dengan buru-buru. Dia menggendong Yana sambil meminta maaf.Yana memegang wajah Kelly, lalu menenangkannya dengan suara imutnya, “Ibu sedang menjaga Nenek. Aku sangat patuh, tidak takut sama sekali.”Kelly semakin merasa bersalah. Dia menggendong Yana ke dalam pelukannya, lalu mengangkat kepalanya untuk melihat Sonia. “Untung saja ada kamu.”“Tenang saja.” Sonia tersenyum.Linda sudah sibuk seharian. Kelly pun menyuruhnya untuk istirahat. Dia sendiri akan memasak nanti.Saat makan, Kelly bertanya pada Sonia, “Tadi kata Y
Jason bergegas berjalan ke dalam ruangan. Baru saja berjalan dua langkah, dia pun bertanya, “Apa ibunya Yana di rumah?”Linda segera menjawab, “Tidak, dia lagi jaga orang sakit!”Raut wajah Jason semakin muram lagi. “Anaknya saja lagi sakit, dia malah jagain orang lain?”“Bukan, ibunya Yana juga tidak berdaya,” jelas Linda dengan segera.Jason tidak mendengar penjelasannya lagi. Dia segera berjalan ke ruang tamu, lalu tampak Yana yang sedang berbaring di atas sofa sembari menangis kuat. Dia yang sedang demam kelihatan tidak bertenaga. Hati Jason terasa sakit ketika melihat sosok Yana yang menangis dengan terisak-isak.“Yana!”Jason meletakkan buah-buahan di atas meja tamu, lalu menggendong Yana. “Paman sudah datang. Apa kamu merasa tidak enak badan?”Yana membalas pelukannya, lalu bersandar di pundaknya. Air mata masih tak berhenti menetes di wajah indahnya.Jason mengusap keningnya. Rasanya sungguh panas. Dia pun berkata, “Dia demam terus?”“Bukan, aku dengar dari ibunya Yana semalam
“Aku lihat Tuan sabar sekali. Kelak kamu pasti akan menjadi ayah yang baik,” puji Linda.Jason pun tersenyum dan tidak berkata-kata.Jason sendiri juga tidak menyangka dirinya akan begitu menyukai Yana. Jangan-jangan karena Jason sudah berumur, jadi dia ingin menjadi seorang ayah. Jason sendiri merasa lucu dengan pemikirannya.Linda berkata, “Kalau begitu, Tuan lihatin Yana dulu, ya. Kebetulan aku harus belanja sayuran untuk makan malam Yana.”“Tenang saja, aku akan menjaganya. Kamu pergi sana!” balas Jason dengan pelan.“Baik!” balas Linda dengan hormat. Dia mengambil kunci, lalu keluar rumah.Ruangan seketika menjadi hening. Cahaya matahari siang menyinari ke dalam ruangan. Ruangan terasa hangat.Jason menunduk untuk melihat Yana. Tidurnya sangatlah lelap. Bulu mata lentik, pipi gembung, hidung mancung, semuanya terlihat sangat imut. Jason sungguh menyukai semua sisi dari si kecil.Pelukan Jason spontan semakin erat lagi. Aroma susu di tubuh Yana membuat hati Jason terasa sangat nyam
Linda berjalan keluar dari dapur, lalu segera berkata, “Yana, sini sama Bibi. Paman sudah menggendongmu selama beberapa jam. Tangannya pun sudah kebas.”“Tidak apa-apa. Kamu masak untuk Yana saja. Biarkan aku gendong dia sebentar lagi.”Melihat Yana sudah bersemangat, nada bicara Jason juga semakin lembut lagi.“Baiklah. Aku tidak akan lama-lama,” balas Linda, lalu kembali ke dalam dapur.“Apa tangan Paman sakit?” Jemari kecil Yana mengusap tangan Jason, lalu mencondongkan tubuhnya. “Biar Yana tiup. Kata Ibu, setelah ditiup, tidak akan sakit lagi!”“Kenapa kamu hebat sekali? Bisa mengingat semua ucapan ibumu.” Jason memangku Yana di atas pahanya. “Sini, biar Paman tanya, sekarang kamu sudah umur berapa?”Yana mengulurkan tangan kanannya, lalu mengeluarkan dua jarinya. Kemudian, dia melihat Jason dengan tersenyum. “Umur dua!”“Hebat sekali!” puji Jason sembari mengangguk. “Siapa namamu?”“Ya-na!” Yana mengatakannya dengan pelan sembari mengangguk. Sosok seriusnya terlihat sangat imut.“
Kelly mengangguk, lalu berkata pada Bibi Linda, “Dia itu temanku.”Linda memuji, “Tuan itu orangnya sangat tampan dan sabar. Siang hari tadi dia menggendong Yana sewaktu tidur siang.”Yana segera berkata dengan bangga, “Kata Paman, dia akan datang lagi besok!”Kelly merasa sangat tidak enak hati. Dia berkata pada Yana, “Kamu jangan selalu repotin orang lain!”“Paman itu bukan orang lain!” balas Yana dengan sedikit mengambek.Kelly mengusap hidung mancung si kecil. “Kamu malah bela orang lain!”Yana menyipitkan matanya.Beberapa hari kemudian, di saat tidak ada kerjaan, Jason selalu menemani Yana di sore hari. Dia membujuknya untuk tidur, lalu menemaninya untuk bermain dan menonton kartun. Sempat sekali Jason datang di saat Yana sedang demam. Begitu Jason datang, Yana pun menjadi sangat penurut.Setiap kalinya Jason akan datang setelah jam makan siang dan pulang sekitar pukul empat sore. Tidak pernah sekali pun dia bertemu dengan Kelly.Jason mendengar dari Linda bahwa ibunya Yana sedan
Mereka berdua mengobrol beberapa saat, baru mengakhiri panggilan. Setelah panggilan diakhiri, Sonia terbengong sejenak. Sonia bisa menyetujui untuk menjadi guru bimbel Tandy juga karena Diana dan Tandy. Namun sekarang, dia tidak tahu bagaimana untuk menghadapi Reza?Setelah mereka berbicara di restoran barat waktu itu, Sonia mengira mereka berdua tidak akan bertemu lagi. Sekarang, Sonia juga akan berkunjung ke rumahnya.Sonia mengusap kepalanya merasa semua ini sungguh di luar dugaannya. Hanya saja, Sonia sudah menyetujuinya, dia juga tidak mungkin untuk memungkiri janjinya.Sonia melihat jam. Sekarang waktunya Tandy untuk pulang sekolah. Dia pun menelepon Tandy.Panggilan terhubung. Tandy pun terdengar sangat gembira. “Bu Sonia?”Sonia membalas dengan tersenyum, “Sudah pulang sekolah?”“Ini lagi di mobil.”“Aku telepon kamu buat kasih tahu satu kabar baik dan satu kabar buruk. Kamu mau dengar yang mana dulu?” tanya Sonia.Tandy tertegun sejenak. “Tentu saja kabar baik!”Sonia menjawa
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia